Produktivitas Kopi Arabika Rakyat (Coffea arabica L.) di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun
OKTO MAUJANA PURBA, Ir. Toekidjo, M.P.; Prof. Dr. Ir. Joko Prajitno, M.Sc.
2012 | Skripsi | S1 AGRONOMIKopi merupakan salah satu di antara tiga minuman non alkoholik (kopi, teh, cokelat) yang tersebar luas. Sudah beberapa abad lamanya, kopi menjadi bahan perdagangan, karena kopi dapat diolah menjadi minuman yang lezat rasanya. Dengan kata lain kopi adalah sebagai penyegar badan dan pikiran. Badan yang lemah dan rasa kantuk dapat hilang setelah minum kopi panas. Lebih-lebih orang yang sudah menjadi pecandu kopi, bila tidak minum kopi rasanya akan capai dan tak dapat berpikir. Usaha peningkatan nilai ekspor hingga saat ini masih menemui hambatan karena umumnya kopi Indonesia bermutu rendah. Rendahnya mutu kopi Indonesia menyebabkan harga yang diterima petani rendah. Penelitian ini bertujuan mengetahui produktivitas kopi Arabika di Kecamatan Raya,Kabupaten Simalungun dengan spesifik lokasi pada lahan pasiran (regosol) dengan ketinggian tempat 800 - 1500 mdpl dan type iklim D (daerah sedang) (Schmidt-Fergoson). Metode yang digunakan adalah metode survei agronomi untuk mendapatkan data primer dan sekunder. Dari beberapa desa di Kecamatan Raya tersebut diambil 5 desa sebagai sampel yang diperkirakan memiliki tingkat intensifikasi yang berbeda dan produksi kopi yang lebih baik dibandingkan desa yang lain, dari tiap desa diambil satu kelompok tani, dan dari tiap kelompok tani diambil 10 petani sebagai sampel sehingga jumlah keseluruhan ada 50 petani sampel dan dilanjutkan dengan wawancara.Pengukuran di lahan petani meliputi data produksi buah pertanaman sampel serta komponen produksinya. Untuk membandingkan tingkat intensifikasi budidaya tanaman di dusun Nagatongah, Tambanan, Rayatonah, Baringin Raya dan Sinondang dengan menggunakan analisis Varians Rancangan Tersarang (Nested Design). Hasil penelitian menunjukkan dusun Tambahan lebih baik produksi kopi arabika dibandingkan dusun Nagatongah, Rayatonah, Baringin Raya dan Sinondang. Pengaruh langsung karakter agronomi yang paling kuat mempengaruhi produksi kopi di dusun Nagatongah, Tambahan, Baringin Raya dan Sinondang adalah diameter kanopi. Produksi kopi Arabika di Kecamatan Raya lebih banyak dipengaruhi oleh karakter agronomi yaitu jumlah cabang produktif, jumlah tandan per cabang, jumlah buah per tandan, total buah perpohon dan diameter kanopi.
Coffee is one of three non alcoholic beverages (coffee, tea, and chocolate) that are widely distributed. Since centuries, coffee is trade commodity, because coffee can be process to be delicious beverage. Coffee is body and mind refresher. Weak body and sleepiness can disappear after drink hot coffee. Moreover, for coffee addict, if they do not drink coffee they will feel tired and cannot think well. Attempt to increase value of coffee export face obstacles due to low quality Indonesian coffee. The low quality caused price in farmer level is low. This research was intended to identify Arabica coffee productivity with location specific at sandy (regosol area) at 800-1500 m asl and climate type D (Schmidt-Fergoson). Method used was agronomic survey method to get primary and secondary data. Of some villages in Raya district, five villages were taken as sample that was expected having different intensification level and better coffee production than other villages. In each village, one farming group was taken, and taken 10 farmers as samples so total sample was 50 farmers. Then interview was done. Measurement in farmer area included data of sample planting fruit production and its production component. To compare intensification level of plant cultivation in Nagatongah, Tambahan, Rayatongah, Baringin Raya and Sinondang sub-villages it used Nested Design. The results indicated that Tambahan village has better coffee production than Nagatongah, Rayatongah, Baringin Raya and Sinondang sub villages. Agronomic character that influences most strongly coffee production in Nagatongah, Tambahan, Baringin Raya and Sinondang sub villages is canopy diameter. Arabica coffee production in Raya district is more affected by agronomic characters of productive branch, amount of bunch per branch, amount of fruit per bunch, total fruit per tree and canopy diameter.
Kata Kunci : produktivitas, kopi arabika, budidaya tanaman, karakter agronomi