Analisis Kualitas Airtanah untuk Air Minum dan Irigasi di Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul
Daffa Mughni Sopiandi, Dr. Tjahyo Nugroho Adji, S.Si., M.Sc.Tech.
2023 | Skripsi | GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGAN
Airtanah digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan seluruh makhluk
hidup lain. Airtanah digunakan untuk keperluan domestik seperti air minum serta
untuk keperluan non-domestik di sektor pertanian seperti irigasi. Kapanewon
Pleret terletak di Kabupaten Bantul yang sebagian wilayahnya termasuk dataran fluvio
Gunungapi Merapi Muda (CAT Yogyakarta-Sleman), sedangkan sebagian wilayah
lainnya termasuk perbukitan struktural Baturagung. Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi kualitas airtanah, menganalisis kualitas airtanah untuk
air minum berdasarkan Water Quality Index (WQI), serta menganalisis
kualitas airtanah untuk irigasi di Kapanewon Pleret. Sampel airtanah diambil
dari 13 sumur yang tersebar di seluruh daerah penelitian. Pengujian sampel
airtanah mencakup berbagai parameter fisik, kimia, dan biologi seperti suhu,
warna, bau, rasa, DHL, TDS, pH, besi
(Fe), fluorida (F-), klorida (Cl-), nitrat (NO3-),
bikarbonat (HCO3-), sulfat (SO42-),
natrium (Na+), boron (B), kalium (K+), magnesium (Mg2+),
kalsium (Ca2+), dan total coliform. Hasil pengujian kemudian dibandingkan
dengan baku mutu air minum yang terdapat pada PP Nomor 22 Tahun 2021, Permenkes
Nomor 492 Tahun 2010, Permenkes Nomor 2 Tahun 2023, dan WHO. Analisis
kualitas airtanah untuk air minum juga dilakukan dengan metode WQI. Sementara
itu, analisis kualitas airtanah untuk irigasi dilakukan dengan menggunakan
beberapa metode, yaitu salinity
hazard, sodium hazard (SAR),
residual sodium carbonate (RSC), ion toxicity, sodium
percentage (%Na), magnesium hazard (MHR), kelly’s ratio, dan permeability
index. Peta persebaran kualitas
airtanah dari setiap metode kemudian dibuat pada ArcGIS. Hasil analisis
menunjukkan bahwa beberapa parameter seperti warna, rasa, DHL, pH, klorida,
nitrat, kesadahan, kalium, dan total coliform masih tidak memenuhi
standar baku mutu. Kualitas airtanah untuk air minum berdasarkan WQI
menunjukkan sebagian besar sampel airtanah mempunyai kualitas yang sangat baik.
Sementara itu, kualitas airtanah untuk keperluan irigasi menunjukkan sebagian
besar sampel airtanah memiliki nilai yang sangat baik. Secara spasial, sumur
yang berada di dataran fluvio gunungapi memiliki kualitas airtanah yang lebih
baik daripada sumur yang berada di perbukitan struktural. Oleh karena itu, secara
keseluruhan kualitas airtanah di Kapanewon Pleret masih layak dimanfaatkan
sebagai sumber air minum dan irigasi. Akan tetapi, airtanah tersebut harus
melalui proses pengolahan terlebih dahulu sebelum dimanfaatkan sebagai air
minum.
Groundwater is used to meet the needs of humans and all other living
things. Groundwater is used for domestic purposes such as drinking water and
non-domestic purposes in the agricultural sector such as irrigation. Kapanewon
Pleret is located in Bantul Regency, part of the area includes the fluvio
plains of the Young Merapi Volcano (GWB Yogyakarta-Sleman), while part of the
other area includes the structural hills of Baturagung. This research aims to
identify the quality of groundwater, analyze the quality of groundwater for
drinking water based on the Water Quality Index (WQI), and analyze the quality
of groundwater for irrigation in Kapanewon Pleret. Groundwater samples were
taken from 13 wells scattered throughout the study area. Groundwater sample
testing includes various physical, chemical, and biological parameters such as
temperature, color, odor, taste, EC, TDS, pH, iron (Fe), fluoride (F-),
chloride (Cl-), nitrate (NO3-), bicarbonate
(HCO3-), sulfate (SO42-), sodium
(Na+), boron (B), potassium (K+), magnesium (Mg2+),
calcium (Ca2+), and total coliform. The test results are then
compared with drinking water quality standards contained in PP Number 22 of
2021, Minister of Health Regulation Number 492 of 2010, Minister of Health
Regulation Number 2 of 2023, and WHO. Analysis of groundwater quality for
drinking water was also carried out using the WQI method. Meanwhile,
groundwater quality analysis for irrigation is carried out using several
methods, namely salinity hazard, sodium hazard (SAR), residual sodium carbonate
(RSC), ion toxicity, sodium percentage (%Na), magnesium hazard (MHR), Kelly's
ratio, and permeability index. A map of the distribution of groundwater quality
from each method is then created in ArcGIS. The analysis results show that
several parameters such as color, taste, EC, pH, chloride, nitrate, hardness,
potassium, and total coliform still do not meet quality standards. The quality
of groundwater for drinking water based on WQI shows that most of the
groundwater samples are of very good quality. Meanwhile, the quality of
groundwater for irrigation purposes shows that most of the groundwater samples
have very good value. Spatially, wells located in volcanic fluvio plains have
better groundwater quality than wells located in structural hills. Therefore,
overall the quality of groundwater in Kapanewon Pleret is still suitable for
use as a source of drinking and irrigation water. However, groundwater must go
through a processing process first before being used as drinking water.
Kata Kunci : Kualitas Airtanah, WQI, Irigasi, Pleret