Production of English Stop Consonants by Javanese English-Majored Students in Yogyakarta
PRAHASTUTI NASTITI HADARI, Dr. Tofan Dwi Hardjanto, M.A.
2023 | Tesis | S2 LinguistikKesalahan akibat interferensi bahasa ibu ke dalam bahasa Inggris dapat memiliki pola yang menunjukkan identitas budaya penutur. Menyikapi itu, penelitian ini bertujuan mengungkap produksi konsonan hambat letup bahasa Inggris oleh mahasiswa berbahasa Jawa dengan melihat voice onset time (VOT) berdasarkan jenis kelamin dan untuk mengevaluasi apakah pelafalannya dapat diterima. Data berupa bunyi-bunyi konsonan hambat letup bahasa Inggris pada awal dan tengah kata dikumpulkan dari 18 laki-laki dan 18 perempuan dari empat program studi Inggris di dua universitas di Yogyakarta dan dua penutur jati bahasa Inggris sebagai pembanding. Skor evaluasi dikumpulkan dari tiga penutur jati bahasa Inggris. Setelah diproses dengan Praat untuk mengukur VOT, analisis data menunjukkan bahwa mahasiswa umumnya melafalkan /p/, /b/, dan /d/ dengan hambatan pendek dan /t/, /k/, dan /g/ dengan hambatan panjang. Nilai VOT konsonan hambat tak bersuara pada posisi awal lebih panjang daripada posisi tengah. /t/ memiliki variasi pelafalan paling banyak dan kebanyakan dilakukan oleh laki-laki. T-flap lebih banyak diucapkan sebagai retrofleks [?]. /g/ memiliki VOT terpanjang, baik yang bernilai positif maupun negatif, dan waktu pelepasan lebih dari 35 ms. Posisi penekanan bunyi dan jenis vokal lebih memengaruhi pengucapan daripada jumlah suku kata. Unsur-unsur fonologis bahasa Jawa muncul pada bunyi /p/ dengan ciri hambatan pendek, bunyi /g/ dengan ciri hambatan panjang, VOT positif dari konsonan hambat pada posisi tengah kata, dan t-flap dengan retrofleks sebagai variasi /t/ yang kemungkinan dipengaruhi oleh /?/ dalam bahasa Jawa. Namun, hasil evaluasi menunjukkan bahwa interferensi fonologis bahasa Jawa tersebut masih dapat diterima.
Errors due to mother tongue interferences in English may have patterns that indicate the speaker's cultural identity. In response to that, this study aimed to reveal the production of English stops by Javanese-speaking students by looking at the voice onset time (VOT) based on gender and to evaluate whether their pronunciations were acceptable. Data in the form of English word-initial and -medial stops were collected from 18 males and 18 females from four English study programs at two universities in Yogyakarta and two native English speakers as a comparison. Evaluation scores were collected from three native English speakers. After being processed with Praat to measure VOT, data analysis showed that students generally pronounced /p/, /b/, and /d/ with short lags and /t/, /k/, and /g/ with long lags. The VOTs of the voiceless stops at the initial position were longer than the middle position. /t/ experienced the most phoneme shifts and they were mostly performed by males. The t-flap as a variation of /t/ was mostly pronounced as retroflex [?]. Meanwhile, /g/ had the longest VOT, both positive and negative, and a release time of more than 35 ms. Stress positions and vowel types affected pronunciations more than syllable numbers. The Javanese phonological elements appeared in short-lagged /p/, long-lagged /g/, the positive VOT of stop consonants at the medial position, and the retroflexed t-flap as a variation of /t/ which might be influenced by Javanese /?/. However, the evaluation results showed that these Javanese phonological interferences are still mostly acceptable.
Kata Kunci : Stop Consonants, Javanese Interferences, Phonetics, English Phonology, Voice Onset Time