Laporkan Masalah

Pola Bakteri dan Kepekaannya terhadap Antibiotik pada Penderita Infeksi Saluran Kemih di RSUP DR. Sardjito Tahun 2019-2021

Humam Yahya Al Yazidi, dr. Yanri Wijayanti Subronto, Ph.D., Sp. PD-KPTI; Prof. Dr. dr. Hera Nirwati, M.Kes, Sp.MK

2023 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER

Latar belakang. Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang umum terjadi. Terjadinya peningkatan resistensi bakteri penyebab ISK terhadap antibiotik menambah kompleksitas penanganannya. Tujuan. untuk mengidentifikasi jenis bakteri penyebab ISK dan pola kepekaannya terhadap antibiotik di RSUP Dr. Sardjito. Metode. Metode deskriptif digunakan dengan mengumpulkan data retrospektif dari hasil kultur urin dan uji kepekaan yang diperoleh dari laboratorium RSUP Dr. Sardjito. Pola kepekaan bakteri terhadap antibiotik ditampilkan dalam bentuk presentase sensitivitas. Hasil. Selama periode 2019-2021 didapatkan 350 kasus dengan diagnosis ISK. Data yang mempunyai hasil kultur dan uji sensitivitas ada 61 pasien dan dijadikan subyek penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prevalensi ISK lebih tinggi pada perempuan (62,3%) dibandingkan laki-laki (37,7%). Usia 56-65 tahun (34,4%) merupakan kelompok yang paling sering mengalami ISK. Penyakit penyerta yang sering ditemukan pada pasien ISK adalah diabetes (25,4%), HIV (20,3%), dan penyakit jantung (13,5%). Escherichia coli merupakan bakteri penyebab ISK terbanyak (32,7%) dan mempunyai sensitivitas 100% terhadap Meropenem, Ertapenem, dan Tigecycline. Kesimpulan. ISK lebih sering terjadi pada wanita, pada kelompok usia 56-65 tahun, dan pada pasien dengan diabetes, HIV, atau penyakit jantung. E. coli merupakan bakteri penyebab utama ISK dan memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap Meropenem, Ertapenem, dan Tigecycline.

Latar belakang. Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan suatu kondisi infeksi yang terjadi ketika bakteri tumbuh dalam saluran kemih manusia mencakup ginjal, kandung kemih, ureter, dan uretra. ISK masih merupakan masalah kesehatan masyarakat, ditambah dengan penurunan sensitivitas bakteri penyebab ISK terhadap berbagai antibiotik, maka perlu dilakukan evaluasi secara berkala terhadap pola kepekaan bakteri terhadap antibiotik untuk menentukan tingkat kerentanan bakteri terhadap antibiotik dan mengetahui kemampuan suatu antibiotik dalam membunuh bakteri. Tujuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengindentifikasi jenis-jenis bakteri penyebab ISK dan pola kepekaannya terhadap antibiotik pada pasien dengan ISK di RSUP Dr. Sardjito. Metode. Penelitian ini merupakan deskriptif yang melibatkan pengumpulan data secara retrospektif dari catatan hasil kultur urin dan uji kepekaan yang diperoleh dari laboratorium yang ada di RSUP Dr. Sardjito. Pola kepekaan bakteri penyebab ISK terhadap antibiotik ditampilkan sebagai presentase sensitivitas. Hasil. Dari 61 pasien yang terdiagnosis ISK, terlihat bahwa prevalensi ISK lebih tinggi pada perempuan, dengan persentase sebesar 62,3%, dibandingkan dengan laki-laki yang sebesar 37,7%. Kelompok usia paling sering mengalami ISK adalah antara 56-65 tahun, dengan persentase sebesar 34,4%. Penyakit penyerta paling banyak dijumpai pada pasien ISK yaitu diabetes 15 (25,4%), HIV 12 (20,3%), dan penyakit jantung 8 (13,5%). Bakteri terbanyak penyebab ISK adalah Escherichia coli (32,7%) yang mempunyai sensitivitas terhadap antibiotik Meropenem, Ertapenem, dan Tigecycline masing-masing 100%. Kesimpulan. Penelitian ini menunjukkan bahwa ISK lebih sering ditemukan pada wanita, kelompok usia 56-65 tahun, dan pada penderita diabetes, HIV, atau penyakit jantung. Escherichia coli adalah bakteri yang paling sering menyebabkan ISK dan mempunyai sensitifitas yang tinggi terhadap antibiotik Meropenem, Ertapenem, dan Tigecycline.

Kata Kunci : ISK, bakteri, kepekaan antibiotik

  1. S1-2023-445316-abstract.pdf  
  2. S1-2023-445316-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-445316-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-445316-title.pdf