Kajian Bioprediksi Tradisional Jagal Terhadap Bobot Hidup Dan Bobot Karkas Sapi Potong di Kota Blitar
Danar Budianto, Ir. Tri Satya Mastuti Widi, S.Pt., M.P., M.Sc., Ph.D, IPM., ASEAN Eng.; Ir. Panjono, S.Pt., M.P., Ph.D., IPM., ASEAN Eng
2023 | Tesis | S2 Ilmu Peternakan
Bioprediksi merupakan metode penafsiran bobot hidup (Kg) dan bobot karkas (kg) ternak sapi secara visual. Kekurangan bioprediksi mengandalkan pengalaman jam terbang sebagai peternak tanpa bantuan alat timbang dan alat ukur lainnya dalam melakukan penafsiran bobot hidup dan karkas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bioprediksi tradisional jagal di Kota Blitar dalam menentukan atau memilih ternak untuk disembelih dan untuk mengetahui faktor-faktor dan korelasi yang paling berpengaruh terhadap bobot badan dan bobot karkas sapi. Penelitian terbagi menjadi dua tahapan. Tahap pertama adalah melakukan survey dan wawancara terhadap jagal-jagal di Kota Blitar mengenai kegiatan bioprediksi saat memilih atau membeli ternak. Tahap kedua adalah melakukan pengambilan data sampel 100 ekor sapi pada salah satu responden yaitu Jagal Sapi Melati dengan klasifikasi lolos pemeriksaan antemortem dari RPH Dimoro. Variabel yang diamati pada tahap kedua adalah ukuran linier tubuh, bobot karkas, dan non karkas. Data dianalisis menggunakan metode deskriptif. Data dianalisis menggunakan metode deskriptif, korelasi dan regresi. Kisaran rerata bobot hidup 396±71,27, bobot karkas 218±39,73, bobot daging 190±37,06 dan bobot tulang keseluruhan 27,44±4,19. Variabel penduga jagal dalam melakukan bioprediksi tinggi pinggul berpengaruh secara signifikan terhadap aspek bobot hidup, bobot karkas, bobot daging dan bobot tulang keseluruhan. Indek kepala tidak berpengaruh terhadap aspek bobot hidup, bobot karkas, bobot daging dan bobot tulang keseluruhan akan tetapi salah satu faktor bias visual dalam melakukan kegiatan bioprediksi.
Bioprediction is a method of visually interpreting livecattle (kg) and carcass (kg). The disadvantages of bioprediction rely on the experience of flying hours as a breeder without the help of weighing and other measuring instruments in interpreting live weight and carcass. This study aims to examine the traditional bioprediction of butcher in Blitar City in determining or selecting livestock for slaughter and to determine the factors and correlations that most influence the body weight and weight of cattle carcasses. Research is divided into two stages. The first stage is to conduct surveys and interviews with butchers in Blitar City regarding bioprediction activities when choosing or buying livestock The second stage was to collect sample data of 100 cows on one of the respondents, namely Butcher Sapi Melati with a classification of passing the antemortem examination from RPH Dimoro. The variabels observed in the second stage were linear body size, carcass weight, and non-carcass. The data were analyzed using descriptive methods. Data were analyzed using descriptive, correlation and regression methods. The average range of live weight was 396±71.27, carcass weight was 218±39.73, meat weight was 190±37.06 and overall bone weight was 27.44±4.19. The butcher estimator variabel in biopredicting hip height had a significant effect on aspects of live weight, carcass weight, meat weight and overall bone weight. The head index does not affect aspects of live weight, carcass weight, meat weight and overall bone weight but one of the visual bias factors in carrying out bioprediction activities.
Kata Kunci : Bioprediksi, Bobot Hidup, Persentase Karkas, Jagal Lokal, Pengukuran Linier Tubuh