Assessing adherence of deworming program to eliminate Soil-transmitted helminthiasis in Bhola district, Bangladesh: An Implementation Research
Adiba Tafhim Anisa, Dr. Dra. Retna Siwi Padmawati, dr. Elsa Herdiana Murhandarwati, M.Kes, Ph.D
2023 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Latar Belakang: Soil-transmitted helminthiasis (STH) atau cacingan yang ditularkan melalui tanah merupakan salah satu penyakit tropis yang terabaikan. Di Bangladesh, 64 distrik dianggap endemik terhadap STH, dan di Distrik Bhola, prevalensi STH termasuk yang tertinggi. Meskipun pemerintah telah meluncurkan program pembagian obat dua kali setahun kepada seluruh anak usia sekolah sejak tahun 2008 untuk mengendalikan infeksi STH, masalah seperti ketidaksesuaian laporan cakupan, tingkat cakupan rendah di kalangan anak-anak yang tidak bersekolah, dan kurangnya sistem pelaporan yang terstandarisasi menimbulkan pertanyaan tentang ketaatan terhadap program pemberian obat cacing ini. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat ketaatan terhadap program pemberian obat cacing.
Metode: Studi campuran dilakukan di Distrik Bhola untuk menilai tingkat ketaatan terhadap program pemberian obat cacing, dan partisipan meliputi anak-anak usia sekolah, orang tua, guru sekolah, asisten kesehatan masyarakat, dan inspektur kesehatan. Sebanyak 288 anak yang bersekolah dan 75 anak yang tidak bersekolah diikutsertakan melalui pengambilan sampel, dan dilakukan 24 wawancara mendalam (IDI). Variabel hasil untuk bagian kuantitatif dianalisis melalui analisis deskriptif, sedangkan untuk bagian kualitatif, dilakukan analisis tematik.
Hasil: Untuk cakupan, 62% anak yang bersekolah dan 8% anak yang tidak bersekolah menerima tablet pemberian obat cacing pada tahun 2022. Namun, data cakupan untuk tahun 2022 menunjukkan 98?kupan. Guru-guru menyatakan bahwa mereka memberikan tablet sesuai dengan petunjuk yang benar, yang dikonfirmasi dengan tanggapan survei dari anak-anak usia sekolah. Hampir semua partisipan setuju bahwa kegiatan promosi melalui pengeras suara atau pertemuan di ruang terbuka diperlukan untuk memastikan sensitivitas masyarakat. Sebagian besar guru dan inspektur kesehatan merasa perlunya anggaran dan insentif selama program ini berlangsung.
Kesimpulan: Cakupan yang disurvei di antara partisipan studi lebih rendah dari ambang batas yang ditetapkan oleh WHO, yang mungkin mengindikasikan ketaatan rendah terhadap program pemberian obat cacing ini. Meskipun ada pemantauan dan pelaporan yang benar menurut guru-guru dan pejabat kesehatan, langkah-langkah yang tidak memadai untuk menyebarkan informasi, kekurangan staf, dan sensitivitas masyarakat yang kurang dapat berkontribusi pada ketaatan terhadap program yang kompromi. Pendidikan kesehatan dan lebih banyak kegiatan promosi diperlukan sebelum program ini dimulai untuk mencapai ketaatan yang tinggi.
Background: Soil-transmitted helminthiasis (STH) is one of the neglected tropical diseases. In Bangladesh, all 64 districts are endemic to STH, and in the Bhola District, prevalence of STH is one of the highest. Although the government launched the bi-annual distribution of drugs among all school-age children since 2008 to control STH infection, issues like discrepancies in coverage reporting, low coverage rates among out-of-school children, and lack of standardized reporting systems raise questions about adherence to the ongoing deworming program. This study aimed to identify adherence to the deworming program.
Method: A mix-method study was conducted in the Bhola District to assess adherence to the deworming program and participants were school-age children, parents, school teachers, community health assistants, and health inspectors. In total 288 school-attending and 75 out-of-school children were enrolled through convenient sampling and 24 in-depth interviews (IDI) were taken. Outcome variables for the quantitative part were analyzed through descriptive analysis and for the qualitative part, thematic analysis was done.
Result: For coverage, 62% school going children and 8% of out-of-school children received deworming tablets in the year 2022. However, coverage data for 2022 showed 98% coverage. Teachers responded that they provided tablets following proper instructions which was triangulated with the survey response from SAC. Almost all the participants agreed that promotional activity like miking or courtyard meetings is required to ensure community sensitization. Most teachers and health inspectors all feel the need for budget and incentives during the program.
Conclusion: Surveyed coverage among participants of the study was lower than the threshold set by WHO which may indicate low adherence to the deworming Program. Although there was proper monitoring and reporting according to teachers and health officials, inadequate measures for disseminating information, shortage of staff and community sensitization may contribute to the compromised adherence to the program. Health education and more promotional activity are required prior to the program to achieve high adherence.
Kata Kunci : Helminthiasis, adherence, coverage, deworm