Laporkan Masalah

Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Deteksi Dini Masyarakat Terhadap Penyakit Campak Di Kabupaten Boyolali

Tiara Windy Pratiwi, dr. Riris Andono Ahmad, MPH, Ph.D

2023 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar belakang : Campak adalah salah satu penyebab utama kematian pada anak balita dan dapat dicegah dengan vaksinasi. Campak menjadi penyakit yang berbahaya pada semua kelompok umur, namun untuk beberapa kelompok bisa menyebabkan komplikasi yaitu pada anak-anak berusia 5 tahun, ibu hamil, orang yang berusia lebih dari 20 tahun, serta terhadap orang dengan sistem kekebalan yang lemah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam deteksi dini campak, mengetahui kelemahan dan kekuatan dari sistem surveilans campak serta program.

Metode : Penelitian ini terdiri dari tiga sub-studi penelitian. Sub-studi evaluasi sistem surveilans campak dilakukan dengan metode deskriptif. Sub-studi evaluasi program Case Based Measles-Rubella (CBMS) menggunakan metode deskriptif. Sedangkan, sub-studi analitik terkait analisis faktor yang mempengaruhi deteksi dini terhadap campak menggunakan desain studi cross-sectional.

Hasil : Sistem surveilans campak telah berjalan baik dengan kelemahan yang ditemukan terkait ketidak lengkapan laporan, kemampuan petugas dalam menginterpretasikan data serta supervisi yang belum maksimal. Evaluasi program CBMS menemukan kelemahan berupa tidak adanya Tim Gerak Cepat serta belum adanya petugas khusus yang memonitoring kegiatan CBMS. Sedangkan hasil dari sub-studi analitik terkait analisis faktor deteksi dini menunjukkan hasil adanya hubungan antara persepsi manfaat dengan perilaku mencari pengobatan.

Kesimpulan : Kegiatan surveilans campak dan program CBMS telah berjalan dengan baik namun perlu adanya peningkatan kegiatan supervisi yang dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten.


Background: Measles is one of the leading causes of death in children under five and can be prevented by vaccination. Measles is a dangerous disease in all age groups, but for some groups, it can cause complications, namely in children aged 5 years, pregnant women, people over 20 years old, and people with weak immune systems. The purpose of this study was to determine the factors that influence the community in early detection of measles and to identify the weaknesses and strengths of the measles surveillance system and programs.

Methods: This research consists of three research sub-studies. The sub-study of the evaluation of the measles surveillance system was carried out using a descriptive method. The evaluation sub-study of the Case-Based Measles-Rubella (CBMS) program used a descriptive method. Meanwhile, the analytic sub-study related to the analysis of factors influencing early detection of measles used a cross-sectional study design.

Result: The measles surveillance system has been running well with weaknesses found related to incomplete reports, staff's ability to interpret data and supervision that has not been maximized. Evaluation of the CBMS program found weaknesses in the absence of the Fast Action Team and the absence of special officers to monitor CBMS activities. Meanwhile, the results of the analytic sub-study related to factor analysis of early detection was found a significant relationship between perceived benefits and health-seeking behavior.

Conclusion: Measles surveillance activities and the CBMS program have been running well but there needs to be an increase in supervision activities carried out by the district health office.

Kata Kunci : Campak, Evaluasi surveilans, Evaluasi program CBMS, Boyolali

  1. S2-2023-485071-abstract.pdf  
  2. S2-2023-485071-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-485071-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-485071-title.pdf