ESTIMASI BIAYA PENGOBATAN STROKE NON HEMORAGIK: BEBAN EKONOMI PENERIMA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

Sarah Azmi Adilah, dr. Firdaus Hafidz, MPH, PH.D, AAK ; Dr. dr. Rizaldy Taslim Pinzon, Sp.S., M.Kes

2023 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

INTISARI

Latar belakang: Penyakit stroke merupakan penyebab kematian kedua dan penyebab disabilitas ketiga di dunia. Stroke membutuhkan perawatan yang lama dan mahal, dan membutuhkan kesabaran dan dukungan keluarga yang besar. Akan tetapi, pasien stroke harus mengeluarkan biaya yang besar walaupun seharusnya pasien BPJS telah dicover untuk semua layanan namun masih ada pasien yang harus mengeluarkan biaya dari kantong sendiri meskipun mereka telah dilindungi oleh asuransi kesehatan.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menghitung biaya langsung, biaya tidak langsung dan total beban biaya penyakit yang dikeluarkan oleh pasien jaminan kesehatan nasional dan mengidentifikasi hubungan antara jenis kelamin, usia, status pernikahan, faktor komorbid, lama perawatan dan pendapatan terhadap total biaya penyakit stroke.

Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional study. Pengambilan data dilakukan dengan melihat rekam medik pasien RSUP Dr. M. Djamil Padang yang memenuhi kriteria inklusi selama Januari?Februari 2023. Dan menggunakan kuesioner, data mengenai terkait biaya stroke seperti biaya langsung dan biaya tidak langsung yang diperoleh dari pasien stroke non hemoragik. Subjek penelitian terdiri dari 138 pasien stroke non hemoragik. Variabel terikat adalah biaya penyakit stroke non hemoragik pasien JKN dan variabel bebas adalah jenis kelamin, usia, status pernikahan, faktor komorbid, lama perawatan dan pendapatan. Analisis data menggunakan independent sample t-test, Uji ANOVA dan Multiple Regression Linier.

Hasil: Studi mengumpulkan data dari 138 pasien, mengungkapkan biaya yang signifikan terkait dengan perawatan stroke, terutama biaya langsung. Untuk pasien stroke non hemoragik rata-rata biaya langsung medis sebesar Rp1.894.000, rata-rata biaya langsung non medis Rp590.000. Biaya tidak langsung, sebagian besar akibat hilangnya pendapatan, mencapai Rp1.262.000. Total biaya perawatan stroke non hemoragik adalah Rp3.335.000. Khususnya, komponen biaya terbesar adalah biaya langsung medis adalah biaya perjalanan, menyoroti beban ekonomi yang signifikan yang ditanggung oleh pasien stroke non hemoragik meskipun mereka diasuransikan. Analisis bivariat menegaskan bahwa usia dan pendapatan pasien secara signifikan mempengaruhi biaya ini.

Kesimpulan: Total biaya stroke non hemoragik di RSUP Dr. M. Djamil Padang dipengaruhi oleh usia dan pendapatan, tetapi tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin, status pernikahan, faktor komorbid dan lama perawatan.

Kata kunci: Biaya langsung, biaya tidak langsung, stroke, kota padang.

ABSTRACT

Background: Stroke is the second cause of death and the third cause of disability in the world. Treating stroke required lengthy and costly procedures, demanding both patience and strong family support. Despite BPJS coverage that should have included all services, stroke patients incurred substantial expenses, leaving some to pay out of pocket despite having health insurance.

Objectives: This study aims to calculate the direct costs, indirect costs and total burden of disease costs incurred by national health insurance patients and identify the relationship between gender, age, marital status, comorbid factors, length of treatment and income on the total cost of stroke.

Methods: This research employed a descriptive research approach with a cross-sectional study design. Data collection involved reviewing medical records of RSUP Dr. M. Djamil Padang patients who met the inclusion criteria during January?February 2023. Additionally, a questionnaire was utilized to gather data on stroke expenses, including direct and indirect costs, from non-hemorrhagic stroke patients. The study encompassed 138 non-hemorrhagic stroke patients. The dependent variable was the cost of non-hemorrhagic stroke for JKN patients, and the independent variables included gender, age, marital status, comorbid factors, length of treatment, and income. Data analysis comprised independent sample t-tests, ANOVA tests, and multiple linear regression.

Results: The study collected data from 138 patients, revealing significant costs associated with stroke care, especially direct costs. For non-hemorrhagic stroke patients, the average direct medical costs are IDR 1.894.000, the average direct non-medical costs are IDR 590.000. Indirect costs, mostly due to lost income, amounted to IDR 1.262.000. The total cost of non-hemorrhagic stroke treatment is IDR 3.335.000. Notably, the largest component of direct medical costs was travel costs, highlighting the significant economic burden that nonhemorrhagic stroke patients bear even if they are insured. Bivariate analysis confirmed that patient age and income significantly influenced these costs.

Conclusions: At RSUP Dr. M. Djamil Padang, total cost of non-hemorrhagic stroke is affected by age and income, but not by gender, marital status, comorbid factors, and length of treatment.

Keywords: Direct costs, indirect costs, stroke, Padang city.

Kata Kunci : Biaya langsung, biaya tidak langsung, stroke, kota padang.