Laporkan Masalah

Hubungan Infeksi Parasit Usus dengan Status Gizi pada Anak Usia Sekolah Penyandang Disabilitas di Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon

Muhammad Suhanda, dr. E. Elsa Herdiana Murhandarwati, M.Kes, Ph.D

2023 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Dasar dan Biomedis

Latar Belakang: Penyakit infeksi parasit usus merupakan salah satu masalah kesehatan di seluruh dunia, terutama di negara berkembang. Infeksi parasit usus terdiri dari infeksi cacing dan infeksi protozoa. Banyak daerah di Indonesia sangat rentan terhadap infeksi parasit usus karena kondisi lingkungan dan sosial ekonomi. Anak dengan keterbatasan atau penyandang disabilitas akan lebih berisiko mengalami masalah kesehatan, termasuk penyakit infeksi parasit usus yang dapat mengganggu penyerapan gizi. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon tahun 2020, angka gizi kurang pada kelompok usia balita sebesar 10%. Hingga saat ini belum terdapat data mengenai prevalensi infeksi parasit usus pada anak penyandang disabilitas di Indonesia. Melalui penelitian ini diharapkan dapat diperoleh gambaran  prevalensi infeksi parasit usus serta gambaran status gizi yang mungkin berhubungan dengan infeksi parasit usus pada anak usia sekolah penyandang disabilitas.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi infeksi parasit usus hubungannya dengan status gizi pada anak usia sekolah penyandang disabilitas di Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon.

Metode: Penelitian menggunakan desain cross sectional dengan rancangan deskriptif analitik. Sebanyak 73 sampel feses diperiksa dengan metode Kato-Katz dan PCR konvensional untuk mendeteksi telur cacing. Metode Ritchie digunakan untuk mendeteksi protozoa. Faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan infeksi parasit usus pada subjek penelitian diperoleh melalui pengisian kuesioner dengan orang tua/wali subjek. Pengukuran berat badan, tinggi badan dan kurva WHO digunakan untuk menilai status gizi. Uji Fisher digunakan untuk mengindentifikasi hubungan antara faktor risiko dengan infeksi parasit usus dan hubungan antara infeksi parasit usus dengan status gizi. Tingkat signifikansi hubungan antar variabel dianggap bermakna apabila p < 0>

Hasil: Prevalensi infeksi parasit usus pada anak usia sekolah penyandang disabilitas di Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon adalah 6,9% (5/73); terdiri dari Endolimax nana (1/5), Entamoeba coli (1/5), Entamoeba histolytica/dispar (2/5), dan Giardia duodenalis (1/5). Analisis untuk hubungan antara semua faktor risiko dengan infeksi parasit usus didapatkan hasil p > 0,05 dan analisis untuk hubungan antara infeksi parasit usus dengan status gizi didapatkan hasil p > 0,05.

Kesimpulan: Prevalensi infeksi parasit usus pada anak usia sekolah penyandang disabilitas di Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon rendah. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara semua faktor risiko dengan infeksi parasit usus dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara infeksi parasit usus dengan status gizi. Infeksi parasit usus tidak selalu ditemukan  pada penyandang disabilitas dengan gizi kurang tetapi ditemukan juga pada penyandang disabilitas dengan gizi normal.

Background: Intestinal parasitic infections are a worldwide health problem, especially in developing countries. Intestinal parasitic infections consist of helminth infections and protozoan infections. Many regions in Indonesia are highly susceptible to intestinal parasitic infections due to environmental and socioeconomic conditions. Children with limitations or disabilities will be more at risk of health problems, including intestinal parasitic infectious diseases that can interfere with nutrient absorption. Data from the Cirebon Regency Health Office in 2020, the rate of malnutrition in the under-five age group was 10%. Until now, there is no data on the prevalence of intestinal parasitic infections in children with disabilities in Indonesia. Through this study, it is hoped that an overview of the prevalence of intestinal parasitic infections and a description of nutritional status that may be associated with intestinal parasitic infections in school-age children with disabilities can be obtained.

Objective: This study aims to determine the prevalence of intestinal parasitic infections in association to nutritional status in school-age children with disabilities in Weru District, Cirebon Regency.

Methods: The study used a cross sectional design with descriptive analytic design. A total of 73 stool samples were examined using the Kato-Katz method and conventional PCR to detect helminth eggs. The Ritchie method was used to detect protozoa. Risk factors associated with intestinal parasite infection in the study subjects were obtained through completion of questionnaires with the parents/guardians of the subjects. Weight, height and WHO curve measurements were used to assess nutritional status. Fisher's test was used to identify the relationship between risk factors and intestinal parasitic infection and the relationship between intestinal parasitic infection and nutritional status. The significance level of the relationship between variables was considered significant if p < 0>

Results: Prevalence of intestinal parasitic infection among school-age children with disabilities in Weru Sub-district, Cirebon Regency was 6.9% (5/73); consisting of Endolimax nana (1/5), Entamoeba coli (1/5), Entamoeba histolytica/dispar (2/5), and Giardia duodenalis (1/5). Analysis of the association between all risk factors and intestinal parasite infection showed p > 0.05 and analysis of the association between intestinal parasite infection and nutritional status showed p > 0.05.

Conclusion: Prevalence of intestinal parasitic infection among school-age children with disabilities in Weru Sub-district, Cirebon Regency is low. There was no significant association between all risk factors and intestinal parasite infection and no significant association between intestinal parasite infection and nutritional status. Intestinal parasitic infections are not always found in people with disabilities with malnutrition but are also found in people with disabilities with normal nutrition.

Kata Kunci : anak, disabilitas, infeksi, cacing, protozoa, faktor risiko

  1. S2-2023-486172-abstract.pdf  
  2. S2-2023-486172-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-486172-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-486172-title.pdf