Kajian Daya Dukung Lahan Pertanian dan Pemenuhan Kebutuhan Beras pada Wilayah Terdampak Jalan Tol di Kabupaten Sragen Tahun 2011 - 2020
Muhammad Zayyin Asrofi, Dr. Rika Harini, S.Si., M.P.
2023 | Skripsi | GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGAN
Kabupaten Sragen merupakan salah satu daerah yang menjadi lumbung padi di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Sragen tak lepas dari permasalahan alih fungsi lahan pertanian, salah satunya oleh pembangunan Jalan Tol Solo-Kertosono. Oleh sebab itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pertanian padi di Kabupaten Sragen dan pada wilayah terdampak jalan tol di Kabupaten Sragen, serta mengetahui daya dukung lahan pertanian dan pemenuhan kebutuhan beras pada wilayah terdampak jalan tol di Kabupaten Sragen.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan unit analisis kecamatan dan dipilih kecamatan yang terdampak jalan tol. Jenis data yang digunakan berupa data sekunder dari publikasi Badan Pusat Statistik Kabupaten Sragen serta data primer melalui wawancara mendalam kepada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan serta Badan Pusat Statistik Kabupaten Sragen. Perhitungan nilai daya dukung lahan pertanian melalui persamaan matematis Odum et. al. (1985) serta kondisi pemenuhan kebutuhan beras didasari oleh jumlah ketersediaan dan kebutuhan beras.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas lahan panen padi, produksi padi, dan produktivitas padi pada wilayah terdampak jalan tol di Kabupaten Sragen mengalami tren yang fluktuatif dengan kecenderungan menurun serta sebagian besar penggunaan lahan yang dikonversi menjadi jalan tol adalah lahan pertanian sawah. Tren nilai daya dukung lahan pertanian padi pada wilayah berupa kecamatan yang terdampak jalan tol bersifat fluktuatif pada tahun 2011 - 2020. Kecamatan Sragen termasuk dalam kelas sedang sepanjang tahun perhitungan. Kecamatan Masaran berada pada kelas sedang pada tahun 2011 dan menjadi kelas tinggi pada tahun 2012 – 2020. Sementara itu, Kecamatan Sidoharjo, Kecamatan Ngrampal, Kecamatan Gondang, dan Kecamatan Sambungmacan termasuk dalam kelas tinggi. Pemenuhan kebutuhan pangan sepanjang tahun 2011 – 2020 pada lima kecamatan mengalami surplus, sementara hanya Kecamatan Sragen yang mengalami defisit sepanjang tahun.
Sragen Regency is one of the areas that become rice granaries in Central Java Province. Sragen Regency cannot be separated from the problem of agricultural land conversion, one of which is the construction of the Solo-Kertosono Toll Road. Therefore, the purpose of this study is to determine the characteristics of rice farming in Sragen Regency and in areas affected by toll roads in Sragen Regency, as well as to find out the carrying capacity of agricultural land and fulfillment of rice needs in areas affected by toll roads in Sragen Regency.
The method used in this research uses a sub-district unit of analysis and sub-districts affected by the toll road are selected. The type of data used is secondary data from the publication of the Sragen Regency Statistics Agency and primary data through in-depth interviews with the Agriculture and Food Security Office and the Sragen Regency Statistics Agency. The calculation of the carrying capacity value of agricultural land through the mathematical equation of Odum et. al. (1985) and the condition of fulfilling rice needs based on the amount of rice availability and needs.
The results showed that the area of rice harvesting land, rice production, and rice productivity in areas affected by toll roads in Sragen Regency experienced a fluctuating trend with a downward trend and most of the land uses converted to toll roads were paddy fields. The trend of the carrying capacity value of rice farming land in the area in the form of sub-districts affected by toll roads is fluctuating in 2011 - 2020. Sragen sub-district is in class II throughout the calculation year. Masaran sub-district was in class II in 2011 and became class I in 2012-2020. Meanwhile, Kecamatan Sidoharjo, Kecamatan Ngrampal, Kecamatan Gondang, and Kecamatan Sambungmacan are included in class I. The fulfillment of food needs throughout 2011-2020 in five sub-districts experienced a surplus, while only Kecamatan Sragen experienced a deficit throughout the year.
Kata Kunci : Kabupaten Sragen, Daya Dukung Lahan Pertanian Padi, Pemenuhan Kebutuhan Beras