Laporkan Masalah

Perempuan Kulit Hitam, Alam, dan Opresi dalam Antologi Jump And Other Stories Karya Nadine Gordimer: Analisis Ekofeminisme

Rini Susanti Wulandari, Prof. Dr. Juliasih, S. U. ; Dr. Nur Saktiningrum, M. Hum.

2023 | Disertasi | S3 Ilmu-ilmu Humaniora


Penelitian ini mengkaji perjuangan perempuan Afrika Selatan menjalankan peran gandanya dan strategi mereka dalam menghadapi opresi. Sistem patriarki, apartheid dan imperialisme Barat menyebabkan perempuan kulit hitam Afrika Selatan dan alam Afrika Selatan mengalami penindasan dan eksploitasi.    Ekofeminisme memandang perusakan alam berbanding lurus dengan penindasan yang dialami perempuan kulit hitam. Alam dan perempuan kulit hitam menjadi korban opresi kaum laki-laki. Penelitian ini fokus pada tiga pertanyaan; bagaimana relasi perempuan kulit hitam Afrika Selatan dan alam digambarkan dalam antologi karya Nadine Gordimer Jump and Other Stories, bagaimana sikap perempuan kulit hitam Afrika Selatan terhadap opresi yang dialaminya dan opresi terhadap alam dalam karya Nadine Gordimer, dan mengapa perempuan kulit hitam Afrika Selatan memilih strategi negosiasi dalam menghadapi opresi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan teori ekofeminisme sebagai landasan analisisnya. Data berupa kata, klausa dan kalimat dikumpulkan dengan metode heuristic (membaca berulang-ulang) atau metode simak. Data-data tersebut kemudian dianalisis dengan konsep-konsep dalam teori ekofeminisme Gaard. Temuan pertama adalah bahwa relasi perempuan kulit hitam Afrika Selatan dan alam ditunjukkan melalui makna alam bagi perempuan kulit hitam Afrika Selatan; sebagai sumber kehidupan, perlindungan, hiburan dan harapan. Kedua, perempuan kulit hitam Afrika Selatan menentang opresi atas dirinya dan alam. Penolakan itu ditunjukkan dengan cara menjauh dari opresi, mendekatkan diri pada alam dan menolak pengingkaran atas kemerdekaan alam. Solidaritas antar perempuan kulit hitam, self-reliance dan kemampuan multi peran memberikan dukungan kepada upaya-upaya perempuan menolak opresi. Namun, kemudian mereka juga menunjukkan sikap menerima opresi tersebut. Ketiga, negosiasi perempuan kulit hitam Afrika Selatan terhadap opresi diawali dengan sikap menerima tekanan dan penderitaan (stress), bertahan dalam stress membuat mereka dapat bangkit. Nilai-nilai tradisi juga berkontribusi pada perjuangan dan kebangkitan mereka. Kesadaran perempuan kulit hitam Afrika Selatan menunjukkan bahwa faktor bawaan (nature) membuat mereka kuat dan tangguh. Sementara itu, pemikiran Barat lahir dari konstruksi pengetahuan yang logis. Jadi, temuan penelitian ini mematahkan supremasi konsep Barat, nurture. Hasil temuan ini berkontribusi  pada teori Gaard bahwa nature  membantu perempuan kulit hitam Afrika Selatan menghadapi opresi dan bertahan.  Strategi negosiasi yang mereka pilih berhasil menembus tembok kuat budaya patriarki.



This research studies about the struggle of black South African women in doing their double roles and their strategy in facing oppression. Patriarchy, apartheid and European imperialism cause oppression and exploitation over black women and nature. Ecofeminism views this nature destruction is equal to the oppression of the black women. Both nature and women are the victims of the men oppression. This research focuses on three questions; how the relation between black South African women and nature is illustrated in Jump and Other Stories, how they address to the oppression towards them and nature as well, and why they choose negotiation as the strategy to cope with both oppressions. This is qualitative research that is done by applying theory of ecofeminism. The data are words, phrases and clauses collected with heuristic method, reading the texts repeatedly. The collected data were analyzed hermeneutically by applying the concepts of ecofeminism by Gaard. The first finding is that the relation between black South African women and nature/environment is shown by the meaning of nature for them; as source of life, protection, entertainment, and hope. Second, the black South African women resist the oppression towards them and nature.  Their denial is shown through some actions, like getting away from the oppressions, getting close to the nature, and refusing the denial towards the nature freedom. Solidarity among women, self-reliance, and multi-role ability support their fights towards oppression. However, they accepted the oppression. Third, the black South African women negotiate to the oppression by accepting the oppression, surviving in the oppression, and awakening from the stress. The values of tradition also contribute to the struggle and awakening.  The awareness of black South African women shows that nature makes them strong and tough. Meanwhile, the idea or thought of the West is built on the logical construction.  Thus, the finding of this research breaks the superiority of the West toward the South African women. The findings give contribution to Gaard’s theory that nurture does not always solve the problems, but nature does.


 


Kata Kunci : alam, ekofeminisme, opresi

  1. S3-2023-405407-abstract.pdf  
  2. S3-2023-405407-bibliography.pdf  
  3. S3-2023-405407-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2023-405407-title.pdf