Seleksi ketahanan tunas vanili terhadap fusarium oxysporum f. sp. vanillae secara in vitro menggunakan teknik double layer, kultur filtrat, dan asam fusarat

INAYATI, Alfi, Prof. Dr. Ir. Bambang Hadisutrisno, DAA

2003 | Tesis | S2 Fitopatologi

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Pertanian UGM dan Laboratorium Kultur Jaringan UPTD Laboratorium Kabupaten Magelang sejak bulan September 2002 sampai Agustus 2003. Penelitian terdiri dari dua tahap yaitu tahap pertama perbanyakan plantlet untuk bahan seleksi ketahanan dan tahap kedua pengujian ketahanan terhadap Fusarium oxysporum f. sp. vanillae menggunakan teknik double layer, kultur filtrat dan asam fusarat. Perbanyakan plantlet pada medium VW + 1 ppm BAP menghasilkan plantlet yang kemudian digunakan untuk bahan seleksi dengan teknik-teknik tersebut. Seleksi tahap pertama dengan teknik double layer menghasilkan 19,23% plantlet yang tahan tetapi pertumbuhannya terhambat. Hal ini tampak dari tidak terbentuknya daun, akar maupun anakan dan plantlet meroset. Seleksi tahap kedua memberikan hasil yang lebih tinggi, yaitu 57,1% plantlet tahan dan mulai membentuk daun (1,54), akar (0,08) dan anakan (0,875). Seleksi menggunakan filtrat miselium F. oxysporum f. sp. vanillae pada konsentrasi 5% pada tahap pertama menghasilkan 28% plantlet tahan dan sudah terbentuk daun (0,6) tetapi tidak terbentuk akar dan anakan. Seleksi tahap kedua dilakukan dengan dua seri, yaitu diuji kembali dengan filtrat pada konsentrasi 5% dan menghasilkan 100% plantlet tahan, daun (2,43), akar tidak terbentuk dan anakan (0,125); dan diuji pada konsentrasi 2% dan menghasilkan 50% plantlet tahan rerata daun yang terbentuk 4, akar 0,5 dan anakan 0,5. Seleksi dengan asam fusarat menunjukkan plantlet vanili dapat tahan hingga konsentrasi 100 ppm sebanyak 68%. Pengaruh asam fusarat pada pertumbuhan plantlet tidak khas karena cara kerja toksin ini tidak khas. Tetapi pada perlakuan asam fusarat yang tinggi (80 ppm dan 100 ppm) menujukkan penghambatan pertumbuhan yang tampak dari bentuk yang roset, jumlah daun, akar dan anakan rendah

Vanilla as an important export commodity in Indonesia faced seriouse problem, stem rot disease caused by Fusarium oxysporum f. sp. vanillae. Some in vitro selection methods such as double layer technique, culture filtrate technique and the use of fusarium toxin; fusaric acid, used to select vanilla plantlet which resist againt F. oxysporum f. sp. vanillae. The result of the first selection by double layer technique showed that 19.23% plantlets resist to thermostable toxin produced by F. oxysporum f. sp. vanillae, but the growth of plantlets were inhibited. The inhibition specified by rossetting plantlet and no leave, root, and sucker initiation. Second selection showed better result, 57.1% plantlets resist; and leaves, roots, and suckers were initiated. In vitro selection by culture filtrate technique showed that 28% plantlet could survive at first selection and 100% at the second selection at 5% misellium filtrate of F. oxysporum f. sp. vanillae. Some plantlets showed macerate, had yellowish and transparant leaves and others became browning and died. Selection by fusarium toxin showed vanilla plantlet could survive at 20 to 100 ppm of fusaric acid. The effect of fusaric acid on vanilla plantlet was not specific. Some plantlets browning at the base of plantlet which contacted with the medium but not on the shoot. On the other hand, plantlets were not resist became browing and died. Plantlets growth had already inhibited. Some plantlet rossette, and the number of leave, root, and sucker were low

Kata Kunci : Penyakit Busuk Batang Vanili,Kultur In Vitro,Ketahanan Tanaman