Laporkan Masalah

Evaluasi Penerapan Rekam Medis Elektronik (RME) untuk Pelayanan Gizi di RSUD Dr. Soetomo dengan Metode Human, Organization, Technology (HOT) - Fit Framework

Diah Ayu Ratnaningsih, Dr. dr. Guardian Yoki Sanjaya, M.Health.Info

2023 | Tesis | MAGISTER KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN KESEHATAN

Latar Belakang: Rekam Medis Elektronik (RME)  bersifat wajib bagi semua fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia. RME juga dikembangkan untuk pelayanan penunjang medis seperti pelayanan gizi. Penerapan RME untuk pelayanan gizi meliputi asesmen gizi dan Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT) terkait gizi. Di awal tahun 2023 ini RSUD Dr. Soetomo mengembangkan RME yang dikelola secara mandiri oleh rumah sakit. Sistem yang baru ini tentu masih membutuhkan perbaikan dan penyempurnaan. Oleh sebab itu perlu dilakukan evaluasi dari sistem yang baru ini.

Tujuan: Mengevaluasi penerapan RMEpada pelayanan gizi rumah sakit.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain single case holistic. Penelitian dilakukan di Instalasi Gizi RSUD Dr. Soetomo pada Mei Juni 2023. Pengambilan data menggunakan teknik wawancara mendalam dan Diskusi Kelompok Terarah. Partisipan penelitian dipilih dengan cara purposive sampling. Data dianalisis berdasarkan HOT-Fit Framework yang terdiri dari aspek human, organization, dan technology.

Hasil dan Pembahasan: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan RME untuk pelayanan gizi di RSUD Dr. Soetomo sudah cukup baik, ditinjau dari HOT-Fit Framework yang terdiri dari aspek Human, Organization, dan Technology. Faktor kompetensi SDM menjadi poin penting yang menunjang keberhasilan ini. Di RSUD Dr. Soetomo, partisipan yang merupakan ahli gizi sudah memiliki kompetensi digital yang sesuai untuk menggunakan RME ini. Dukungan organisasi dari manajemen rumah sakit tercermin dalam hal penyediaan SOP penggunaan RME untuk pelayanan gizi dan adanya dukungan tim teknis dari Instalasi Teknologi Komunikasi dan Informasi (ITKI) yang bertugas merepon keluhan dan kendala dalam penerapan RME ini. Tampilan muka dan fitur yang sesuai kebutuhan partisipan mendorong peningkatan pemanfaatan RME. Kendala yang masih ditemui dalam penerapan RME ini adalah jumlah komputer yang dirasa masih kurang dan jaringan LAN (Local Area Network) yang terkadang lambat.

Kesimpulan: Secara keseluruhan  partisipan menilai RME ini bermanfaat dalam mempermudah pendokumentasian kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit dan semua partisipan sepakat menyatakan sikap menerima terhadap adanya RME untuk pelayanan gizi ini.

Background: Electronic Medical Record (EMR) is a mandatory for healthcare provider in Indonesia. EMR were also developed for medical support services such as nutrition service. Application of EMR for nutrition service consist of nutrition assessment form and patient integrated clinical development record. In early 2023, RSUD Dr. Soetomo was developed an EMR system which managed by hospital IT (Information and Technology) team. Evaluation of this system is necessary to improve performance and quality of the system.

Objective: To evaluate the implementation of EMR for nutrition service in RSUD Dr. Soetomo. Metode: This research is qualitative research with sigle case holistic design. Research location was in Instalasi Gizi RSUD Dr. Soetomo and have been done from May-June 2023. Data collecting method was using in depth-interview and focus group discussion. Participants were selected using purposive sampling. Data was analyzed based on Human, Organization, and Technology (HOT)–Fit Framework. Result and Discussion: Result of this reasearched showed EMR for nutrition service in RSUD Dr. Soetomo has been well implemented. Staff digital competency was an important factor for this success. All nutritionist staffs have already met the competency to implement EMR. Organization support from hospital management also played a crusial role and it was reflected in the form of Standar Operating Procedures (SOPs) provision and technical support from IT team. IT team was responsible to handle complaints and problems related to EMR. Interface and fitur of EMR have answered the needs of participants and it encouraged the increase of EMR utilization. The things which was still insufficient according to prticipants are computer availability and the speed of local area network in hospital.

Conclusion: Most participants assessed that EMR for nutrition service was beneficial to ease them documented patient clinical nutrition data. EMR helped them to make more integrated nutrition assessment. Therefore, all participats showed their acceptance towards EMR for nutrition service.

Kata Kunci : HOT-Fit Framework, Pelayanan Gizi Rumah Sakit, Rekam Medis Elektronik

  1. S2-2023-484416-abstract.pdf  
  2. S2-2023-484416-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-484416-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-484416-title.pdf