The Subtle Myth of Rape Acceptance: Studi Kualitatif pada Mahasiswa Laki-laki di Yogyakarta
Lisa Mutiara Liando, Tri Hayuning Tyas, S.Psi.. M.A., Psikolog
2023 | Skripsi | PSIKOLOGI
Rape myth merupakan sekumpulan kepercayaan terhadap pemerkosaan yang dapat digunakan untuk menyalahkan korban, membenarkan pelaku, atau juga menjustifikasi pemerkosaan. Dengan banyaknya kasus pemerkosaan yang muncul dewasa ini, penelitian ini ingin memahami bagaimana respon laki-laki yang menerima rape myth tersebut terbentuk menggunakan metode kualitatif fenomenologi. Pertama, skrining partisipan digunakan melalui skala ambivalent sexism, dilanjutkan melalui wawancara semi-terstruktur dengan delapan partisipan dengan skor ambivalent sexism tertinggi. Dari sini, ditemukan delapan tema utama yang menggambarkan penerimaan mitos pemerkosan dan sejauh mana partisipan menerimanya. Hasil menunjukkan bahwa latar belakang partisipan mempengaruhi persepsi gender serta pemaknaan seksualitas; yang kemudian mempengaruhi persepsi terhadap pemerkosaan. Pengalaman hidup partisipan yang unik membuat pemahaman mereka menjadi kompleks sehingga perlu untuk mengakui keragaman yang ada di dalamnya. Di dalamnya, ditemukan subtle sexism namun tanpa adanya kesadaran atas dampak negatif pemahaman tersebut. Temuan ini membantu memahami bagaimana perilaku yang merugikan korban pemerkosaan, seperti victim blaming, dapat terbentuk.
Rape myth is a set of beliefs about rape that can be used to blame the victim, justify the perpetrator, or even justify rape. With the increasing number of rape cases nowadays, this study aims to understand how male responses to receiving such rape myth are formed through a qualitative phenomenological method. First, participant screening is conducted using the ambivalent sexism scale, followed by semi-structured interviews with eight participants with the highest ambivalent sexism scores. From this, eight main themes were found that describe the acceptance of rape myths and to what extent participants accept them. The results showed that the participants' background influenced their gender perceptions and their understanding of sexuality, which then affected their perceptions of rape. The unique life experiences of each participant made this a complex dynamic; hence it is important to acknowledge the diversity within it. Within this, the view of subtle sexism is found without themselves realizing the harms it may cause to women. These findings help to understand how harmful behaviors towards rape victims, such as victim blaming, can be formed.
Kata Kunci : laki-laki, mahasiswa, rape myth, rape myth acceptance, subtle sexism