Laporkan Masalah

Luaran nefritis lupus eritematrosus dengan limfadenitis tuberkulosis pada anak

Izzah Baridah, dr. Cahya Dewi Satria, MKes, SpA (K).; Prof. Dr. dr. E. Siti Herini, SpA (K)

2023 | Tesis-Spesialis | S2 Ilmu Kesehatan anak

Lupus Eritomatrosus Sistemik (LES) merupakan penyakit autoimun multisistem kronis dengan berbagam manifestasi klinis, perjalanan penyakit dan prognosis. Diagnosis LES ditegakaan berdasarkan kriteria American College of Rheumatology (ACR) dan European League Against Rheumatism (EULAR) dengan skor total > 10 apabila kriteria entri terpenuhi. Pemantauan jangka panjang dan intervensi multidisplin dilakukan terhadap anak perempuan berusia 15 tahun 11 bulan dengan LES (Nefritis LES), limfadenitis tuberkulosis dan gizi buruk pada remaja. Penelitian ini mengamati luaran jangka panjang dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi prognosis. Selama 12 bulan pengamatan, luaran yang tercapai yaitu respon pengobatan limfadenitis TB pada pasien cukup baik, dengan adanya nafsu makan membaik, berat badan naik, walaupun ada efek samping obat namun ditatalaksana sesuai manajemen disiplinnya, remisi yang berhasil dicapai saat pasien menjalani protokol tanpa adanya relaps, aktivitas penyakit dengan skor SLEDAI=0 selama masa pengamatan, tidak terjadi kerusakan organ, kondisi pertumbuhan yang baik, tidak didapatkan komplikasi akibat aktivitas penyakit maupun efek samping obat berat yang diberikan, kualitas hidup meningkat, baik persepsi anak maupun orangtua pada aspek fisik, emosi, sosial dan sekolah. Tidak ada program yang belum terlaksana, namun tetap harus menjalankan beberapa program lanjutan untuk pemantauan kondisi pasien.LES menyebabkan berbagai komplikasi beberapa organ target dengan prognosis sesuai komorbid dan terapi. Pendekatan multidisiplin dalam tatalaksana pasien meliputi pemantauan aktivitas penyakit, pemantauan kerusakan organ, progresifitas penyakit ginjal kronis, pemantauan tekanan darah, kejadian infeksi, kualitas hidup, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan serta obat dan efek sampingnya dapat memperbaiki keluaran perkembangan pasien.


Systemic Lupus Erythematrosus (SLE) is a chronic multisystem autoimmune disease with diverse clinical manifestations, disease course and prognosis according to comorbidities and therapy. Onset of LES is most common in girls between 15-19 years of age. The diagnosis of LES is based on the American College of Rheumatology (ACR) and European League Against Rheumatism (EULAR). Tuberculosis is the most common infection in LES patients, with a sevenfold greater incidence secondary to the disease or immunosuppressant therapy. Long-term monitoring and multidisciplinary intervention were reported for a 15-year-old 11-month-old girl with complaints of weakness, weight loss, lesions on both cheeks and lumps in the lymph nodes. A tissue biopsy of lymphadenitis colli was performed and the result was tuberculous lymphadenitis. Immunologic criteria met were positive ANA IF, increased Anti-dsDNA and decreased complement levels. Based on these findings, the patient was diagnosed with LES nephritis, tuberculous lymphadenitis and adolescent malnutrition. During 12 months of observation, the outcomes achieved were good response to tuberculous lymphadenitis treatment in the patient, successful remission achieved when the patient underwent the protocol without relapse and no organ damage. Good growth conditions, no complications or side effects of heavy drugs given and good quality of life. A multidisciplinary approach to patient management including disease activity monitoring, organ damage monitoring, chronic kidney disease progressivity, blood pressure monitoring, infection incidence, quality of life, growth monitoring and drug side effects can improve patient outcomes.

Kata Kunci : systemic lupus erythematosus, lupus erythematosus nephritis, tuberculous lymphadenitis, outcome.

  1. SPESIALIS-2023-450555-abstract.pdf  
  2. SPESIALIS-2023-450555-bibliography.pdf  
  3. SPESIALIS-2023-450555-tableofcontent.pdf  
  4. SPESIALIS-2023-450555-title.pdf