Laporkan Masalah

Strategi Mengelola Sampah Untuk Pengembangan Pariwisata Di Desa Wisata Sembalun, Kabupaten Lombok Timur

ALAN GALANTE, Diananta Pramitasari, S.T., M.Eng., Ph.D.

2023 | Tesis | S2 Teknik Arsitektur

Gunung Rinjani merupakan destinasi wisata terkenal di Pulau Lombok. Salah satu akses masuk utamanya melalui Jalan Pe Luminggih yang terletak di Desa Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, sehingga banyak wisatawan yang melewati jalan ini. Meningkatnya kunjungan wisatawan selain memberikan keuntungan ekonomi juga meningkatkan jumlah timbulan sampah yang bisa mengganggu kenyamanan wisatawan dan masyarakat lokal. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pengelolaan sampah di Koridor Jalan Pe Luminggih saat ini, serta menyusun rekomendasi strategi pengelolaan sampah untuk mendukung kegiatan pariwisata di Koridor Jalan Pe Luminggih. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, dokumentasi, kuisioner, wawancara, dan focus group discussion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pengelolaan sampah yang dilakukan saat ini memiliki kelemahan, khususnya pada kegiatan daur ulang sampah, pemilahan sampah, pengumpulan sampah, dan pengolahan sampah. Terdapat 26 persen sampah tidak terkelola yang berasal dari rumah tinggal (12 persen), fasilitas perdagangan (8 persen), industri pariwisata (5 persen), sarana pelayanan (1 persen). Jenis sampah yang dihasilkan didominasi oleh sampah plastik kemasan makanan dan minuman, kantong plastik, dan sampah organik berupa sisa sayur-sayuran. Rekomendasi strategi pengelolaan sampah untuk mendukung kegiatan pariwisata di Koridor Jalan Pe Luminggih, yaitu: 1) menyusun alur pengelolaan sampah; 2) perencanaan infrastruktur pengelolaan sampah; 3) menyusun SOP pendakian Gunung Rinjani; 4) menyediakan sistem informasi; 5) mengoptimalkan peran Sembalun DMO; 6) meningkatkan kesadaran masyarakat lokal dan pelaku wisata; 7) meningkatkan SDM; 8) pemberdayaan masyarakat lokal dan pelaku wisata; 9) membuat regulasi pengelolaan sampah; 10) membuat awig-awig atau aturan adat mengenai pengelolaan sampah; 11) kerjasama antara pemerintah setempat, masyarakat lokal, dan pelaku wisata; 12) menyediakan dana pengelolaan sampah; dan 13) deklarasi zero waste.

Mount Rinjani is a famous tourist destination in Lombok Island. One of its main entry points is through Pe Luminggih Street, Sembalun Village, located in Sembalun Village, East Lombok Regency, which is frequented by many tourists. The increasing number of visitors not only brings economic benefits but also to increase the amount of waste generated, which can disrupt the comfort of both tourists and the local community. This study aims to describe the current waste management in the corridor of Pe Luminggih Street and to arrange recommendations for waste management strategies to support tourism activities on the corridor of Pe Luminggih Street. The research method employed is qualitative, utilizing data collection techniques such as observation, documentation, questionnaires, interviews, and focus group discussions. The results show that the current waste management practices have weaknesses, particularly in waste recycling, waste sorting, waste collection, and waste processing. There are 26 percent of unmanaged waste, originating from residential areas (12 percent), commercial facilities (8 percent), tourism industry (5 percent), and service facilities (1 percent). The predominant types of waste generated include food and beverage packaging waste, plastic bags, and organic waste such as vegetable scraps. The recommended waste management strategies to support tourism activities on the corridor of Pe Luminggih Street are as follows: 1) Waste Management Framework; 2) Waste Management Infrastructure Planning; 3) Developing Mount Rinjani Climbing Standard Operating Procedures (SOP); 4) Establishing an Information System; 5) Optimizing the Role of Sembalun Destination Management Organization (DMO); 6) Enhancing Local Community and Tourist Awareness; 7) Improving Human Resources; 8) Empowering Local Communities and Tourist Stakeholders; 9) Formulating Waste Management Regulations; 10) Creating Traditional Rules or "Awig-awig" on Waste Management; 11) Collaboration among Local Government, Local Communities, and Tourist Stakeholders; 12) Allocating Waste Management Funds; 13) Zero Waste Declaration.

Kata Kunci : Strategi Pengelolaan Sampah, Pengurangan Sampah, Penanganan Sampah, Destinasi Pariwisata, Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan, Waste Management Strategy, Waste Reduction, Waste Handling, Tourism Destination, Sustainable Tourism Development.

  1. S2-2023-467178-abstract.pdf  
  2. S2-2023-467178-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-467178-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-467178-title.pdf