Laporkan Masalah

GAMBARAN MIKROBIOTA SALURAN CERNA DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEJADIAN ALERGI MAKANAN PADA PENDERITA GASTROENTERITIS EOSINOFILIK

Deshinta Putri Mulya, Prof. Dr. Ir. Endang Sutriswati Rahayu M.S ; Dr. dr. Neneng Ratnasari SpPD KGEH

2023 | Disertasi | S3 Kedokteran Umum

Latar Belakang : Penyakit Gastroenteritis Eosinofilik adalah penyakit yang jarang ditemui, namun dalam lima dekade terakhir ini terdapat peningkatan prevalensi. Alergi adalah salah satu faktor yang diduga sebagai penyebab terjadinya penyakit Gastroenteritis Eosinofilik, sementara itu adanya disbiosis diduga memiliki peran terhadap terjadinya alergi.

Tujuan : Mengetahui bagaimana pola mikrobiota saluran cerna pada penderita Gastroenteritis Eosinofilik dan apakah alergi memiliki hubungan dengan penyakit Gastroenteritis Eosinofilik. Selain itu untuk melihat bagaimana pola makan pasien Gastroenteritis Eosinofilik dibandingkan kontrol sehat dan hubungannya dengan mikrobiota usus.

Metode : Desain dari penelitian ini adalah  Case Control dengan membandingkan pola mikrobiota, marker hipersensitivitas dan pola makan antara kelompok Gastroenteritis Eosinofilik dengan subjek kontrol sehat yang telah dilakukan matching 1:1  untuk umur dan jenis kelamin. Pengambilan sampel dilakukan selama periode  Juli 2021 – Juli 2022  bertempat di Poli Gastroenterohepatologi dan Poli Alergi-Imunologi RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta.

Hasil : Terdapat disbiosis pada kelompok Gastroenteritis Eesinofilik dibandingkan dengan subjek kontrol sehat, dimana filum Firmicutes memiliki relative abundance yang lebih tinggi dibanding kelompok kontrol (56,449% vs 47,17%, p=0,005). Spesies Streptococcus salivarius > 104,5 memiliki resiko paling tinggi terhadap terjadinya Gastroenteritis Eosinofilik (OR:20,475; p=0,000). Terdapat perbedaan bermakna hasil Skin Prick Test antara kedua kelompok  (100% VS 75%; p=0,001), sensitisasi terhadap kedelai paling banyak ditemui dibandingkan alergen makanan lain.

Simpulan : Terdapat ketidakseimbangan mikrobiota saluran cerna (disbiosis) pada penderita Gastroenteritis Eosinofilik dibandingkan kontrol sehat, dimana 100% kelompok penderita Gastroenteritis Eosinofilik memilik sensitisasi terhadap alergen.

Background: Eosinophilic Gastroenteritis is a rare disease, but in the last five decades its prevalence has increased. Allergy is one of the factors suspected to be the cause of Eosinophilic Gastroenteritis, while dysbiosis is thought to have a role in the occurrence of allergies.

Objective : To find out how the pattern of the gut microbiota in patients with Eosinophilic Gastroenteritis and whether allergies have an association with Eosinophilic Gastroenteritis. In addition to compare the diet of patients with Eosinophilic Gastroenteritis to healthy controls and its association with  gut microbiota.

Methods: The design of this study was Case Control, we compared microbiota patterns, hypersensitivity markers and dietary patterns between the Eosinophilic Gastroenteritis group and healthy control subjects who had been matched 1:1 for age and sex. Sampling was carried out during the period July 2021 – July 2022 at the Gastroenterohepatology Clinic and Allergy-Immunology Clinic at RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta.

Results: There was dysbiosis in the Eosinophilic Gastroenteritis group compared to healthy control subjects, where Firmicutes phylum had a higher Relative Abundance than the control group (56.449% vs 47.17%, p=0.005). Streptococcus salivarius species > 104.5 had the highest risk to develop Eosinophilic Gastroenteritis (OR: 20.475; p=0.000). There was a significant difference in the results of the Skin Prick Test between the two groups (100% VS 75%; p=0.001), soy sensitization was the most common compared to other food allergens.

Conclusion: There is a dysbiosis in patients with Eosinophilic Gastroenteritis compared to healthy controls and  100% of patients with Eosinophilic Gastroenteritis have allergen sensitization, which prove an association of allergy with Eosinophilic Gastroenteritis. 

Kata Kunci : Gastroenteritis Eosinofilik, Mikrobiota, Disbiosis, Alergi, Hipersensitivitas

  1. S3-2023-453396-abstract.pdf  
  2. S3-2023-453396-bibliography.pdf  
  3. S3-2023-453396-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2023-453396-title.pdf