Studi Perbandingan Amar Penetapan Terkait Mafqud dan Afwezigheid-nya Ahli Waris dari Pewaris Islam

Muhammad Fahrul Yusyar, Dr. Yulkarnain Harahab, S.H., M.Si.

2023 | Tesis | S2 Magister Kenotariatan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis perbandingan penetapan ahli waris mafqud dan penetapan ahli waris afwezigheid dari pewaris yang beragama Islam dan implikasinya terhadap pembagian harta warisannya. Penelitian ini merupakan penelitian normatif, data penelitian berupa data sekunder yang diperoleh dari data kepustakaan dan lapangan melalui wawancara dengan beberapa narasumber. Analisis data menggunakan analisis kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyimpulkan sebagai berikut: pertama persamaan mafqud dan afwezigheid adalah adanya syarat-syarat agar seseorang dapat dinyatakan mafqud/afwezigheid, permohonan diajukan oleh pemohon beragama Islam, dan orang yang mafqud/afwezigheid merupakan ahli waris yang berhak mewaris bersama ahli waris lainnya. Perbedaannya adalah dalam penetapan afwezigheid hakim hanya menetapkan seseorang dalam keadaan tidak hadir (afwezigheid) dan menetapkan objek harta warisan, menunjuk kuasa, dan pemohon dan ahli waris lainnya berkewajiban untuk mengembalikan apabila orang yang afwezigheid kembali pulang atau keturunannya. Berbeda dengan penetapan mafqud hakim dapat menetapkan seseorang mafqud dalam arti hilang atau meninggal dunia menurut hukum karena mafqud dan dalam amar penetapan mafqud hakim tidak menetapkan secara spesifik seperti penetapan afwezigheid sehingga kurang memberikan kepastian hukum. Kedua, implikasi dari penetapan Mafqud waris dalam pembagian harta warisan pewaris Islam adalah dalam hal mafqud (hilang) maka harta bagiannya dikelola oleh ahli waris lainnya, dan mafqud (meninggal) maka harta bagiannya dapat dibagikan kepada ahli waris lainnya. Berbeda dengan penetapan afwezigheid harta bagiannya dikelola oleh orang yang ditunjuk sebagai kuasa dalam amar penetapannya, serta bertanggung jawab untuk mengembalikan harta tersebut apabila orang yang afwezigheid itu kembali pulang atau keturunannya.

This research aims to find out and analyze the comparison of the determination of Mafqud heirs and the determination of Afwezigheid heirs from Muslim heirs and its implications for the distribution of their inheritance. This research is a normative research, research data in the form of secondary data obtained from literature and field data through interviews with several sources. Data analysis using qualitative analysis. Based on the research results, the author concludes as follows: First, the similarities between mafqud and afwezigheid are that there are conditions for a person to be declared mafqud/afwezigheid, the application is submitted by an Islamic applicant, and the person who is mafqud/afwezigheid is an heir who is entitled to inherit with other heirs. The difference is that in the determination of afwezigheid the judge only determines a person in a state of absence (afwezigheid) and determines the object of inheritance, appoints a power of attorney, and the applicant and other heirs are obliged to return if the person who is afwezigheid returns home or his descendants. In contrast to the determination of mafqud, the judge can determine that a person is mafqud in the sense of missing or dead according to the law because of mafqud and in the ruling of the determination of mafqud the judge does not specify it like the determination of afwezigheid so that it does not provide legal certainty. Second, the implications of the determination of mafqud inheritance in the distribution of the inheritance of Islamic heirs are in the case of mafqud (missing) then the property of his share is managed by other heirs, and mafqud (dead) then the property of his share can be distributed to other heirs. In contrast to the determination of afwezigheid, the property is managed by the person appointed as the power of attorney in the ruling, and is responsible for returning the property if the afwezigheid person returns home or his descendants.

Kata Kunci : Afwezigheid, Mafqud, waris