Laporkan Masalah

Menstrunormativitas dalam Pengalaman Menstruasi Perempuan: Sebuah Analisis Ketubuhan

Putri Rizky Rahmadina, Dr. Yulida Pangastuti

2023 | Skripsi | Sosiologi

Menstruasi merupakan sebuah fenomena biologis yang merupakan penanda atau milestone dari transisi anak perempuan menjadi seorang remaja, seseorang yang lebih dewasa, dan seorang makhluk seksual. Hal yang belum banyak dibahas saat ini adalah bagaimana menstruasi bukanlah hanya sekedar fenomena biologis, tapi isangat terkait dalam kontek sosial yang dialami perempuan. Keberadaannya merupakan tanda di mana perempuan sudah dapat dimasukkan ke dalam identitas sosial berdasarkan ciri tubuh fisiknya, dan hal itu ditunjukkan dengan adanya fenomena yang disebutkan Persdotter (2020) sebagai menstrual normativity, atau menstrunormativity yang meregulasi kehidupan perempuan untuk tunduk pada citra tubuh feminim yang sesuai dengan narasi feminitas, patriarki, dan biomedis. Studi ini bertujuan untuk mengungkap dan menarasikan bagaimana kekuasaan relasi normatif sebagai biopower yang berlaku membentuk pengalaman ketubuhan dan relasi perempuan dengan tubuhnya yang berdarah (haid) dalam menghidupi pengalaman-pengalaman tersebut. Studi kualitatif ini memakai pendekatakan fenomenologis dan dilakukan dengan mewawancarai narasumber, kemudian data dianalisa dengan sistem koding dan dinarasikan melalui analisis deskriptif. Studi ini menemukan bagaimana adanya menstrual normativity membentuk narasi normalitas dan abnormalitas yang membentuk bagaimana perempuan memaknai menstruasi dan identitas mereka sendiri sebagai seorang menstruator, kemudian bagaimana mereka meregulasi diri sendiri. Menstrual normativity begitu kaku terutama dalam segi biomedis, sehingga ketika perempuan mengalami hal di luar ranah normativitas tersebut, ia dianggap abnormal dan menjadi subjek dari tabu. 

Menstruation is a biological phenomenon that serves as a marker or milestone in the transition from girlhood to adolescence, to a more mature individual, and from a non-sexual being to a sexual being. What is less discussed today is how menstruation is not just a biological phenomenon but is connected to the social context experienced by women. Its presence signifies that women can be included in a social identity based on their physical characteristics, as indicated by the phenomenon referred to by Persdotter (2020) as menstrual normativity or menstrunormativity, which regulates women's bodies to conform to a feminine body image consistent with narratives of femininity, patriarchy, and biomedicine. This study aims to uncover and narrate how normative power relations, as biopower, shape women's embodied experiences and relationships with their menstruating bodies, thus shaping these experiences. This qualitative study was conducted using a phenomenological approach, involving interviews with participants, followed by data analysis through coding and narrative analysis. The study found that menstrual normativity shapes narratives of normality and abnormality, influencing how women perceive menstruation and their own identities as menstruators, and how they regulate themselves. Menstrual normativity is rigid, especially in the biomedical aspect, so when women experience anything outside the realm of normativity, they are deemed abnormal and become subjects of taboo.

Kata Kunci : Menstruasi, menstrunormavity, normalitas, tabu, embodiment

  1. S1-2023-443255-abstract.pdf  
  2. S1-2023-443255-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-443255-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-443255-title.pdf