STUDI PENGENDALIAN MUTU MEBEL DI PT. AMALIA SURYA CEMERLANG CEPER, KLATEN
IBUNG PRASETIYA UTAMA, Prof. Dr. Ir. T.A. Prayitno, M.F
2006 | Skripsi | S1 KEHUTANANPengendalian mutu digunakan untuk membantu mencari kesalahan yang tidak terlihat (secara kasat mata) dari suatu proses yang panjang dan setiap proses akan mampu membantu memperbaiki proses-proses yang lain agar kualitas barang tetap terjaga. Studi pengendalian mutu ini dilakukan di PT. Amalia Surya Cemerlang dengan lokasi di JI. Klaten-Solo Km. 5 Ketandan, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah, dimana pengambilan data dilakukan pada bulan Oktober, November dan Desember 2005. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produk mebel yang dinyatakan dalam batas-batas kendali secara statistik berdasarkan bagan pengendali; untuk mengetahui faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap kualitas mebel; untuk mengetahui jenis cacat terbanyak yang berpengaruh terhadap kualitas mebel PT. Amalia Surya Cemerlang . Metode pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu riset lapangan dan riset pustaka. Riset lapangan merupakan usaha pengumpulan data yang dilakukan secara langsung di lapangan dengan menggunakan cara wawancara, dokumentasi yang berupa foto-foto proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan dan observasi. Sedangkan riset pustaka merupakan usaha untuk menambah informasi dengan literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang dibahas seperti pengendalian mutu, bagan pengendali kualitas, atribut dan literatur-literatur lain yang berkaitan. Data yang diperoleh kemudian dihitung persen cacat, rata-rata persen cacat, standar deviasi, bagan pengendali dan kurva kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bagan pengendali kualitas cacat plot untuk bulan Oktober, November dan Desember 2005 tidak terkendali secara statistik, sedangkan cacat teknis masih terkendali dimana jenis cacat yang terjadi selama proses produksi masih dapat dikendalikan. Jenis cacat yang paling banyak terjadi adalah cacat broken, damage. Produk cacat disebabkan oleh faktor bahan baku, mesin dan manusia, tetapi faktor bahan baku dapat diabaikan sehingga yang dominan menyebabkan cacat adalah faktor manusia dimana penyebab tersebut muncul dalam variasi kesempatan dan variasi penugasan.
Kata Kunci : Produk Mebel, Cacat Plot, Cacat Teknis dan Bagan Pengendali Kualitas.