Luaran Pada Anak Dengan Demam Rematik Akut Dengan Riwayat Chorea Sydenham
Maria Chrismayani Hindom, Prof. dr. Sunartini, Ph.D, Sp. A (K).; dr. Eggi Arguni,M.Sc, Ph.D, Sp.A (K)
2023 | Tesis-Spesialis | S2 Ilmu Kesehatan anak
Latar belakang. Demam rematik akut (DRA) merupakan salah satu penyebab penyakit jantung dapatan (acquired heart disease) yang memiliki berbagai gejala klinis dengan insidensi sekitar 8-51 per 100.000 anak. Chorea Sydenham merupakan salah satu manifestasi DRA berupa gerakan involunter yang tidak terkontrol dan tidak bertujuan. Pengendalian faktor prediktor seperti kepatuhan pemberian profilaksis sekunder, dukungan fungsi emosional, sosial dan sekolah, kecukupan nutrisi, kebersihan tempat tinggal, pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat berperan dalam kejadian demam rematik akut berulang. Tujuan. Mengamati, memonitor dan memberikan intervensi pada pasien DRA secara terpadu dan menyeluruh agar tidak terjadi DRA dan chorea Sydenham berulang sehingga mempunyai kualitas hidup dan prognosis yang lebih baik Metode. Penelitian ini adalah direct observational time series dan intervensi terhadap subjek anak perempuan berusia 7 tahun 2 bulan yang terdiagnosis DRA dengan riwayat chorea Sydenham. Intervensi dilakukan untuk menilai luaran meliputi kejadian DRA berulang, chorea Sydenham berulang, gagal jantung, status gizi, kualitas hidup serta perilaku hidup bersih dan sehat semua anggota keluarga. Hasil. Telah dilakukan pemantauan selama 12 bulan terhadap subyek penelitian. Luaran utama pada pasien ini yaitu tidak terdapat kejadian DRA berulang dengan manifestasi klinis berupa chorea Sydenham. Luaran status gizi cukup baik, begitupun dengan kualitas hidup. Pemantauan luaran progresivitas lesi pada katup jantung berupa moderate mitral regurgitation membaik menjadi mild mitral regurgitation pada akhir pemantauan. Kesimpulan. Pengendalian faktor prediktor berupa kepatuhan profilaksis sekunder, kecukupan nutrisi, kebersihan tempat tinggal, pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat sangat penting terhadap kejadian DRA berulang.
(1) Background: Acute rheumatic fever (ARF) is an acquired heart disease that has various clinical symptoms with an incidence of around 8-51 per 100,000 children. Sydenhams chorea is one of the manifestations of ARF. Control of predictor factors such as compliance to secondary prophylaxis, support for emotional, social, and school functions, nutritional adequacy, cleanliness of the living environment, and knowledge of clean and healthy living habits contribute to the incidence of recurrent acute rheumatic fever. Observing, monitoring, and providing interventions to ARF patients in an integrated and comprehensive way to prevent ARF and Sydenhams chorea recurrence for a better quality of life and prognosis. (2)Method: This study was a direct observational time series and an intervention on a girl aged 7 years diagnosed with ARF Sydenhams chorea. Interventions were carried out to assess outcomes including the incidence of recurrent ARF, recurrent Sydenhams chorea, heart failure, nutritional status, quality of life also the clean and healthy living habits of all family members. (3)Results: Monitoring and interventions has been carried out for 12 months. The main outcome in this patient was no recurrent RFA events with clinical manifestations of Sydenhams chorea. The nutritional status was good, as well as the quality of life. Monitoring the outcome heart failure was not found. (4)Conclusion: Control of predictor factors including adherence to secondary prophylaxis, nutritional adequacy, cleanliness of the house, and knowledge of clean and healthy living habits is very important for preventing recurrent RFA.
Kata Kunci : Anak, chorea Sydenham, demam rematik akut, penyakit jantung rematik, child, Sydenhams chorea, acute rheumatic fever, rheumatic heart disease