Laporkan Masalah

Analisis Kapasitas Mesin Pengering Madu Ultrasonik untuk Mencapai Unjuk Kerja yang Ekonomis

KUKUH GENIAL PUTRA, Sang Kompiang Wirawan, S.T., M.T., Ph.D.; Dr. Ria Millati, S.T., M.T.

2023 | Tesis | S2 Magister Teknik Sistem

Pengeringan madu dilakukan untuk mencapai kadar air sesuai standar yang ditentukan, yaitu 22? menurut SNI. Penelitian pengeringan madu dibantu gelombang ultrasonik bertujuan untuk mempelajari pengaruh variasi tebal madu, memperkirakan kapasitas, dan menyajikan analisis ekonomi singkat usaha pengeringan madu. Madu dikeringkan pada suhu 41,5°C dan kelembapan relatif 42% di tujuh tingkat loyang untuk setiap batch pengeringan dengan tiga variasi tebal madu, yaitu 0,208 cm, 0,417 cm, dan 0,625 cm.  Grafik hubungan kadar air terhadap waktu menunjukan sampel madu relatif tipis lebih cepat mengalami penurunan kadar air, begitu pula sampel madu yang diletakan paling dekat dengan elemen pemanas. Grafik hubungan laju pengeringan terhadap fungsi kadar air menunjukan sampel madu relatif tebal memiliki laju pengeringan lebih tinggi, begitu pula sampel madu yang diletakan paling dekat dengan elemen pemanas Perhitungan koefisien transfer massa <!--[if gte msEquation 12]>ky<![endif]--><!--[if !msEquation]--> <!--[endif]--> didapati bahwa nilai <!--[if gte msEquation 12]>ky<![endif]--><!--[if !msEquation]--> <!--[endif]--> lebih rendah untuk tebal relatif tipis, dan lebih tinggi untuk tingkat loyang 1 dibandingkan tingkat loyang 2 sampai dengan 7. Perhitungan kapasitas menunjukan mesin pengering ultrasonik dapat mengeringkan 12,25 L (=17,27 Kg) madu selama 8 jam, dan menghasilkan produk akhir 11,78 L (16,61 Kg). Analisis payback period pada simulasi usaha pengeringan madu didapati usaha akan balik modal pada hari ke-318.

Honey drying is carried out to achieve a water content at specified standards, namely 22%wb according to SNI. The aims of research on drying honey assisted by ultrasonic waves was to study the effect of variations in thickness of honey, estimate capacity, and present a brief economic analysis of honey drying business. Honey was dried at 41.5°C and 42% relative humidity at seven levels of trays for each drying batch with three variations of honey thickness, namely 0.208 cm, 0.417 cm and 0.625 cm. The graph of water content-time relation shows that thinner samples of honey’s water content decreased faster relatively, so do the samples placed closest to heating element. The graph of drying rate-water content relation shows that thicker samples of honey have higher drying rate, so do the samples placed closest to heating element. Calculation of the mass transfer coefficient <!--[if gte msEquation 12]>ky<![endif]--><!--[if !msEquation]--> <!--[endif]-->  found that the value of <!--[if gte msEquation 12]>ky<![endif]--><!--[if !msEquation]--> <!--[endif]--> is lower for thinner samples relatively, and higher for tray on level 1 compared to trays on level 2 to 7. Calculation of capacity showed that an ultrasonic dryer can dry 12.25 L (=17.27 Kg) of honey for 8 hours, and produce a final product of 11.78 L (16.61 Kg). The payback period analysis in the honey drying business simulation found that the business will return on investment on the 318th day.

Kata Kunci : pengeringan madu, laju pengeringan, gelombang ultrasonik

  1. S2-2023-467574-abstract.pdf  
  2. S2-2023-467574-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-467574-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-467574-title.pdf