Dinamika Konflik Pertambangan Emas Tanpa Izin: Studi Kasus di Desa Lubuk Bedorong, Kecamatan Limun, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi
FARISZ TRIYADI PERKASA, Prof. Dr. Suharko, S.Sos., M.Si
2023 | Tesis | S2 Sosiologi
Studi pada penelitian ini ingin mengkaji lebih jauh mengenai dinamika
konflik penambangan emas ilegal yang terjadi dari tahun 2019 sampai 2021 di
Desa Lubuk Bedorong, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. Fokus dalam
penelitian ini ingin melihat bagaimana dinamika konflik penambangan emas ilegal
antara masyarakata adat desa Lubuk Bedorong melawan kepala desa dan penambang
emas ilegal yang awalnya merupakan konflik laten menjadi berkembang menjadi
konflik terbuka serta bagaimana upaya penyelesaian konflik yang telah dilakukan
untuk mengatasi konflik dan dampak yang ditimbulkan pasca konflik. Dalam
membaca konflik yang terjadi di Desa Lubuk Bedorong, penulis menggunakan teori pemetaan
konflik dari Wehr dan Bartos sebagai bingkai dalam penelitian ini,
diantaranya adalah konteks konflik, pihak-pihak yang berkonflik, akar konflik, isu
konflik, dinamika konflik, upaya penyelesaian konflik, dan resolusi yang telah
dilakukan, serta menggunakan alat bantu analisis penyelesaian konflik dari
Fisher. Penggunaan alat bantu digunakan untuk mengurai penyebab-penyebab
terjadinya konflik hingga penyelesaian konflik menggunakan alat bantu
penyelesian dari Simon Fisher. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif
dengan metode studi kasus dengan dari Robert K. Yin. Pengumpulan data
dalam penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara, observasi langsung di lokasi
penelitian, dan dokumentasi lapangan. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah
perbedaan persepsi mengenai sumber daya alam yang terjadi antara penambang emas
tanpa izin dengan warga desa Lubuk Bedorong yang akhirnya menimbulkan konflik
laten dan berkembang menjadi konflik terbuka. Penulis menggambarkan dinamika
konflik penambangan emas ilegal yang terjadi selama kurun waktu 2019 sampai
2021. Setelah melakukan analisis penulis menemukan konteks konflik, aktor-aktor
yang terlibat didalam konflik, akar dan isu konflik. Resolusi konflik yang
terjadi memiliki perbedaan yang signifikan, karena adanya ketidakpuasan atas
hasil resolusi dari salah satu pihak dan komitmen bersama dalam penyelesaian
konflik di Desa Lubuk Bedorong telah membuat konflik semakin berlarut-larut dan
lama untuk diselesaikan.
This study wants to
further examine the dynamics of the illegal gold mining conflict that occurred
from 2019 to 2021 in Lubuk Bedorong Village, Sarolangun Regency, Jambi
Province. The focus
of this research is to see how the dynamics of the illegal gold mining conflict
between the indigenous people of Lubuk Bedorong village against the village
head and illegal gold miners, which was originally a latent conflict, developed
into an open conflict and how conflict resolution efforts have been made to
overcome conflicts and the impacts caused after the conflict. In reading the
conflict that occurred in Lubuk Bedorong Village, the author uses Wehr and
Bartos' conflict mapping theory as a frame in this research, including the
context of the conflict, the parties to the conflict, the roots of the
conflict, conflict issues, conflict dynamics, conflict resolution efforts, and
resolutions that have been carried out, as well as using Fisher's conflict
resolution analysis tools. The use of tools is used to break down the causes of
conflict to conflict resolution using Simon Fisher's resolution tools. This research is a qualitative
research with Robert K. Yin's case study method. Data collection in this study
was carried out using interviews, direct observation at the research location,
and field documentation. The conclusion of this research is that differences in
perceptions of natural resources that occur between unlicensed gold miners and
the Lubuk Bedorong Village community eventually lead to latent conflict and
develop into open conflict. The author describes the dynamics of unlicensed
gold mining conflicts that occurred during the period 2019 to 2021. After
analyzing the author found the context of the conflict, the actors involved in
the conflict, the roots and issues of the conflict. The conflict resolution that
occurred had significant differences, because dissatisfaction with the results
of the resolution of one of the parties and the joint commitment in resolving
the conflict in Lubuk Bedorong Village had made the conflict even more
protracted and long to be resolved.
Kata Kunci : Dinamika Konflik, Pemetaan Konflik, Resolusi Konflik, Pertambangan Emas Tanpa Izin