INTEGRASI DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN WILAYAH PESISIR DALAM PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE DI TELUK PACITAN
Ahmad Hasrul, Dr. Nurul Khakhim M.Si; Dr. Suadi S.Pi., M.Agr.Sc., Ph.D
2023 | Tesis | S2 Geografi
Daerah Aliran Sungai
merupakan tatanan ekosistem yang berhubungan sekaligus mengakibatkan
terbentuknya kompleksitas dan kerentanan wilayah pesisir. Hutan mangrove atau
mangal adalah sejumlah komunitas tumbuhan pantai tropis dan sub-tropis yang
didominasi tumbuhan bunga terestrial berhabitus pohon dan semak yang dapat
menginvasi dan tumbuh di kawasan pasang surut. Teluk Pacitan merupakan wilayah selatan perairan
terbuka yang berhadapan langsung dengan laut lepas yaitu Samudera Hindia,
sehingga Teluk Pacitan memiliki potensi ancaman dari gelombang besar dan kuat
atau gelombang tinggi yang dapat menyebabkan abrasi atau erosi di pesisir pantai.
Metode yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis data pada citra
satelit (pre-processing), pengolahan citra digital (image processing),
verifikasi data citra (NDVI), analisis perubahan penutupan lahan, evaluasi
akurasi, ground check dan reklasifikasi. Penulisan dilakukan dengan deskriptif spasial
untuk mengetahui kondisi karakteristik kawasan mangrove di teluk Pacitan (hilir
Das Teleng dan Grindulu) kemudian untuk dilakukan analisis deskriptif
pengelolaan dan pengembangan yang dirumuskan melalui analisis SWOT. Hasil identifikasi dengan menggunakan citra
sentinel 2A MSI menunjukan perubahan tutupan lahan mangrove di teluk Pacitan
dari tahun 2016 – 2022. Potensi dan permasalahan yang ada disuatu wilayah
hendaknya dikelola dengan mempertimbangkan banyak aspek sehingga hasil yang
diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Pertimbangan mengenai kelebihan,
kelemahan, peluang, dan hambatan dalam melakukan pemanfaatan wilayah, harus
selalu diperhatikan. Pemanfaatan dengan mempertimbangkan aspek tersebut
meminimalkan kerusakan lingkungan dan juga konflik sosial
The River Basin is an
ecosystem order that is interrelated and results in the formation of complexity
and vulnerability in coastal areas. Mangrove forests or mangals are a number of
tropical and sub-tropical coastal plant communities dominated by terrestrial
flowering plants with a tree and shrub habit that can invade and grow in tidal
areas. Teluk Pacitan is a southern region of open waters directly facing the
open sea of the Indian Ocean, so Teluk Pacitan has the potential threat of
large and strong waves or high waves that can cause coastal abrasion or
erosion. The method used in this research is data analysis on satellite images
(pre-processing), digital image processing, image data verification (NDVI),
land cover change analysis, accuracy evaluation, ground check, and
reclassification. The writing is done descriptively spatially to determine the
characteristics of the mangrove area in Teluk Pacitan (downstream of Das Teleng
and Grindulu). Then, a descriptive analysis of management and development
formulated through SWOT analysis. The identification results using Sentinel 2A MSI
images show changes in mangrove land cover in Teluk Pacitan from 2016 to 2022.
The potential and issues in a region should be managed considering many aspects
so that the results obtained are as expected. Considerations regarding
strengths, weaknesses, opportunities, and obstacles in utilizing the area must
always be taken into account. Utilization with these aspects in mind minimizes
environmental damage and social conflicts.
Kata Kunci : Daerah Aliran Sungai, Wilayah Pesisir, Sentinel 2A MSI, Google Earth Engine, SWOT; River Basin, Coastal Area, Sentinel 2A MSI, Google Earth Engine, SWOT