Laporkan Masalah

Hubungan antara Kerawanan Pangan dengan Stunted dan Wasted pada Balita di Kepulauan Maluku dan Papua: Analisis Data Studi Status Gizi Indonesia 2021

Dewi Rizzky Mutiarasari, Dr. Fatma Zuhrotun Nisa', STP., MP.; Dr.Drs. Abdul Wahab, MPH.

2023 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang:  Kelaparan dan kerawanan pangan secara global semakin meningkat di tahun 2021. Berdasarkan data provinsi, keempat provinsi di Kepulauan Maluku dan Papua merupakan daerah dengan ketahanan pangan paling rendah di Indonesia. Prevalensi stunted dan wasted di Kepulauan Maluku dan Papua juga masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional. Terdapat hasil yang bervariasi mengenai keterkaitan kerawanan pangan dengan stunted dan wasted. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kerawanan pangan dengan stunted dan wasted di Kepulauan Maluku dan Papua.

Metode: Penelitian menggunakan data sekunder dari Studi Status Gizi Indonesia 2021. Subjek merupakan anak yang berusia 24-59 bulan dan bertempat tinggal di Provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat. Analisis multivariabel regresi logistik dengan STATA14 digunakan untuk menguji hubungan kerawanan pangan dengan stunteddan wasted dengan derajat kepercayaan 95%. 

Hasil: Terdapat hubungan yang signifikan antara kerawanan pangan dengan stunted dan wasted di Kepulauan Maluku dan Papua. Balita yang berasal dari keluarga rawan pangan berpeluang mengalami stunted 1,35 (COR, CI95% 1,09-1,67) kali lebih besar dibandingkan balita dari keluarga tahan pangan. Setelah dikontrol dengan lokasi tempat tinggal dan riwayat infeksi, probabilitas menjadi 1,30 (AOR, CI95% 1,06-1,61). Balita yang berasal dari keluarga rawan pangan berpeluang mengalami wasted 1,37 (COR, CI95% 1,00-1,87) kali lebih besar dibandingkan balita dari keluarga tahan pangan. Setelah dikontrol dengan pendidikan ibu dan kondisi kesehatan, probabilitas tetap 1,37 (AOR, CI95% 1,00-1,86).

Kesimpulan: Kerawanan pangan secara signifikan berhubungan dengan stunted dan wasted, sehingga dapat digunakan sebagai prediktor malnutrisi di Kepulauan Maluku dan Papua.

Background: Global hunger and food insecurity increased in 2021. The four provinces in Maluku and Papua Islands are regions with the lowest food security in Indonesia. The prevalence of stunted and wasted in Maluku and Papua Islands is higher than the national’s prevalence. There are varying results regarding the link between food insecurity and malnutrition. This study aims to determine the association between food insecurity and malnutrition (stunted and wasted) in Maluku and Papua Islands.

Methods: Data from the 2021 Indonesian Nutrition Status Survey (SSGI) is used. Children aged 24-59 months who lived in Maluku and Papua Islands are eligible to the study. Multivariable logistic regression analysis with STATA14 was used to test the association between stunted, wasted and food insecurity.

Results: There is a significant association between food insecurity and stunted, wasted in Maluku and Papua Islands. Toddlers from food-insecure families have a 1.35 (COR, CI95% 1.09-1.67) chance of being stunted compared to toddlers from food-secure families. After controlling for location of residence and history of infection, the probability became 1.30 (AOR, 95% CI 1.06-1.61). Toddlers from food insecure families are more likely to experience wasted 1.37 (COR, 95% CI 1.00-1.87) times greater than toddlers from food secure families. After controlling for the mother's education and health condition, the probability remained 1.37 (AOR, 95% CI 1.00-1.86).

Conclusion: Food insecurity is significantly related to stunted and wasted, so it can be used as a predictor of malnutrition in the Maluku and Papua Islands.

Kata Kunci : kerawanan pangan, stunted, wasted, kelaparan, Indonesia Timur/food insecurity, stunted, wasted, hunger, Eastern Indonesia

  1. S2-2023-486933-abstract.pdf  
  2. S2-2023-486933-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-486933-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-486933-title.pdf