Kajian Daya Dukung Airtanah untuk Penyediaan Air Bersih di Kawasan Bandara YIA (Yogyakarta International Airport)
DIAH RETNO WATI, Dr. Tjahyo Nugroho Adji, S.Si., M.Sc; Dr. Noorhadi Rahardjo, M.Si., P.M
2023 | Tesis | S2 Ilmu Lingkungan
Penggunaan air
bersih dengan bijak pada suatu ekosistem perlu dilakukan untuk mempertahankan
keseimbangan ekosistem sumberdaya air supaya ketersediaan tidak semakin
menurun. Hal tersebut perlu dilakukan terutama pada airtanah yang menjadi salah
satu sumber air bersih. Bandara YIA
(Yogyakarta International Airport) yang terletak di ekosistem bentanglahan
wialyah kepesisiran Kapanewon Temon dan termasuk dalam Cekungan Air Tanah (CAT)
Wates yang memiliki potensi airtanah yang besar. Adanya bandara akan meningkatnya
penggunaan airtanah yang dapat mengakibatkan penurunan kualitas maupun
kuantitas airtanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik
airtanah, daya dukung airtanah, serta merumuskan strategi pengelolaan airtanah
sebagai penyedia air bersih. Metode yang dipakai dalam penelitian ini
adalah metode survei primer yang dilengkapi
dengan data sekunder. Hasil survei kemudian dianalisis secara deskriptif
kualitatif dan kuantitatif.
Daerah
penelitian memiliki dua akuifer, yaitu akuifer dataran fluviomarin dan sistem
akuifer gumuk pasir dan beting gisik. Kualitas airtanah untuk parameter warna,
suhu, pH, TDS, DHL, dan salinitas memenuhi baku mutu air bersih untuk keperluan
higiene sanitasi, namun untuk di dataran fluviomarin terdapat airtanah dengan
nilai DHL berkategori agak payau. Total kebutuhan air pada tahun 2021 sebesar
13.144.029.470 liter/tahun. Kebutuhan air dengan
perencanaan bandara 13.845.700.470 liter/tahun. Ketersediaan airtanah
berdasarkan potensi statis sebesar 18.571.041.240 liter dan potensi dinamis
sebesar 156.466.597.533 liter/tahun. Nilai hasil aman sebesar 12.124.248.626
liter/tahun. Status daya dukung airtanah berkategori aman, namun untuk
bentuklahan dataran fluviomarin pada potensi statis berstatus terlampaui atau overshoot.
Strategi pengelolalan lingkungan airtanah dapat dilakukan dengan memberikan
sosialisasi dan pengarahan kepada masyarakat dalam menjaga kelestarian airtanah,
melaksanakan peraturan hukum untuk menjaga kondisi geologis, menanamkan budaya
hemat dan bijak dalam penggunakan air.
Wise use of clean water in an ecosystem
needs to be done to maintain the balance of the ecosystem's water resources so
that their availability does not decrease. This needs to be done, especially
for groundwater, which is one of the sources of clean water.
Yogyakarta International Airport is located in the ecosystem of
the Kapanewon Temon coastal area and is included in
the Wates Groundwater Basin, which has great groundwater potential. The
existence of an airport will increase the use of groundwater, which can result
in a decrease in the quality and quantity of groundwater. This study aims to
determine the characteristics of groundwater, the carrying capacity of
groundwater, and formulate strategies for managing groundwater as a provider of
clean water. The method used in this study is a primary survey method
supplemented with secondary data. The survey results were then analyzed
descriptively, qualitatively, and quantitatively. The study area has two
aquifers, namely the plain fluviomarine aquifer and the sand dune and
gisik aquifer systems. Groundwater quality for color, temperature, pH, TDS,
DHL, and salinity meet the quality standards of clean water for sanitary
hygiene purposes, but for fluviomarine plains, there is groundwater with a
slightly brackish DHL value. Total water demand in 2021 is 13,144,029,470
liters/year Water needs with airport planning are 13,845,700,470 liters/year.
Groundwater availability based on static potential is 18,571,041,240 liters,
and dynamic potential is 156,466,597,533 liters/year. The safe yield value is
12,124,248,626 liters per year. The status of the groundwater carrying capacity
is in the category of safe, but for the fluviomarine landform, the status of
static potential is exceeded or overshoot. Groundwater environmental management
strategies can be carried out by providing outreach and guidance to the public
on preserving groundwater, implementing legal regulations to protect geological
conditions, and instilling a culture of thrifty and wise use of water.
Kata Kunci : Daya dukung, Airtanah, Pesisir