LEXICAL HEDGES USED BY THE PRESS WHITE HOUSE SECRETARY IN PRESS BRIEFING
Humairotul Husna, Dr. Mohammad Masrukhi, M. Hum.
2023 | Tesis | S2 Linguistik
Tesis ini bertujuan untuk menyelidiki pemakaian pembentengan (hedging) dalam bentuk leksikal dalam respons sekretaris JP dan KJP dalam pertemuan pengarahan pers di Gedung Putih. Di samping itu, penelitian ini juga mengungkapkan fungsi-fungsi pemakaian dari pembentengan tersebut. Respons-respons sekretaris diambil dalam rentang waktu yang telah ditentukan. Tanggapan JP diambil dari 20 Januari 2021 sampai dengan 19 Juli 2021, sedangkan KJP diambil dari 09 September 2021 sampai dengan 12 Juli 2022. Penelitian ini menggunakan metode analisis secara kualitatif. Data diperoleh dari situs resmi Gedung Putih. Langkah-langkah pengumpulan data dimulai dengan mengumpulkan data percakapan dalam pengarahan pers berupa transkripsi, memisahkan pertanyaan jurnalis dan jawaban sekretaris, membaca dengan saksama tanggapan sekretaris, mengklasifikasikan data secara tepat dalam bentuk kata, klausa, bahkan kalimat. Setelah mengunduh tanggapan, format dokumen dari transkrip yang semula berekstensi "word" diubah menjadi plaintext dengan cara memasukkan satu per satu kata yang diklasifikasikan sebagai pembentengan berdasarkan teori Hyland (1998), Namasaraev (1997). Secara umum, penelitian ini mengungkapkan bahwa JP dan KJP menggunakan leksikal pembentengan dengan kategori pembentengan dalam bentuk kata kerja leksikal, kata bantu modal, adverbia, adjektiva, serta nomina. Hasilnya, kedua sekretaris paling banyak menggunakan pembentengan dalam bentuk kata bantu modal "will" dan kata kerja leksikal "think". Selanjutnya, fungsi penggunaan pembentengan ditemukan bervariasi, seperti sebagai bentuk perlindungan diri dan perlindungan terhadap proposisi yang dituturkan, penguatan pernyataan yang dibuat, membangun citra positif terhadap publik, dan sebagai mitigasi untuk mencegah respons negatif pendengar. Fungsi-fungsi tersebut terealisasi oleh semua kategori pembentengan dalam bentuk leksikal.
This research aims to investigate the use of lexical hedges in the response of secretary JP and secretary KJP in a press briefing meeting at the White House. In addition, this study also reveals the functions of using hedges. The press secretary's responses are taken within a predetermined timeframe. JP's responses were taken from January 20 2021 to July 19 2021 while KJP's were taken from September 9 2021 to July 12 2022 which was analyzed qualitatively. The data is acquired from the official website of the White House. The data collection steps to analyze the hedges in press briefing are formulated as follows: Collecting the conversation data in press briefing transcription of the Press Briefing, separating the conversation into two parts (questions and responses), Thoroughly reading the responses, and classifying the data into hedges (Classify the data precisely in words, sentences, or clauses). After downloading the responses, the document format from the transcript, which originally had the extension "word," was converted to plaintext by entering one by one word that is classified as hedging based on Hyland (1998) theory, Namasaraev (1997). In general, this study reveals that JP and KJP use lexical hedges with hedging categories in the form of lexical verbs, modal auxiliary words, adverbs, adjectives, and nouns. As a result, the two secretaries mostly use hedging in the form of the modal auxiliary word "will" and the lexical verb "think". Furthermore, the function of using hedging was found to vary, such as as a form of self-protection and protection against propositions being spoken, strengthening statements made, building a positive image towards the public, and as mitigation to prevent listeners' negative faces. These functions are realized by all hedging categories in lexical form.
Kata Kunci : Lexical Hedges, Press secretary's Responses, Press Briefing