Acceptability of Tuberculosis Preventive Treatment for Household Contacts in Moulvibazar District, Bangladesh: An Implementation Research
Nighat Sultana, Prof dr Yodi Mahendradhata, Dr dr Ida Safitri L.
2023 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Latar Belakang: Pencegahan Tuberkulosis (TB) dengan pengobatan preventif merupakan langkah penting dalam memberantas TBC. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa negara, termasuk Bangladesh, telah memperbarui program nasional pengendalian TBC agar semua kontak rumah tangga termasuk dalam cakupan Pengobatan Pencegahan TBC (TPT). Namun, penelitian mengenai hambatan dan tantangan spesifik konteks mengenai penerimaan TPT masih langka.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akseptabilitas TPT bagi kontak serumah baik dari sudut pandang pelaksana maupun kontak.
Metode: Penelitian implementasi ini mengikuti pendekatan metode campuran konvergen yang dipandu oleh kerangka cascade perawatan TPT. Lokasinya di distrik Moulvibazar, Bangladesh. Data kuantitatif sekunder yang diperoleh dari National TB Control Program (NTP), Bangladesh, digunakan untuk menentukan hasil cakupan TPT melalui analisis deskriptif. Bagian kualitatif mencakup pendekatan analisis tematik untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya penyelesaian langkah-langkah kaskade. Peserta wawancara dipilih melalui purposive sampling
Hasil: Dari bulan April hingga Desember 2022, teridentifikasi 7.297 kontak rumah tangga dan 3.105 (43%) di antaranya memulai TPT. Perawatan pencegahan kurang dapat diterima oleh kontak. Mereka mempertanyakan alasan pengobatan untuk ‘tidak ada penyakit’ dan khawatir tentang efek samping obat dan kemungkinan stigma. Konseling kontak sebelum memulai TPT, persepsi kerentanan terhadap TB, dukungan keluarga, layanan kesehatan gratis, dan program penjangkauan diidentifikasi sebagai fasilitator. Pihak kesehatan menerima TPT sebagai bagian yang efektif dan penting dalam strategi pengendalian TBC. Namun, kekurangan infrastruktur, termasuk kehabisan obat-obatan dan tidak tersedianya fasilitas investigasi, serta kekurangan staf terampil menghambat proses implementasi.
Kesimpulan: TPT dapat diterima di kalangan pelaksana dan kurang dapat diterima di kalangan kontak. Pendekatan yang berorientasi pada kontak dan peningkatan kapasitas di tingkat fasilitas kemungkinan besar akan meningkatkan penerimaan TPT di Bangladesh.
Background:
Preventing
Tuberculosis (TB) by preventive treatment is a crucial step toward
eliminating TB. In recent years, several countries, including
Bangladesh, have updated national TB control programs to bring all
household contacts under TB Preventive Treatment (TPT) coverage.
However, research on context-specific barriers and challenges
regarding TPT acceptability is scarce.
Objectives:
This
study aimed to explore the acceptability of TPT for household
contacts from both implementers’ and contacts’ perspectives.
Method:
This
implementation research followed a convergent mixed-method
approach guided by the TPT care cascade framework. The setting was
Moulvibazar district, Bangladesh. Secondary quantitative data,
obtained from the National TB Control Programme (NTP), Bangladesh,
were used to determine the yield of TPT coverage through descriptive
analysis. The qualitative part included a thematic analysis approach
to explore the factors influencing the high or low completion of
the cascade steps. Interview participants were chosen through
purposive sampling.
Results:
From April to December 2022, 7,297 household contacts were identified
and 3,105 (43%) of them initiated TPT. Preventive treatment was less
acceptable to the contacts. They questioned the reasoning for
treatment for ‘no disease’ and were concerned about drug side
effects and possible stigma. Counseling contacts before starting TPT,
perceived susceptibility to TB, family support, free healthcare
services, and outreach programs were identified as facilitators.
Health accepted TPT as an effective and important part of TB control
strategy. However, infrastructural inadequacy, including medicine
stock-out and unavailability of investigation facilities, and
shortage of skilled staff were hindering the implementation process.
Conclusion:
TPT is acceptable among implementers and less acceptable among
contacts. Contact-oriented approach
and capacity building at the facility level are likely to improve the
TPT acceptance in Bangladesh.
Kata Kunci : TPT, tuberculosis preventive treatment, implementation research, acceptability, household contact