Sikap Petani Terhadap Pemilihan Varietas Benih Padi Unggul Di Kapanewon Kalasan Kabupaten Sleman
Siti Rohmah Rinayati Syarifah, Prof. Dr. Ir. Dwidjono Hadi Darwanto, S.U. ; Arini Wahyu Utami, M.Sc., Ph.D.
2023 | Tesis | S2 Magister Manj.Agribisnis
Benih merupakan input produksi yang sangat penting dalam budidaya padi. Peningkatan produksi tanaman padi diupayakan melalui perbaikan mutu benih dengan melakukan penggunaan benih padi varietas unggul yang bersertifikat. Terdapat banyak sekali varietas benih padi yang ada di Indonesia, yang digunakan dalam penelitian ini adalah varietas benih padi Ciherang dan Inpari 32. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui atribut yang paling diutamakan petani dalam memilih varietas benih padi unggul di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, mengetahui sikap petani dalam memilih varietas benih padi unggul di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman dan mengetahui faktor apa saja yang menyusun sikap petani dalam memilih varietas benih padi unggul di Kapanewon kalasan, Kabupaten Sleman. Alat analisis yang digunakan adalah analisis Multiatribut Fishbein dan analisis faktor. Penelitian ini dilakukan di Kalurahan Selomartani, Kapanewonan Kalasan, Kabupaten Sleman. Metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan 95 responden petani. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai Maret 2023. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa atribut yang paling diutamakan petani pada Varietas Ciherang adalah tekstur nasi dan pada Varietas Inpari 32 adalah tahan rebah. Sikap petani terhadap benih padi verietas Inpari 32 lebih baik dibandingkan dengan benih padi varietas Ciherang. Faktor-faktor yang menyusun sikap petani terhadap pemilihan varietas benih padi unggul di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman ada lima yaitu faktor sosial terdiri dari bukti hasil panen dari petani lain, informasi publik dan keanggotaan kelompok tani. Faktor keragaan benih terdiri dari kemudahan menjual gabah, kualitas kemasan dan label benih. Faktor fisik produk terdiri dari potensi hasil, umur tanaman, tekstur nasi dan tahan hama penyakit. Faktor eksternal terdiri dari tahan rebah dan kemudahan akses benih. Sedangkan faktor harga terdiri dari harga jual gabah dan harga benih.