Laporkan Masalah

Perilaku Berbagi Pengetahuan (Knowledge Sharing Behavior) Dalam Restorasi Sungai Oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

Alfian Nurdiansyah, Prof. Dr.Phil. Janianton Damanik, M.Si

2023 | Tesis | S2 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN

Permasalahan lingkungan hidup telah menjadi permasalahan yang semakin berkembang dalam kehidupan masyarakat. Kondisi ini sering dikaitkan dengan kerusakan atau pencemaran sumber daya alam atau lingkungan hidup yang disebabkan oleh kegiatan-kegiatan yang tidak ramah lingkungan, salah satu permasalahan yang menarik perhatian adalah pencemaran sampah di sungai. Mencermati hal yang paling mendasar dalam menyikapi permasalahan lingkungan hidup adalah pengetahuan dan kesadaran yang dimaknai ‘keberlanjutan’. Oleh karena itu masyarakat perlu dilatarbelakangi oleh pengetahuan yang cukup dan kesadaran akan pentingnya lingkungan hidup bagi kehidupan manusia, hal ini kemudian dipandang sebagai perilaku berbagi pengetahuan atau secara umum menjadi landasan pendidikan lingkungan hidup. Dalam kaitan ini, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berada di sektor masyarakat sipil mempunyai peran sebagai agen penting dari suatu gerakan lingkungan hidup dan dapat melakukan salah satu atau kombinasi dari berbagai bentuk aksi lingkungan dalam restorasi sungai dari permasalahan sampah.


Secara teoritis, kajian mengenai restorasi sungai dalam konteks Indonesia masih kurang, dan umumnya hanya sebatas mengkaji konsep restorasi sungai yang masih terfokus pada ilmu pengetahuan dan hal teknis, sangat sedikit yang membahas dan mengaitkan secara spesifik dengan keterlibatan gerakan lingkungan hidup yang dilakukan oleh LSM sebagai bagian dari upaya restorasi sungai. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, penelitian ini mendeskripsikan gerakan restorasi sungai dan perilaku berbagi pengetahuan sebagai bentuk aksi lingkungan hidup yang digagas oleh LSM berorientasi lingkungan di Bali yaitu Sungai Watch melalui cara-cara mereka berbagi pengetahuan mereka. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tiga tahap yaitu observasi, wawancara, dan studi pustaka. Validasi data penelitian dengan menggunakan teknik triangulasi berdasarkan sumber. Adapun metode analisis data penelitian terdiri dari empat tahapan, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian dilakukan di Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan, Provinsi Bali yang menjadi lokasi penelitian dengan memilih informan kunci sebagai narasumber antara lain dari pihak LSM Sungai Watch, perwakilan dari pemerintah setempat, yaitu pemerintah desa, kota dan provinsi, serta masyarakat Desa Pemogan.

Environmental problems have become a growing problem in people's lives. This condition is often associated with damage or pollution of natural resources or the environment caused by activities that are not environmentally friendly. One of the problems that has attracted attention is the pollution of rivers by waste. Observing that the most basic thing in responding to environmental problems is knowledge and awareness, which is interpreted as sustainability. Because of this, the community needs to be motivated by sufficient knowledge and awareness of the urgency of the environment for human life; this is then seen as a knowledge-sharing behavior or, in general, becomes the basis of environmental education. Because they are in the civil society sector, NGOs have a role as important agents of an environmental movement and can take one or a combination of various forms of environmental action in river restoration from waste problems.

Theoretically, studies on river restoration in the Indonesian context are still lacking, and are generally limited to studying the concept of river restoration, which is still focused on science and technique, and very few discuss and relate specifically to the involvement of environmental movements by NGOs as part of river restoration efforts. Using a qualitative descriptive method, this study describes the river restoration movement and knowledge-sharing behavior as a form of environmental action initiated by an environmentally-oriented Non-Governmental Organization (NGO) in Bali, namely Sungai Watch through their ways of sharing knowledge. Data collection techniques were carried out in three stages: observation, interviews, and literature. Validation of research data is done by using triangulation techniques based on sources. The research data analysis techniques include: 1) data reduction, 2) data categories, 3) data presentation, and 4) conclusion. The research was conducted in Pemogan Village, South Denpasar District, Bali Province, which was the research location, by selecting key informants as sources, including from the NGO Sungai Watch, representatives from the village, city, and provincial governments, as well as representatives from the local Pemogan Village community.

Kata Kunci : perilaku berbagi pengetahuan, restorasi sungai, polusi sampah, LSM

  1. S2-2023-486640-abstract.pdf  
  2. S2-2023-486640-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-486640-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-486640-title.pdf