MODEL VOLUME KAYU BATANG BEBAS CABANG JENIS SENGON (Paraserianthes falcataria (L) Nielsen) (Studi kasus di Hutan Rakyat, Desa Bateh, Magelang, Jawa Tengah)

LELY ANNISA SUCI, Dr. Ir. Ronggo Sadono

2006 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Tnfomasi tentang potensi tegakan merupakan salah satu faktor yang dibutuhkan dalam pengelolaan hutan lestari. Dalam penaksiran potensi tegakan berdiri diperlukan suatu teknik penaksiran dengan menggunakan model volume pohon berdasarkan karakteristik individu pohon penyusun suatu kawasan hutan. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun suatu model matematis yang dapat digunakan dalam penaksiran volume kayu batang bebas cabang tegakan jenis sengon (Paraserianthes falcataria (L) Nielsen) berdasarkan karakteristik penyusun individu pohon yang berupa diameter dan tinggi pohon. Pengambilan sampel dilakukan dilakukan secara purposive sampbng dengan menggunakan 50 pohon sampel dalam bentuk pohon berdiri yang berdiameter antara 15,9 cm sampai dengan 34,4 cm. Variabel bebas untuk menaksir volume kayu batang bebas cabang adalah diameter tunggak (Dtg1<), diameter pohon setinggi 1,3 meter (Dum), diameter setinggi 2 meter (D2m) dan tinggi pohon bebas cabang (T1x). Untuk mengetahui keeratan hubungan antar variable bebas (multikoloniearity), maka perlu dilakukan uji multikolonearitas. Model penaksiran volume kayu batang bebas cabang jenis sengon dihasilkan melalui analisis regresi sederhana dan regresi ganda. Pernilihan persamaan regresi yang diajukan dapat dilihat dari besarnya nilai koefisien determinasi (R2). Hasil uji multikoloneritas menunjukkan antara variabel D1g1<, Dum, D2111 dan Tbc terdapat hubungan, sehingga variabel D1,3m dipilih sebagai variabel bebas dalam persamaan regresi sederhana. Dari analisis regresi sederhana, dipilih model kuadratik untuk menaksir besarnya volume kayu batang bebas cabang jenis sengon, yaitu:

Kata Kunci : potensi tegakan, pengelolaan hutan lestari, volume kayu batang,