Laporkan Masalah

PEMBIAYAAN KESEHATAN PROGRAM PENURUNAN STUNTING DI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2020-2022

TIARA AYU HUURUN IEN, Dr. Drs. Abdul Wahab, MPH

2023 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar belakang: Prevalensi stunting di Kabupaten Tegal masih tinggi dan menjadi masalah kesehatan prioritas. Anggaran yang dialokasikan untuk program penurunan stunting pada tahun 2021 mengalami penurunan dibanding tahun 2020. Anggaran yang cukup dibutuhkan pada upaya kegiatan intervensi gizi sensitif yang melibatkan litas sektor dan lintas program.

Tujuan: Mendapatkan gambaran tentang pembiayaan kesehatan program penurunan stunting di Kabupaten Tegal tahun 2020-2022

Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ditentukan dengan cara purposive sampling, terdiri dari 13 informan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara telaah dokumen dan wawancara mendalam (indepth Interview). Data sekunder dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan data primer (kualitatif) menggunakan analisis konten. Validitas diperoleh dengan melakukan triangulasi sumber data (data source triangulation).

Hasil: Penurunan anggaran pembiayaan program penurunan stunting pada tahun 2021 dikarenakan adanya refocusing anggaran penanganan covid-19. Banyak kegiatan ditiadakan sehingga berdampak pada tidak tercapainya beberapa cakupan indikator layanan. Pemanfaatan anggaran program penurunan stunting kegiatan intervensi gizi sensitif terbesar tahun 2021 yaitu 93.95?n kegiatan intervensi gizi spesifik terbesar tahun 2022 yaitu 39.89%. Sumber anggaran Dinas Kesehatan dalam pelaksanaan program penurunan stunting sebagian besar berasal dari APBN dan meningkat setiap tahunnnya, bahakan pada tahun 2022 mencapai 88%. Alokasi anggaran APBD untuk program stunting di Kabupaten Tegal pada tahun 2020 masih sangat rendah hanya sebesar 34.42%. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pemahaman terkait stunting pada jajaran OPD Non Kesehatan di Kabupaten Tegal.

Kesimpulan: Pemanfaatan pembiayaan di Dinas Kesehatan banyak di gunakan untuk upaya kegiatan inetrvensi gizi spesifik. Alokasi anggaran yang tersebar di OPD Kabupaten Tegal lebih besar pada kegiatan intervensi gizi sensitif. Capaian cakupan indikator tahun 2020-2022 masih ada yang belum mencapai target. Peran pemerintah daerah sudah berjalan sesuai perencanaan dan peran pemerintah pusat dalam hal penganggaran lebih dominan. 

Background: The prevalence of stunting in Tegal Regency is still high and is a priority health problem. The budget allocated for the stunting reduction program in 2021 has decreased compared to 2020. Sufficient budget is needed for nutrition-sensitive intervention activities that involve cross-sectors and cross-programs.

Objective: Obtain an overview of the health financing for the stunting reduction program in Tegal Regency from 2020 to 2022.

Methods: This study employs a case study design with a qualitative approach. The research subjects were selected through purposive sampling, comprising 13 informants. Data collection involved document review and in-depth interviews. Descriptive quantitative analysis was used for analyzing secondary data, while content analysis was applied to the primary data (qualitative). The validity of the findings was ensured through triangulation of data sources.

Results: The reduction in the budget for financing the stunting reduction program in 2021 is due to a refocusing of the budget for handling Covid-19. Many activities were omitted, resulting in the failure to achieve several coverages of service indicators. The largest utilization of the stunting reduction program budget for nutrition-sensitive intervention activities is the largest in 2021, namely 93.95% and the largest specific nutrition intervention activities in 2022, namely 39.89%. Most of the budget sources for the Health Service in implementing the stunting reduction program come from the APBN and increase every year, even in 2022 it will reach 88%. The APBD budget allocation for the stunting program in Tegal Regency in 2020 is still very low, only 34.42%. One of the reasons is the lack of understanding regarding stunting in the Non-Health OPD ranks in Tegal Regency.

Conclusion: The use of funding at the Health Office is widely used for specific nutrition intervention activities. The budget allocation spread across the Tegal Regency OPD is larger for nutrition-sensitive intervention activities. The achievement of indicator coverage for 2020-2022 still has not reached the target. The role of local government has been running according to planning and the role of the central government in terms of budgeting is more dominant.

Kata Kunci : Stunting, Pembiayaan Kesehatan, Pemanfaatan Pembiayaan, Anggaran Daerah, Kabupaten Tegal

  1. S2-2023-466217-abstract.pdf  
  2. S2-2023-466217-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-466217-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-466217-title.pdf