Biofiksasi CO2 dan Pengolahan Air Limbah Domestik oleh Chlorella vulgaris Beijerinck 1890
Betsri Chritje Manusiwa, Prof. Ir. Suryo, Purwono, MA. Sc., Ph.D.; Dr. rer. nat. Andhika Puspito Nugroho, S.Si., M.Si.
2023 | Tesis | S2 Ilmu Lingkungan
Menanggapi isu perubahan iklim dan kelangkaan air yang disebabkan oleh berbagai aktivitas antropogenik, sejumlah penelitian dilakukan menggunakan mikroalga untuk mengatasi persoalan ini. Sebagai organisme kosmopolitan, Chlorella vulgaris memiliki kisaran toleransi yang luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkombinasikan penggunaan air limbah domestik (ALD) dan injeksi CO2 sehingga dapat menganalisis kemampuan C. vulgaris dalam melakukan biofiksasi karbon dan juga mengolah air limbah. Tabung gas CO2 industri digunakan sebagai suplai CO2 (89%) ke dalam fotobioreaktor (FBR) airlift yang berisikan 40?n 60% ALD. C. vulgaris diinokulasi ke dalam biosistem dan dikultivasi selama 7 hari dengan sistem tertutup. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa C. vulgaris dapat tumbuh pada kondisi suplai CO2 dengan konsentrasi yang tinggi dan memanfaatkan ALD sebagai sumber nutrisinya. Efisiensi penyerapan polutan seperti amonia, fosfat, LAS, CL2 residu dan total koliform berada pada kisaran 62,5 - 99,19%. Namun produktivitasnya masih rendah dan pengolahan materi organik (BOD dan COD) pada ALD belum maksimal.
In response to the issue of climate change and water scarcity caused by various anthropogenic activities, many researches have been conducted using microalgae. A a cosmopolitan organism. Chlorella vulgaris has a wide range of tolerance. The objectives of this research were to combine the use of domestic wastewater (DWW) while at the same time inject CO2 in order to analyze C. vulgaris' ability to perform carbon fixation and wastewater treatment. Industrial CO2 gas cylinder was used to supply CO2 in to the airlift photobioreactor (PBR) containing 40% and 60% DWW. C. vulgaris was inoculated into the biosystem and cultivated for 7 days. The results obtained show that C. vulagris can grow under conditions of high CO2 supply and used DWW as a nutrient source. The efficiency of pollutant absorption, such as ammonia, phospate, LAS, Cl2 residue, and total coliform, ranges from 62.5 to 99.19%. However, its productivity is still low, and the organic matter (BOD and COD) treatment in DWW is no yet optimal.
Kata Kunci : Biofiksasi CO2, Chlorella vulgaris, fotobioreaktor airlift, pengolahan air limbah domestik