PENGELOLAAN DUSUN KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron Linn) (STUDI KASUS DI DUSUN MASIKA JAYA DAN DUSUN HANUNU, DESA WAISALA, KECAMATAN HUAMUAL BELAKANG, KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT, PROPINSI MALUKU)
NISWA LATUPONO, Ir. Djuwadi, M.S.
2006 | Skripsi | S1 KEHUTANANPotensi basil hutan non kayu berupa kayu putih di Maluku khususnya di Pulau Seram bagian barat sangat besar dan belum diketahui potensinya secara tepat dan belum dapat dikelola secara optimal untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan pendapatan negara Pernyataan ini mendorong penulis untuk melakukan penelitian mengenai Pengelolaan Dusun Kayu Putih di Dusun Masika Jaya dan Dusun Hanunu, Desa Waisala, Kecamatan Huamual Belakang, Kabupaten Seram Barat, Propinsi Maluku. Penelitian ini bertujuan untuk : (I). mengetahui sistem pengelolaan dusun kayu putih yang dilakukan masyarakat di Dusun Masika Jaya dan Dusun Hanunu, Desa Waisala Kecamatan Huamual Belakang; (2). mengetahui permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan dusun kayu putih; (3). mengetahui persepsi masyarakat tentang pengelolaan dusun kayu putih; (4). meogetahui potensi kayu putih yang ada di Dusun Masika Jaya dan Dusun Hanunu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dan metode deskriptif. Penelitian ini merupakan studi kasus, yaitu suatu jenis peoelitian yang ditujukan untuk mendapatkao keterangan dan data tentang suatu obyek. Hasil penelitiao serta kesimpulao yang ditarik merupakan basil yang terpusat dan saogat mendalam yang mencakup segala aspek dalam kasus di daerah tersebut. Hasil penelitian menm1jukkan bahwa taoaman kayu putih yang ada di wilayah Dusun Masika Jaya dan Dusun Hanunu tumbuh secara alami dan sistem pengelolaannya merupakan suatu sistem pengelolaao dusun yang masih bersifat tradisional, dilakukan secara murni dengan menggunakan sistem silvikulutur tradisional dan telah memuat kaidah-kaidah manajemen hutan. Permasalahan dalam pengelolaan dusun kayu putih adalah masalah kebakaran, hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman kayu putih, masalah kelembagaan dan kurang adanya dukungan dao kebijakan pemerintah daerah dalam membantu masyarakat/petani kayu putih dalam mengelola dusun kayu putihnya. Persepsi masyarakat melakukan kegiatan pengelolaan dusun kayu putih karena banyak diperoleh manfaat, baik manfaat ekonomis maupun manfaat ekologis. Potensi kayu putih ( daun dan minyak kayu putih dalam sekali panen) dari luas dusun kayu putih yang produktif yang dimiliki oleh petani Dusun Masika Jaya dengan luas 1100 hektar yang dalam sekali panen menghasilkao 2200 ton daun kayu putih atau sama dengan 2.200.000 kg daun kayu putih dan disuling akan menghasilkan 17 .600 kg minyak kayu putih atau sama dengan 17, 6 ton minyak kayu putih. Dan untuk Dusun Hanunu dengan luas 168 hektar yang dalam sekali panen menghasilkan 336 ton daun kayu putih atau sama dengan 336.000 kg daun kayu putih dan disuling akan menghasilkan 2688 kg minyak kayu putih atau sama dengao 2,6 ton minyak kayu putih
Potential on non-wood forest product in form of cajuput in Maluku especially in west part of Seram Island is very great but its potential has not been identified exactly. It also cannot be managed optimally to improve people welfare and state revenue. The condition urges author to make research on management of" dusun" of cajuput in Dusun Masika Jaya and Duson Hanunu, in Waisala Village, Huamual Belakang Subdistrict, Seram Bagian Barat District, Maluku Province. This research aimed to (1) identify management system of dusun of cajuput run by people in Dusun Masika Jaya and Dusun Hanum1, in Waisala Village, Huamual Belakang Subdistrict; (2) identify problems faced in management of dusun of cajuput;(3) identify perception of people on management of dusun of cajuput; ( 4) identify potential of cajuput in Dusun Masika Jaya and Dusun Hanunu. Research method used is survey method and descriptive method. It is a case study, a type of research to get information and data of an object. Result and conclusion is centralized and dept result covering all aspect in the case in the area. The research result indicted that cajuput in Duson Masika Jaya and Dusun Hanunu grow naturally and its management system is a traditional system, carried out using traditional silviculture system and has contained forest management principle. Problem in managing dusun of cajuput is fire, pest and disease that often attack cajuput. There is also institutional problem and lack of support and local government policy in aiding people in managing their dusun of cajuput. People perceive that they do managing of cajuput subdistrict because they get economic, and ecological benefit. Potential of cajuput (cajuput leaves and oil in a harvest) of productive area of 1100 hectare in Dusun Masika Jaya is 2200 ton of cajuput leaves and when refines will result in cajuput oil of 17.6 ton. And for Dusun Hanunu, its productive area of 168 hectare, produce 336 ton cajuput leaves or equivalent to 2.6 ton cajuput oil
Kata Kunci : Pengelolaan, dusun , kayu putih