Laporkan Masalah

Analisis Kinerja Pelayanan Fasilitas Integrasi Antar Moda Light Rail Transit (LRT), Bus Rapid Transit (BRT), dan Feeder Musi Emas (Studi Kasus: Kawasan Stasiun LRT Asrama Haji dan Bumi Sriwijaya di Kota Palembang)

Willi Haris, Prof. Ir. Siti Malkhamah, M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN.Eng. ; Ir. Latif Budi Suparma, M.Sc., Ph.D.

2023 | Tesis | S2 Mag. S. & T.Transportasi

Sistem layanan integrasi antarmoda LRT Sumsel dan angkutan lanjutan berbasis jalan seperti BRT Palembang dan Angkot Feeder Musi Emas pada kawasan Stasiun Asrama Haji dan Bumi Sriwijaya masih memiliki kekurangan. Penumpang masih kesulitan untuk beralih moda dengan mudah, aman, dan cepat, belum memiliki satu akses pembayaran yang terintegrasi, dan sulit untuk mendapatkan informasi jadwal. Penelitian ini dilakukan untuk mengamati kondisi fasilitas fisik, di Stasiun Asrama Haji dan Bumi Sriwijaya dan menelaah regulasi dalam memenuhi standar fasilitas fisik pejalan kaki yang idealnya kemudian dibandingkan dengan persepsi penumpang pengguna ketiga jenis moda serta dilengkapi dengan wawancara dari instansi yang terlibat sebagai regulator dan operator. 
Penelitian ini dilakukan dengan cara pengumpulan data observasi lapangan, penyebaran kuisioner survei kepada penumpang, dan wawancara langsung pada instansi terkait. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis hasil observasi, crosstabulation, importance performance analysis, dan hasil wawancara terhadap narasumber yang menjadi pendukung temuan penelitian.
Hasil analisis menunjukkan terdapat tiga kebutuhan penyediaan layanan yang diprioritaskan untuk ditingkatkan. Pertama, penyediaan fasilitas trotoar yang memadai dan ramah disabilitas. Kedua, penyediaan fasilitas penyeberangan. Ketiga, akses masuk dan keluar simpul yang terbebas dari konflik lalu lintas. Solusi yang direkomendasikan meliputi pembangunan trotoar yang terhubung ke titik simpul dengan dibangun lebih tinggi dari badan jalan, memasang ubin pengarah, tiang pembatas, dan ramp pada tiap ujung trotoar, pembangunan JPO pada Stasiun Asrama Haji dan pelican cross pada Stasiun Bumi Sriwijaya, dan penertiban kawasan transit dari kendaraan parkir dan menunggu di akses keluar dan masuk simpul.

Intermodal Integration Service System LRT South Sumatra and Road-based advanced transport such as BRT Palembang and Angkot feeder Musi Emas in the area of the station dormitory Hajj and Earth Sriwijaya still have shortcomings. Passengers still find it difficult to switch modes easily, safely, and quickly, do not have one integrated payment access, and it is difficult to get schedule information. This study was conducted to observe the condition of physical facilities, at the station dormitory Hajj and Bumi Sriwijaya and examine the regulations in meeting the standards of pedestrian physical facilities are ideally then compared with the perception of passenger users of the three types of modes and equipped with interviews from agencies involved as regulators and operators.

This research was conducted by collecting field observation data, distributing survey questionnaires to passengers, and direct interviews with relevant agencies. The method of analysis used in this study is the analysis of the results of observation, crosstabulation, importance performance analysis, and interviews with sources who support the findings of the study.

The analysis results indicate that there are three prioritized service provision needs that should be improved. First, the provision of adequate and disability-friendly sidewalk facilities. Second, the provision of crossing facilities. Third, the access to and from the interchange nodes free from traffic conflicts. The recommended solutions include the construction of sidewalks connected to the nodal points, raised higher than the road surface, installing guiding block, stand bollard, and ramps at each end of the sidewalks. Additionally, the construction of a pedestrian overpass (JPO) at the Asrama Haji Station and a pelican cross at the Bumi Sriwijaya Station, as well as the organization of the transit area to prevent vehicle parking and waiting at the entrance and exit of the interchange, are suggested.

Kata Kunci : Integrasi, Antarmoda, LRT, Angkutan Lanjutan, Persepsi Penumpang, Cross Tabulation, Importance Performance Analysis, Usulan Desain

  1. S2-2023-485183-abstract.pdf  
  2. S2-2023-485183-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-485183-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-485183-title.pdf