REALIST EVALUATION OF COMMUNITY-BASED TUBERCULOSIS ACTIVE CASE FINDING IN YOGYAKARTA AND KULON PROGO, INDONESIA
Immanuel Billy Brilliandi, Prof Ari Natalia Probandari, dr., MPH, Ph.D. ; Dr. Dra. Retna Siwi Padmawati, M.A.
2023 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Pendahuluan. Indonesia memiliki tujuan untuk mengurangi kejadian tuberkulosis (TB) menjadi 65 per 100.000 penduduk pada tahun 2030. Penerapan penemuan kasus TB berbasis komunitas melalui rontgen dada (CXR) untuk menutup kesenjangan deteksi dan menjangkau mereka yang tidak dapat mengakses layanan kesehatan telah dimulai. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi faktor-faktor konteks dan mekanisme yang mempengaruhi keberlanjutan penemuan kasus TB berbasis komunitas di Yogyakarta dan Kulon Progo, Indonesia.
Metode. Penelitian ini merupakan penelitian implementasi dengan pendekatan realist evaluation, menggunakan metode kualitatif untuk mengungkap konteks, pengalaman, dan tanggapan pelaksana, pemangku kepentingan, dan pasien yang terlibat dalam penemuan kasus TB berbasis komunitas. Data dikumpulkan melalui wawancara semi terstruktur dan focused-group discussion (FGD). Analisis isi kualitatif digunakan untuk mengidentifikasi faktor kontekstual, mekanisme penyebab, dan hasil yang diharapkan untuk keberlanjutan penemuan kasus TB berbasis komunitas di Yogyakarta dan Kulon Progo. Teori program yang disempurnakan dihasilkan berdasarkan temuan penelitian.
Hasil. Delapan belas wawancara dan dua FGD dilakukan selama penelitian. Studi ini menemukan bahwa pendanaan, rontgen keliling, sumber daya manusia, persepsi stigma, beban ekonomi, dan pergeseran fokus pemangku kepentingan selama masa darurat kesehatan masyarakat merupakan faktor kontekstual yang penting dalam implementasi penemuan kasus TB. Mekanisme seperti koordinasi multipihak, komitmen fungsional, keterlibatan kader masyarakat, identifikasi populasi sasaran yang tepat, integrasi penemuan kasus TB ke dalam sistem kesehatan yang ada, pemantauan dan evaluasi, promosi dan pendidikan TBC, dan peningkatan kapasitas diterapkan untuk memperkuat Layanan TB dan program pengendalian penyakit sekaligus meningkatkan partisipasi masyarakat.
Kesimpulan. Studi ini mengungkap faktor kontekstual, mekanisme, dan hasil dalam konfigurasi teori program yang disempurnakan untuk mengevaluasi keberlanjutan penemuan kasus TB berbasis komunitas di Indonesia.
Introduction. Indonesia aims to reduce tuberculosis (TB) incidence to 65 per 100000 population by 2030. Implementing community-based TB case finding through mobile chest X-ray (CXR) to close the detection gap and reach those unable to access health care has been commenced. This study aims to evaluate factors of contexts and mechanisms that affect the sustainability of community-based TB case finding in Yogyakarta and Kulon Progo, Indonesia.
Methods. This study was implementation research with a realist evaluation approach, using a qualitative method to uncover contexts, experiences, and responses of implementers, stakeholders, and patients involved in community-based TB case finding. Data were collected through semi-structured interviews and focused-group discussions (FGDs). Qualitative content analysis was used to identify contextual factors, causal mechanisms, and intended outcomes for the sustainability of community-based TB case finding in Yogyakarta and Kulon Progo. Refined program theories were generated based on the finding of the study.
Results. Eighteen interviews and two FGDs were conducted throughout the study. The study found that funding, mobile X-ray, human resources, perceived stigma, economic burden, and a shift in the focus of stakeholders during a public health emergency were important contextual factors for TB case finding implementation. Mechanisms such as multi-stakeholder coordination, functional commitment, involvement of community cadres, identification of an appropriate target population, integration of TB case finding into the existing health system, monitoring and evaluation, TB promotion and education, and capacity building were implemented to strengthen TB services and disease control programs while also improving community participation.
Conclusions. This study revealed factors of contextual, mechanisms, and outcomes in the configuration of refined program theories to evaluate the sustainability of community-based TB case finding in Indonesia.
Kata Kunci : Active case finding, tuberculosis, realist evaluation, qualitative study