Analisis Potensi Geosite Untuk Pengembangan Geowisata di Kapanewon Imogiri Kabupaten Bantul
Siti Nurjanah, Prof. Dr. Suratman, M.Sc.
2023 | Skripsi | GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGAN
Geowisata merupakan kegiatan wisata yang tidak hanya mengandalkan keindahan alam namun juga berfokus pada kenampakan geologis dan geomorfologis permukaan bumi atau sering disebut geosite. Kapanewon Imogiri berada pada patahan di Perbukitan Baturagung yang mengalami pengangkatan serta berbatasan langsung dengan wilayah karst di Gunung Kidul sehingga banyak formasi geologi dan kenampakan landscape geomorfologi yang berbeda yang dapat ditemukan di wilayah ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi lokasi yang memiliki potensi geosite dan kemudian dapat menganalisis potensi tersebut apakah dapat lebih dikembangkan lagi menjadi geowisata.
Penelitian ini dilakukan dengan studi literatur dan pengamatan data sekunder untuk mengidentifikasi potensi geosite di Kapanewon Imogiri. Hasil identifikasi ini kemudian dilakukan validasi dengan pelaksanaan survei lapangan. Identifikasi geosite dilakukan berdasarkan Standar Teknis Inventarisasi Keragaman Geologi dan Identifikasi Warisan Geologi oleh Pusat Survei Geologi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (2017) dengan sedikit modifikasi disesuaikan dengan tujuan dan kebutuhan penelitian. Identifikasi ini akan menghasilkan lokasi-lokasi yang memiliki potensi geosite. Lokasi terpilih ini akan dinilai kelayakannya untuk dikembangkan menjadi geowisata. Dasar penilaian yang digunakan adalah Petunjuk Teknis Asesmen Sumberdaya Warisan Geologi oleh Pusat Survei Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (2017) dengan sedikit modifikasi menyesuaikan tujuan dan kebutuhan penelitian.
Penelitian ini memilih lima lokasi di Kapanewon Imogiri yang diduga memiliki potensi geosite yang tinggi. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa kelima lokasi memiliki keragaman geologi dan geomorfologi yang sangat tinggi dengan adanya aspek bentangalam, litologi batuan, Proses pembentukan, hingga kondisi tektonik pada setiap lokasi. Hasil penilaian potensi geosite untuk pengembangan geowisata menunjukan bahwa hanya ada satu lokasi dengan penilaian baik yaitu Gua Cerme sedangkan keempat lokasi lainnya mendapat penilaian yang sedang. Hal ini disebabkan karena Gua Cerme menjadi satu-satunya lokasi terpilih yang sudah memiliki pengelolaan wisata yang baik sedangkan lokasi lain masih berupa potensi wisata belum ada wisata resmi yang dibuka walaupun sudah ada beberapa pengunjung lokal yang sering berwisata alam di lokasi tersebut. Adanya pengelolaan wisata yang baik khususnya pengelolaan geowisata berprinsip berkelanjutan akan meningkatkan penilaian potensi geosite karena parameter penilaian geosite seperti sarana prasarana wisata, fasilitas keamanan, aksesibilitas, pemberdayaan masyarakat dan peningkatan ekonomi masyarakat, pembuatan media edukasi, hingga peningkatan pelayanan wisata.
Geotourism is a tourism activity that relies on beautiful nature and focuses on the geological and geomorphological appearance of the earth's surface, often called a geosite. Imogiri District is located on a fault in the Baturagung Hills which has been uplifted and is directly adjacent to the karst area in Gunung Kidul so many different geological formations and geomorphological landscape appearances can be found in this region. This study aims to identify locations with geosite potential and then analyze this potential and whether it can be further developed into geotourism.
This research was carried out using literature studies and observation of secondary data to identify potential geosites at Imogiri District. The results of this identification were then validated by carrying out a field survey. Geosite identification was carried out based on the Standar Teknis Inventarisasi Keragaman Geologi dan Identifikasi Warisan Geologi oleh Pusat Survei Geologi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (2017) with slight modifications according to research objectives and needs. This identification will produce locations that have geosite potential. This selected location will be assessed for its feasibility to be developed into geotourism. The basis for the assessment used is the Petunjuk Teknis Asesmen Sumberdaya Warisan Geologi oleh Pusat Survei Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (2017) with slight modifications to suit research objectives and needs.
This study chose five locations in Imogiri District which are suspected of having high geosite potential. The identification results show that the five locations have very high geological and geomorphological diversity with aspects of the landscape, rock lithology, formation processes, and tectonic conditions at each location. The results of the geosite potential assessment for geotourism development showed that there was only one location with a good rating, namely Cerme Cave, while the other four locations received a moderate rating. This is because Cerme Cave is the only selected location that already has good tourism management, while other locations still tourism potential. The existence of good tourism management will increase the assessment of geosite potential because geosite assessment parameters such as tourism infrastructure, security facilities, accessibility, tourist status, to legal protection for geosite preservation will be fulfilled if this potential is managed properly.
Kata Kunci : Potensi, geosite, geowisata, Kapanewon Imogiri, potenstial, geosite, geotourism, Imogiri District