Efektivitas Kelembagaan Pengelolaan DAS Bedadung Kabupaten Jember
Adhitya Ferdiansyah Murdiyanto, Ir. Leksono Probo Subanu M.URP., Ph.D
2023 | Tesis | S2 Magist.Prnc.Kota & Daerah
Kelembagaan dalam pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) menjadi salah satu instrumen penting dalam menjaga keseimbangan antara manusia dan lingkungan. Kegagalan pengelolaan pada kawasan hulu DAS akan menimbulkan permasalahan di wilayah hilir karena pada hakikatnya DAS merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Masih banyak ditemukan kepentingan setiap aktor dalam pengelolaan suatu DAS. DAS Bedadung merupakan salah satu DAS yang berada pada wilayah Kabupaten Jember, dimana DAS Bedadung memiliki keunikan yakni hampir satu wilayah DAS berada pada Kabupaten Jember (96%) dan sisanya berada pada wilayah Kabupaten Bondowoso (4%). Seharusnya dalam manajemen kelembagaan pengelolaan DAS Bedadung lebih optimal karena tidak melintasi lintas batas administrasi hanya lintas level sektoral antara pusat hingga daerah.
Tujuan penelitian ini terbagi menjadi tiga bagian antara lain (1) mengidentifikasi peran serta hubungan stakeholders dalam pengelolaan DAS Bedadung, (2) mengetahui bentuk dalam pengelolaan DAS Bedadung dan (3) mengetahui efektivitas kelembagaan pengelolaan DAS Bedadung. Metode analisis antara lain (1) analisis deskriptif , (2) analisis pemangku kepentingan (stakeholders Analysis) dan (3) menganalisis hubungan antar aktor (actor-linkage matrix) yang bertujuan mencari hubungan antar aktor yang terlibat dalam pengelolaan DAS Bedadung.
Berdasarkan hasil analisis didapatkan 11 aktor yang terlibat dalam pengelolaan DAS Bedadung. Masih ditemukan kurang nya koordinasi antar aktor khususnya aktor utama yang mengelola DAS Bedadung. Efektivitas kelembagaan pengelolaan DAS Bedadung terbagi menjadi tiga kategori baik, sedang dan rendah. Kelembagaan pengelolaan DAS Bedadung dengan kategori baik (25%) hal ini disebabkan oleh variabel keterlibatan partisipasi aktor dan aktifnya forum DAS Jember dan kategori rendah (25%) hal ini masih belum adanya insentif dan disentif dan belum adanya perencanaan lintas sektor dalam pengelolaan DAS Bedadung sisanya kategori sedang (50%). Manajemen yang terbentuk adalah manajemen perencanaan, pengelolaan, penggorganisasian dan pelaksanaan. Perlunya pendekatan integrated watershed management dalam pengelolaan DAS Bedadung agar setiap aktor yang terlibat dapat berkolaborasi bersama dalam mengatasi permasalahan DAS Bedadung.
Institutional arrangements in the management of watersheds (DAS) are one of the essential instruments in maintaining the balance between human and the environment. Failure in managing the upstream areas of a watershed can lead to problems downstream because, in essence, a watershed is an inseparable unit. Many interests are still found among each actor in the management of a watershed. DAS Bedadung is one of the watersheds located in the Jember Regency, where DAS Bedadung has the uniqueness of almost the entire watershed area being within the Jember Regency (96%), with the remainder in the Bondowoso Regency (4%). The institutional management of DAS Bedadung should ideally be more optimal as it does not cross administrative boundaries but only crosses sectoral levels from the central to the regional.
The objectives of this research are divided into three parts, namely (1) identifying the roles and relationships of stakeholders in the management of DAS Bedadung, (2) understanding the forms of DAS Bedadung management, and (3) assessing the effectiveness of the institutional management of DAS Bedadung. The analysis methods include (1) descriptive analysis, (2) stakeholders analysis, and (3) analyzing actor linkages, aimed at identifying the relationships among the actors involved in the management of DAS Bedadung.
Based on the analysis, 11 actors were identified as involved in the management of DAS Bedadung. There is still a lack of coordination among actors, especially the key actors responsible for managing DAS Bedadung. The effectiveness of the institutional management of DAS Bedadung is divided into three categories: good, moderate, and low. The institutional management of DAS Bedadung is categorized as good (25%), which is due to the variables of actor participation and the active role of the DAS Jember forum. It is categorized as low (25%) due to the absence of incentives and disincentives and the lack of cross-sector planning in the management of DAS Bedadung. The remaining category is moderate (50%). The management that is established includes planning, organizing, and implementation management. There is a need for an integrated watershed management approach in the management of the Bedadung Watershed so that all actors involved can collaborate in addressing the issues in the Bedadung Watershed.
Kata Kunci : DAS Bedadung, Stakeholders, Kelembagaan, Manajemen DAS, Efektivitas Kelembagaan, Integrated watershed management