Laporkan Masalah

Strategi Pemberdayaan Kelompok Tani Hutan Sidodadi II dalam Pengelolaan Hutan Rakyat di Dusun Jetis, Desa Sendangsari, Pajangan, Bantul

Fahrumi Khoiruli, Bowo Dwi Siswoko, S.Hut., M.A.

2023 | Skripsi | KEHUTANAN

Hutan rakyat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pemberdayaan kelompok tani hutan diharapkan dapat membantu pengelolaan hutan rakyat. Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi pengelolaan hutan rakyat oleh KTH Sidodadi II dan merumuskan strategi pemberdayaan KTH Sidodadi II dalam pengelolaan hutan rakyat di Dusun Jetis.

Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara mendalam, studi dokumentasi, dan Focus Group Discussion (FGD). Informan ditentukan dengan teknik purposive sampling. Analisis Miles dan Huberman digunakan untuk mengetahui pengelolaan hutan rakyat oleh KTH Sidodadi II dan analisis SWOT untuk penentuan strategi pemberdayaan KTH Sidodadi II dalam pengelolaan hutan rakyat. 

Pengelolaan hutan yang dilakukan oleh KTH Sidodadi II yaitu pembersihan lahan, pengolahan tanah, penyiapan bibit, penanaman, pemeliharaan, pemanenan, pengolahan dan pemasaran hasil. KTH Sidodadi II memiliki kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi dalam pengelolaan hutan. Kekuatan berupa kemampuan SDM dalam budidaya madu klanceng, mengolah gadung dan gembili, serta adanya lahan kas desa yang dapat dimanfaatkan. Kelemahannya pengelolaan madu klanceng belum maksimal, kurangnya bahan baku gadung dan gembili, pemasaran masih tradisional, dan adanya serangan hama. Peluang berupa adanya pelatihan pengelolaan hutan rakyat, tingginya permintaan dan harga jual produk HHBK. Ancamannya pemasaran kalah dengan produk berlabel dan adanya penawaran penjualan sarang lebah. Dari empat faktor tersebut dirumuskan strategi pemberdayaan kelompok tani hutan berupa pelatihan diversifikasi olahan produk HHBK, pelatihan pengelolaan madu klanceng untuk memaksimalkan hasil panen, pelatihan pembudidayaan gadung dan gembili untuk meningkatkan hasil panen, pelatihan pengemasan dan pemasaran produk HHBK, dan membuka kerjasama dengan mitra luar terkait pengadaan alat pengolahan produk HHBK.


Community forests are useful for fulfilling life needs. Empowerment of forest farmer groups is expected to help manage community forests. The purpose of this research is to identify the management of community forests by KTH Sidodadi II and formulate strategies to empower KTH Sidodadi II in community forest management in Jetis Hamlet.

This research uses a case study method with data collection techniques in the form of observation, in-depth interviews, documentation studies, and Focus Group Discussions (FGDs). Informants were determined using purposive sampling technique. Miles and Huberman analysis was used to determine the management of community forests by KTH Sidodadi II and SWOT analysis to determine the empowerment strategy of KTH Sidodadi II in community forest management.

Forest management carried out by KTH Sidodadi II is land clearing, soil processing, seed preparation, planting, maintenance, harvesting, processing and marketing of products. KTH Sidodadi II has strengths, weaknesses, opportunities and threats faced in forest management. Strengths include the ability of human resources in cultivating klanceng honey, processing gadung and gembili, and the existence of village treasury land that can be utilized. The weaknesses are that klanceng honey management has not been maximized, lack of raw materials for gadung and gembili, traditional marketing, and pest attacks. Opportunities include training in community forest management, high demand and selling prices for NTFP products. The threat is that marketing is inferior to labeled products and there are offers to sell beehives. From these four factors, a strategy for empowering forest farmer groups was formulated in the form of training in diversification of processed NTFP products, training in klanceng honey management to maximize yields, training in cultivation of gadung and gembili to increase yields, training in packaging and marketing of NTFP products, and opening cooperation with outside partners related to the procurement of NTFP product processing tools.

Kata Kunci : pemberdayaan, pengelolaan, kelompok tani hutan;empowerment, management, forest farmer groups

  1. S1-2023-442284-abstract.pdf  
  2. S1-2023-442284-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-442284-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-442284-title.pdf