Laporkan Masalah

Gerakan Masyarakat Sipil Melawan Program Food Estate Di Kalimantan Tengah

Sheila Shafira Mahsyar, Dr. Diah Kusumaningrum, M.A

2023 | Tesis | S2 Ilmu Hubungan Internasional

Penelitian ini membahas tentang gerakan perlawanan masyarakat sipil terhadap Program Food  Estate  yang berlangsung di Provinsi Kalimantan Tengah. Penelitian ini berfokus pada Koalisi Masyarakat Sipil Kalimantan Tengah sebagai aktivis yang mengemukakan gagasan perlawanan terhadap pemerintah Indonesia yang mengambil kebijakan terkait pelaksanaan program food estate sebagai respon cepat atas ancaman krisis pangan global selama masa pandemi COVID-19. Urgensi dilakukannya penelitian ini ialah untuk menggambarkan bagaimana masyarakat menginisiasi perlawanan terhadap kebijakan negara yang memberikan dampak buruk bagi kesejahteraan masyarakat. Dengan menggunakan metode studi kasus maka peneliti mengumpulkan data melalui wawancara dan studi pustaka melalui dokumen yang berkaitan dengan kedua variabel tersebut. Melalui consent theory of power oleh Gene Sharp maka peneliti dapat melakukan analisis tentang bagaimana strategi perlawanan dikemukakan oleh Koalisi Masyarakat Sipil Kalimantan Tengah serta memberikan gambaran terkait institusi pendukung pelaksanaan kebijakan dan mekanisme perubahan yang tercipta selama gerakan berlangsung. Hasil dari penelitian ini ialah Koalisi Masyarakat Sipil Kalimantan Tengah mampu menginisiasi gerakan perlawanan terhadap pemerintah yang menjalankan program food estate di Kalimantan Tengah melalui empat tahap perencanaan strategi yakni Grand Strategy, Kampanye, Taktik, dan Metode. Koalisi berusaha menarik dukungan dari dua institusi yang mendukung aktivitas program food estate yakni birokrasi dalam hal ini Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan media dimana Koalisi Masyarakat Sipil berhasil menarik dukungan pilar media terhadap media dan berbalik mendukung wacana yang dikemukakan oleh koalisi. Aktivitas perlawanan yang dikemukakan oleh Koalisi Masyarakat Sipil Kalimantan Tengah menghasilkan mekanisme perubahan akomodasi dimana pemerintah Indonesia tidak sepakat terhadap perlawanan yang dikemukakan akan tetapi merasa tertekan dengan gagasan yang dikemukakan oleh Koalisi Masyarakat Sipil Kalimantan Tengah.

This research discusses the civil society resistance movement against the Food Estate Program in Central Kalimantan Province. This research focuses on the Koalisi Masyarakat Sipil Kalimantan Tengah as an activist who put forward the idea of resistance to the Indonesian central government which adopted policies related to the implementation of the food estate program as a quick response to the threat of a global food crisis during the COVID-19 pandemic. The urgency of conducting this research is to describe how society initiates resistance against state policies that hurt people's welfare. By using the case study method, the researcher collected data through interviews and literature study through documents related to these two variables. Through the consent theory of power by Gene Sharp, researchers can analyze the resistance strategy put forward by the Koalisi Masyarakat Sipil Kalimantan Tengah and provide an overview of the supporting institutions for policy implementation and change mechanisms created during the movement. The result of this research is that the Koalisi Masyarakat Sipil Kalimantan Tengah was able to initiate a resistance movement against the Central government that ran the food estate program in Central Kalimantan through four stages of strategic planning namely Grand Strategy, Campaign, Tactics, and Methods. The coalition is trying to attract support from two institutions that support the activities of the food estate program, namely the bureaucracy, in this case, the Provincial Government of Central Kalimantan, and the media, where the coalition has succeeded in attracting the support of the media pillar and turning around their support to the discourse put forward by the activist. The movement's activities put forward by the Koalisi Masyarakat Sipil Kalimantan Tengah resulted in a change of accommodation mechanism in which the Indonesian government did not agree with the resistance movement but felt pressured by the ideas put forward by the coalition.

Kata Kunci : Gerakan Perlawanan,Koalisi Masyarakat Sipil Kalimantan Tengah, Program Food Estate

  1. S2-2023-486515-abstract.pdf  
  2. S2-2023-486515-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-486515-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-486515-title.pdf