Kajian Potensi Pengembangan Ruang Terbuka Hijau Publik di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo
Fijriani Sri Wiranti, Dr. Luthfi Muta'ali, S,Si., MT.; Dr.Sc. Andung Bayu Sekaranom., S.Si., M.Sc.
2023 | Tesis | S2 Ilmu Lingkungan
Ketersediaan ruang hijau di Kecamatan Grogol menjadi perhatian besar bagi pemerintah daerah. Pertumbuhan penduduk, pemekaran kota Surakarta menjadi faktor utama terbentuknya lahan di Kecamatan grogol, Sukoharjo. . Hal ini membuat semakin sulitnya dalam mencapai 20% RTH publik (Permen ATR nomor 14 Tahun 2022). Penelitian ini bertujuan mengkaji kondisi eksisting RTH secara kuantitas dan kualitas, menganalisis luas wilayah, jumlah penduduk dan kebutuhan oksigen, serta menyusun strategi pengembangan RTH di Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi, luas dan sebaran RTH, peta kecamatan Grogol, jumlah penduduk kecamatan Grogol, peta tutupan hijau dan status lahan. Metode yang digunakan melalui observasi lapangan dan perhitungan sistematis meliputi jumlah penduduk dan kebutuhan oksigen berdasarkan Permen ATR nomor 14 tahun 2022. Hasil dari penelitian menunjukkan, 1. Kondisi eksisting RTH di Kecamatan Grogol masih belum sesuai dengan permen ATR nomor 14 tahun 2022. Proporsi kuantitas RTH publik masih 7,3?ri luas Kecamatan Grogol dan memiliki 154 taman sedangkan kualitas RTH yang baik hanya berlokasi di Desa Parangjoro, berdasarkan keberagaman vegetasi serta pemanfaatan RTH. 2. Kebutuhan RTH publik berdasarkan luas wilayah, jumlah penduduk dan kebutuhan oksigen perlu mencapai 134,94 hektar, sedangkan total ketersediaan RTH seluas 51,36 hektar, maka perlu menambahkan 83,58 hektar, 3. Strategi pengembangan RTH publik diberikan di tujuh desa dengan tutupan hijau yang kurang berdasarkan luas RTH eksisting, jumlah penduduk dan kebutuhan oksigen. Sehingga rekomendasi RTH yang diperoleh seluas 54,69 hektar. Penelitian ini, selain memberikan rekomendasi pengembangan RTH publik, juga memberikan data RTH publik yang tentunya dapat menjadi indikator dalam pemenuhan ruang hijau 30% serta evaluasi bagi pemerintah daerah setempat.
Abstract
The availability of green space in the Grogol Sub-district is a big concern for the local government. Population growth, end expansion of the city of Surakarta are the main factors in the formation of land in Grogol District, Sukoharjo. This makes it increasingly difficult to achieve 20% public green space (Permen ATR number 14 of 2022). This study aims to assess the existing condition of green spaces in quantity and quality, analyze the area, population and oxygen demand, and develop a strategy for green space development in Grogol District, Sukoharjo Regency. The data used in this study include the area and distribution of green spaces, a map of the Grogol sub-district, the total population of the Grogol sub-district, a green cover map and land status. Population of the Grogol sub-district, a green cover map and land status. The existing condition of public green space in the Grogol Sub-district is still not by with the ATR candy number 14 of 2022. The proportion of public RTH quantity is still 7.3% of the area of Grogol Subdistrict which has 154 parks while the quality of good RTH is only located in Parangjoro Village, based on the diversity of vegetation and RTH utilization. 2. The need for public green space based on area, population and oxygen demand needs to reach 134.94 hectares, while the total availability of green space is 51.36 hectares, so it is necessary to add 83.58 hectares, 3. Public green space development strategies are given in seven villages with less green cover based on the existing green space area, population and oxygen demand. So the green space recommendations obtained are 54.69 hectares. This research, in addition to providing recommendations for public green space development, also provides public green space data which of course can be an indicator in fulfilling 30% green space and evaluation for local governments.
Kata Kunci : RTH publik, Pengembangan RTH, Kebutuhan Oksigen