Laporkan Masalah

Pengaruh Endoskopi Terhadap Perubahan Skor Generalized Anxiety Disorder-7 pada Pasien Dispepsia Kronis di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta

Dinda Amelia Putri, Dr. dr. Neneng Ratnasari, Sp.PD-KGEH, FINASIM; dr. Noor Asyiqah Sofia, M.Sc, Sp.PD-KPsi; dr. Fahmi Indrarti, Sp.PD-KGEH

2023 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER

Latar Belakang: Dispepsia termasuk keluhan gastrointestinal yang sering ditemui, dengan sebagian besarnya adalah dispepsia fungsional. Di Indonesia,  kejadian dispepsia cukup tinggi, dengan prevalensi sekitar 40-50%. Salah satu faktor yang dilaporkan berkontribusi atas terjadinya dispepsia fungsional adalah gangguan psikologis, di mana kecemasan menjadi gangguan penyebab yang paling umum. Tingginya keparahan gangguan psikologis ini juga dapat memperberat keparahan gejala dispepsia. Endoskopi dengan hasil yang normal diketahui dapat menurunkan kecemasan dan mencegah konsultasi berulang pada pasien. Oleh karena itu, penting untuk melakukan evaluasi pasien dispepsia melalui endoskopi dan menilai status psikologis pasien sebagai langkah dalam menentukan intervensi terbaik dan meningkatkan prognosis pasien. Kuesioner GAD-7, alat skrining untuk kecemasan, digunakan pada penelitian ini untuk menilai status psikologis pasien. Tujuan: Mengetahui pengaruh endoskopi terhadap perubahan skor GAD-7 pada pasien dispepsia kronis di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta. Metodologi:  Penelitian ini merupakan penelitian prospektif observasional dengan pendekatan pretest-posttest menggunakan kuesioner Generalized Anxiety Disorder-7 (GAD-7) pada pasien dispepsia kronis rawat jalan yang menjalani endoskopi dan tidak endoskopi di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi akan diberikan kuesioner GAD-7 sebelum melakukan endoskopi dan follow up pada minggu ke-2 setelah endoskopi. Data yang dikumpulkan berupa skor kecemasan dan sosio-demografis. Perubahan skor GAD-7 dianalisis menggunakan uji Paired Sample T-Test. Nilai p kurang dari 0,05 dianggap signifikan secara statistik. Hasil: Dari 20 subjek dispepsia kronis, sebanyak 13 subjek menjalani endoskopi dan 7 subjek tidak menjalani endoskopi. Terdapat perbedaan skor GAD-7 pertama dan kedua yang signifikan secara statistik pada subjek yang menjalani endoskopi (nilai p sebesar 0,001) dan tanpa endoskopi (nilai p sebesar 0,018). Mean skor GAD-7 pertama dan kedua ditemukan sedikit lebih tinggi pada subjek laki-laki dan subjek berusia 18-40 tahun. Namun, perbedaan jenis kelamin dan usia tersebut  tidak signifikan secara statistik. Kesimpulan: Endoskopi ditemukan berpengaruh terhadap perubahan skor GAD-7 pada pasien dispepsia kronis di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, dengan penurunan skor yang bermakna signifikan secara statistik.

Background: Dyspepsia is a very common gastrointestinal complaint, with the majority being diagnosed with functional dyspepsia. In Indonesia, the incidence of dyspepsia is quite high, with a prevalence rate of 40-50%. One of the reported factors contributing to the occurrence of functional dyspepsia is psychological disturbances, where anxiety is the most common. The high severity of these psychological disturbances can exacerbate the severity of dyspeptic symptoms. Endoscopy with normal findings is known to be useful in reducing anxiety and prevent repeated consultations on patients. Therefore, it is important to evaluate dyspeptic patients through endoscopy and assess the patient’s psychological status as a step in determining the best interventions and improving the patient’s prognosis. The GAD-7 questionnaire, a screening tool for anxiety, is used in this study to assess the patient's psychological status. Objective: To determine the effect of endoscopy towards changes in the GAD-7 score in patients with chronic dyspepsia at the Internal Medicine Polyclinic of RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta. Method: This study is a prospective observational study with a pretest-posttest approach using the Generalized Anxiety Disorder-7 (GAD-7) Questionnaire on chronic dyspepsia outpatients who undergo endoscopy and those without endoscopy at the Internal Medicine Polyclinic of RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Patient who fulfill the inclusion and exclusion criteria will be given the GAD-7 questionnaire before undergoing endoscopy and follow up was done two weeks after endoscopy. The data collected included anxiety scores and socio-demographics. The changes in GAD-7 score were analyzed using the Paired Sample T-Test. A p-value of less than 0,05 was considered as statistically significant. Results: Of the 20 chronic dyspepsia subjects, 13 subjects underwent endoscopy and 7 subjects did not undergo endoscopy. There was a statistically significant difference in the first and second GAD-7 scores in subject who underwent endoscopy (p-value of 0,001) and without endoscopy (p-value of 0,018). The mean of the first and second GAD-7 scores were slightly higher in male subjects and subject aged 18-40 years, but the sex and age differences were not statistically significant. Conclusion: Endoscopy was found to have an effect towards the change of GAD-7 score in patients with chronic dyspepsia at the Internal Medicine Polyclinic of RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, with a statistically significant decrease in score.

Kata Kunci : Dispepsia, Endoskopi, GAD-7, Psikosomatik, Kecemasan

  1. S1-2023-442022-abstract.pdf  
  2. S1-2023-442022-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-442022-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-442022-title.pdf