Laporkan Masalah

Alih Pekerja Migran Kembali Menjadi Pembatik Di Wonosobo

Umi Hawa Habibah, Suzanna Eddiono, S.Sos., M.Si., M.A., Ph.D.

2023 | Tesis | S2 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN

Peningkatan jumlah pekerja migran keluar negeri terus mengalami peningkatan dari tiap tahunnya. Adanya pekerja migran tersebut pada dasarnya memberikan dampak positif terutama bagi peningkatan perekonomian negara asal baik itu keluarga pekerja migran itu sendiri. Akan tetapi, tidak sedikit para pekerja migran yang mengalami dampak negatif dari bekerja sebagai pekerja migran di luar negeri seperi halnya kekerasan, upah yang tidak dibayarkan dan lain sebagainya. masyarakat dan pemerintah daerah berupaya untuk menciptakan peluang pendapatan untuk para pekerja migran kembali dengan fokus mengembangkan potensi daerah yaitu membatik. Membatik merupakan salah satu alih kerja yang cukup berhasil dilakukan oleh masyarakat Kampung Penawangan yang diprakarsai oleh beberapa orang pekerja migran yang telah kembali . Profesi membatik menjadi salah satu pilihan selain sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan perekonomian, batik juga warisan budaya Indonesia yang telah ditetapkan sebagai Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity pada 2 Oktober 2009 oleh UNESCO (Aprianingrum dan Nufus, 2021).

Penelitian ini dilakukan mengunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Adapaun pengumpulan data yang dilakukan melalui observasi, dokumentasi dan wawancara mendalam. Wawancara mendalam dilakukan terhadap beberapa kelompok subjek penelitian diantaranya pekerja migran kembali (pembatik), pemerintah lokal, dan keluarga pekerja migran (pembatik). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa. keputusan para pekerja migran untuk kembali ke pekerjaan pembatik setelah tinggal di luar negeri dipengaruhi oleh berbagai faktor tambahan, seperti peningkatan penghasilan, keterlibatan dalam kegiatan tambahan di rumah, dan peluang untuk mengikuti pelatihan dalam seni membatik. Pengalaman mereka sebagai pekerja migran juga memainkan peran penting dalam keputusan ini, dengan mereka cenderung menghindari kembali bekerja di industri yang sama untuk menghindari kelelahan yang mungkin terjadi. Strategi kerja pekerja migran yang kembali sebagai pembatik lebih menekankan pada hubungan pertemanan dan solidaritas dengan sesama pekerja migran. Semangat gotong royong sangat penting dalam mencari dan menjalani pekerjaan sebagai pembatik di Kampung Penawangan. Kolaborasi dengan pekerja migran lainnya juga dianggap kunci dalam menciptakan karya batik yang berkualitas dan diminati oleh masyarakat.

The increasing number of overseas migrant workers continues to rise each year. The presence of these migrant workers essentially has a positive impact, particularly on the economic development of their home countries and their own families. However, many migrant workers also experience negative consequences such as violence and unpaid wages while working abroad. Local communities and governments are making efforts to create income opportunities for returning migrant workers by focusing on developing the local potential, such as batik-making. Batik has been a successful alternative profession undertaken by the community of Kampung Penawangan, initiated by returning migrant workers. In addition to being an economic boost, batik is also an Indonesian cultural heritage recognized by UNESCO.

 

This research employed a qualitative approach with a case study design. Data collection methods included observation, documentation, and in-depth interviews conducted with various research subjects, including returning migrant workers (batik artisans), local government representatives, and families of the migrant workers (batik artisans). Data analysis techniques encompassed data reduction, data presentation, and verification.

 

The decision of migrant workers to return to batik work after living abroad is influenced by various additional factors, such as increased income, involvement in additional household activities, and opportunities to receive training in the art of batik. Their experiences as migrant workers also play a crucial role in this decision, as they tend to avoid returning to the same industry to prevent potential fatigue. The work strategies of returning migrant workers as batik artisans emphasize friendship and solidarity with fellow migrant workers. A spirit of mutual cooperation is highly important in seeking and pursuing work as batik artisans in Kampung Penawangan. Collaboration with other migrant workers is also considered key in creating high-quality batik works that are favored by the community

 

Kata Kunci : pekerja migran kembali, strategi kerja, pembatik

  1. S2-2023-486781-abstract.pdf  
  2. S2-2023-486781-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-486781-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-486781-title.pdf