Laporkan Masalah

Tingkat Perkembangan Wilayah dan Pusat Pertumbuhan di Kabupaten Luwu Timur

Salma Atikah Izzatunnisa, Dr. Andri Kurniawan, S.Si., M.Si.

2023 | Skripsi | PEMBANGUNAN WILAYAH

Tingkat perkembangan wilayah satu dengan lainnya memiliki perbedaan akibat adanya variasi potensi dan masalah pada masing-masing wilayah. Kabupaten Luwu Timur memiliki perkembangan wilayah antar kecamatan yang berbeda. Hal tersebut mengakibatkan ketimpangan perkembangan wilayah antar kecamatan. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi tingkat perkembangan wilayah, mengidentifikasi wilayah dengan pusat-pusat pertumbuhan, dan menyusun arahan kebijakan pengembangan pusat pertumbuhan wilayah untuk mengatasi masalah pembangunan di Kabupaten Luwu Timur. 

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan data sekunder yang bersumber dari instansi terkait. Untuk mengidentifikasi tingkat perkembangan wilayah, digunakan analisis faktor. Sementara untuk mengukur pusat pertumbuhan, metode yang digunakan adalah Self Organizing Map (SOM) atau Kohonen Map serta Model Gravitasi. Selanjutnya, arahan kebijakan pengembangan pusat pertumbuhan wilayah ditentukan berdasarkan tipologi wilayah yang dihasilkan dari tingkat perkembangan wilayah dan pusat pertumbuhan wilayah.

Hasil penelitian menunjukkan variasi tingkat perkembangan wilayah Kabupaten Luwu Timur pada tahun 2021. Klasifikasi tingkat perkembangan wilayah (TPW) kecamatan didominasi oleh tingkat sedang. Kecamatan dengan klasifikasi TPW tinggi meliputi Kecamatan Nuha, Kecamatan Malili, dan Kecamatan Tomoni Timur. Terdapat lima kecamatan yang masuk dalam klasifikasi TPW sedang dan tiga kecamatan yang masuk dalam klasifikasi TPW rendah. Pusat pertumbuhan Kabupaten Luwu Timur pada tahun 2021 diidentifikasi dari wilayah yang memiliki nilai hirarki dan nilai gravitasi tinggi. Kecamatan Kecamatan Malili dan Kecamatan Towuti menjadi pusat pertumbuhan utama. Sementara tiga kecamatan lainnya menjadi pusat pertumbuhan alternatif dan enam kecamatan menjadi pusat pertumbuhan lokal. Arahan kebijakan pengembangan pusat pertumbuhan wilayah ditentukan berdasarkan tipologi wilayah Kabupaten Luwu Timur. Wilayah tipe 1 merupakan wilayah maju, tipe 2 sebagai wilayah berkembang, serta tipe 3 sebagai wilayah sedang berkembang.

The level of regional development varies due to the differences in potentials and challenges in each area. East Luwu Regency experiences varying levels of regional development among its sub-districts (kecamatan), leading to disparities in regional progress. Therefore, this research aims to identify the level of regional development, pinpoint areas with growth centers, and formulate policy guidelines for the development of regional growth centers to address development issues in East Luwu Regency.

The research methodology used is quantitative descriptive, utilizing secondary data sourced from relevant institutions. To identify the level of regional development, factor analysis is employed. Additionally, Self Organizing Map (SOM) or Kohonen Map and Gravity Model methods are used to measure growth centers. Subsequently, policy guidelines for the development of regional growth centers are determined based on the typology of regions resulting from the level of regional development and growth centers.

The research results reveal variations in the level of regional development in East Luwu Regency in the year 2021. The classification of sub-districts based on the level of regional development (TPW) is predominantly categorized as moderate. Sub-districts with a high TPW classification include Nuha, Malili, and Tomoni Timur. There are five sub-districts classified under the moderate TPW category and three sub-districts classified under the low TPW category. The identification of growth centers in East Luwu Regency in 2021 is based on areas with high hierarchy and gravity values. Malili and Towuti sub-districts are identified as the main growth centers. Meanwhile, three other sub-districts are identified as alternative growth centers, and six sub-districts are identified as local growth centers. The formulation of policy guidelines for the development of regional growth centers is determined based on the typology of regions in East Luwu Regency. Type 1 regions represent advanced areas, Type 2 regions are considered developing areas, and Type 3 regions are moderately developing areas.

Kata Kunci : perkembangan wilayah, pusat pertumbuhan, arahan kebijakan, Self-Organizing Map (SOM)

  1. S1-2023-441766-abstract.pdf  
  2. S1-2023-441766-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-441766-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-441766-title.pdf