Laporkan Masalah

Analisis Penerapan SA 240 Mengenai Tanggung Jawab Auditor terkait Kecurangan (Studi Kasus pada KAP Kecil dan Menengah di Kota Semarang)

Nisrina Nugeraheny, Prof. Dr. Abdul Halim, M.B.A., Ak., CA.;Rijadh Djatu Winardi, S.E., M.Sc., Ph.D., CFE.

2023 | Tesis | S2 Ilmu Akuntansi/Akuntansi Terapan

Tujuan – Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemelajaran dan penerapan SA 240 mengenai tanggung jawab auditor terkait dengan kecurangan. 

Metode Penelitian – Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data primer diperoleh dari wawancara semi-terstruktur dan data sekunder diperoleh dari telaah dokumen. Wawancara semi terstruktur dilaksanakan kepada empat auditor junior, enam auditor senior, dan tiga rekanan pada Kantor Akuntan Publik (KAP) kecil dan menengah di kota Semarang. Pemilihan subjek penelitian dilaksanakan dengan menggunakan convenience sampling dan diperoleh dua KAP menengah dan satu KAP kecil di Kota Semarang. 

Temuan – Temuan penelitian ini melengkapi penelitian Mustikarini et al. (2022) yang lebih berfokus kepada aspek penerapan SA 240. Penelitian ini lebih menekankan pada pemelajaran SA 240. Pemelajaran SA 240 pada KAP kecil dan menengah di Kota Semarang telah disesuaikan dengan lingkungan perusahaan audit. Dengan demikian, auditor dapat dengan mudah mengakses pengetahuan mengenai SA 240 secara tepat waktu. Selain itu, penerapan SA 240 dilaksanakan secara proaktif. Dengan kata lain, penerapan SA 240 bagi KAP kecil dan menengah diterapkan di lingkungan yang diatur oleh lembaga profesi. Selanjutnya, penelitian ini mengungkap masalah penerapan SA 240.

Keterbatasan Penelitian/Implikasi – Karena responden berasal dari kantor akuntan kecil dan menengah, temuan ini tidak dimaksudkan untuk digeneralisasikan dengan auditor di kantor akuntan besar.

Orisinalitas – Studi dilaksanakan pada KAP kecil dan menengah di Kota Semarang dengan menggunakan konsep pemelajaran organisasi milik Huber (1991).

Purpose – This study aims to analyze the learning and application of the Indonesian auditing standard and guidelines, SA 240, regarding the auditor’s responsibilities related to fraud in an audit of financial statements.

Design/methodology/approach – This study used a qualitative research method with a case study approach. Semi-structured interviews were conducted with thirteen auditors at small and medium public accounting firms (KAP) in the city of Semarang.

Findings – The findings of this study complemented the research by Mustikarini et al. (2022) which focused on the application of SA 240. This study emphasized SA 240 learning in small and medium public accounting firms (KAP) in Semarang. It showed that the learning of SA 240 had been adapted to the environment of audit firms, hence auditors could easily access knowledge about SA 240 promptly. In addition, the application of SA 240 was carried out proactively which meant that it was implemented by small medium KAPs regulated by professional institutes. Furthermore, this study revealed the issues of applying SA 240.

Research limitations/implication – Because the respondents came from small and medium accounting firms, these findings are not intended to be generalized to auditors in large accounting firms.

Originality/value – This research provides new insights regarding the learning of SA 240 in terms of knowledge acquisition, knowledge distribution, information interpretation, and organizational memory.

Kata Kunci : Penerapan SA 240, Kecurangan, Auditor Eksternal

  1. S2-2023-490602-abstract.pdf  
  2. S2-2023-490602-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-490602-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-490602-title.pdf