Hubungan Diversifikasi Pendanaan dan Stabilitas Bank di Indonesia
Fatma Yuliana, Diyah Putriani, S.E., M.Ec., Ph.D.
2023 | Tesis | S2 Magister Ek.Pembangunan
Sektor perbankan berperan penting dalam mengembangkan sektor ekonomi riil dengan penyaluran kredit.Namun, adanya krisis dapat berdampak pada kondisi stabilitas perbankan. Ketidakstabilan bank tersebut dapat menyebabkan terjadinya bank run serta menurunkan pertumbuhan output, investasi, dan upah pekerja di masa yang akan datang. Dengan adanya globalisasi, inovasi, dan kompetisi, sumber pendanaan bank meluas melalui pendanaan nondeposit (selain dana pihak ketiga/DPK). Peningkatan sumber dana alternatif tersebut akan bermanfaat atau justru dapat meningkatkan risiko bank sehingga menurunkan stabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan diversifikasi pendanaan dan stabilitas bank di Indonesia. Data yang digunakan berupa data individu 80 bank umum konvensional selama periode 2006 – 2021. Analisis data panel system GMM yang digunakan menunjukkan bahwa diversifikasi pendanaan memiliki hubungan “U-terbalik” dengan stabilitas bank. Peningkatan diversifikasi pendanaan akan meningkatkan stabilitas bank sampai pada level tertentu, kemudian akan menurunkan stabilitas bank pada level setelahnya. Hasil tersebut mengimplikasikan bahwa perbankan perlu meningkatkan pendanaan nondepositnya, misalnya melalui penerbitan surat utang. Selain itu, Bank Indonesia, OJK, dan pemerintah juga diharapkan memberikan insentif bagi perbankan yang melakukan diversifikasi pendanaan. Namun, besaran persentase diversifikasi pendanaan yang dilakukan tetap perlu dilakukan pengawasan.
The banking sector plays an important role in developing the real economic sectors by lending loans. However, some crises can have an impact on banking stability. Bank instability can cause a bank run and reduce future output growth, investment, and wages. Globalization, innovation, and competition can cause the bank to expand its funding through non-deposit channels (other than deposits). Those alternative funding sources will strengthen bank stability or raise risk bank behavior instead. This study analyzes the relationship between funding diversification and bank stability in Indonesia. This study uses 80 individual conventional commercial banks' data from 2006 to 2021. We use system GMM panel data analysis and find that funding diversification has a "Inverted-U" relationship with bank stability. Funding diversification will increase bank stability to an optimal level, then reduce bank stability later. These results imply that banks need to expand their non-deposit funding, such as through the issuance of debt securities. Apart from that, Bank Indonesia, OJK, and the government should give some incentives for banks that diversify their funding. However, the percentage of that funding diversification should be monitored by authorities.
Kata Kunci : diversifikasi pendanaan, stabilitas bank, hubungan “U-terbalik”, system GMM