Pandemi COVID-19 menghambat pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Barat. Pertumbuhan ekonomi yang terhambat menyebabkan pengangguran meningkat. Namun di sisi lain, angkatan kerja perempuan justru mengalami peningkatan partisipasi sebesar 0,46?ri tahun 2019 ke tahun 2020. Berbeda dengan perempuan, angkatan kerja laki-laki mengalami penurunan pada 1,35?n tetap menurun pada tahun 2021. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi pergeseran penyerapan angkatan kerja perempuan berdasarkan lapangan pekerjaan, jenis pekerjaan, dan status pekerjaan, (2) mengidentifikasi perbedaan penyerapan angkatan kerja perempuan antar kabupaten di Provinsi Jawa Barat, (3) menganalisis karakteristik perempuan yang bekerja menurut lapangan pekerjaan, jenis pekerjaan, dan status pekerjaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah raw data Sakernas (Survei Angkatan Kerja Nasional) periode Agustus 2019 – 2021. Data yang diperoleh dianalisis dan disajikan dengan tabel silang, analisis uji chi-square, dan peta.
Penelitian menemukan bahwa perempuan mengalami peningkatan penyerapan yang lebih besar di sektor pertanian pada masa pandemi. Perempuan lebih terserap sebagai pekerja setengah terampil dan tidak terampil di masa pandemi. Perempuan mengalami peningkatan yang lebih besar di sektor informal pada masa pandemi. Lapangan pekerjaan utama dan status pekerjaan mengalami pergeseran dengan perbedaan antar jumlah angkatan kerja perempuan pada tahun 2019, 2020, dan 2021 yang signifikan. Pandemi menyebabkan penurunan angkatan kerja di Kabupaten/kota dengan sektor utama industri. Pandemi berdampak terhadap masuknya perempuan di pasar kerja pada umur 15 -19 dan 35 tahun ke atas hingga lansia. Perempuan mengalami penurunan pada umur tertentu untuk mengurus anak. Perempuan dengan jenjang pendidikan yang tinggi akan dapat bersaing di masa pandemi. Hal tersebut tidak memungkiri pendidikan yang tinggi terserap di sektor dengan syarat rendah pendidikan dan keterampilan. Perempuan yang belum kawin cenderung mengalami peningkatan jumlah dibandingkan mereka yang sudah kawin di masa pandemi. Perempuan yang sudah kawin mengalami peningkatan jumlah pada sektor pertanian dan pekerja tidak terampil. Perempuan yang berada di perkotaan lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan dibandingkan mereka yang tinggal di perdesaan selama pandemi. Disabilitas bagi perempuan masih menjadi hambatan di mana pandemi justru mengakibatkan penurunan jumlah angkatan kerja di pasar kerja. Pandemi menyebabkan penurunan jam kerja terutama bagi perempuan namun pada tahun 2021 jam kerja mulai meningkat.
The COVID-19 pandemic has hampered economic growth in West Java Province. Stunted economic growth causes unemployment to increase. However, on the other hand, the female labor force has experienced an increase in participation of 0.46% from 2019 to 2020. Unlike women, the male labor force has decreased at 1.35% and will continue to decline in 2021. This study aims to: (1) identify shifts in the absorption of the female labor force based on employment, type of work, and employment status, (2) identify differences in the absorption of the female labor force between districts in West Java Province, (3) analyze the characteristics of working women according to employment, type of work, and job status. The data used in this research is Sakernas raw data (National Labor Force Survey) for the period August 2019 – 2021. The data obtained is analyzed and presented with cross tables, chi-square test analysis, and maps.
Research has found that women experienced a greater increase in absorption in the agricultural sector during the pandemic. Women are more absorbed as semi-skilled and unskilled workers during the pandemic. Women experienced a greater increase in the informal sector during the pandemic. Main employment opportunities and employment status have shifted with significant differences between the number of women in the workforce in 2019, 2020 and 2021. The pandemic has caused a decline in the workforce in regencies/cities with the main industrial sector. The pandemic has had an impact on the entry of women into the labor market aged 15-19 and 35 years and over to the elderly. Women experience a decrease at a certain age to take care of children. Women with higher levels of education will be able to compete during the pandemic. This does not deny that high education is absorbed in sectors with low education and skills requirements. Unmarried women tend to experience an increase in numbers compared to those who are married during the pandemic. Married women have experienced an increasing number in the agricultural sector and unskilled workers. It is easier for women who are in urban areas to find work than those who live in rural areas during the pandemic. Disability for women is still an obstacle where the pandemic has actually resulted in a decrease in the number of the workforce in the job market. The pandemic caused a decrease in working hours, especially for women, but in 2021 working hours will start to increase.
Kata Kunci : Penyerapan, Angkatan Kerja, Perempuan, COVID-19, Absorption, Workforce, Women, COVID-19