Laporkan Masalah

POTENSI GEOHERITAGE KAWASAN GUNUNG API PURBA BUDHEG KECAMATAN CAMPURDARAT, KABUPATEN TULUNGAGUNG, PROVINSI JAWA TIMUR SEBAGAI LANDASAN KAWASAN GEOTOURISM

Naza Yusril Yudansa, Dr. Eng. Ir. Didit Hadi Barianto, S.T.,M.Si.,IPM. ; Dr. Eng. Ir. Wawan Budianta, S.T., M.Sc., IPM

2023 | Skripsi | TEKNIK GEOLOGI

Kabupaten Tulungagung berada dalam lingkup Destinasi Pariwisata Nasional (DPN) Bromo – Malang dan sekitarnya. DPN ini terdiri dari tiga Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional (KPPN) (KPPN Surabaya Kota dan sekitarnya, KPPN Batu – Malang dan sekitarnya, dan KPPN Blitar Kediri dan sekitarnya) dan satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN Bromo Tengger Semeru dan sekitarnya). Gunung Budheg salah satu gunung di Tulungagung yang termasuk dalam Formasi Mandalika. Gunung Budheg memiliki litologi utama yaitu batuan vulkanik yang berumur Oligosen Akhir sampai Miosen Awal sehingga dapat dikategorikan sebagai gunung api purba. Berdasarkan kondisi tersebut, maka dilakukan inventarisasi dan identifikasi potensi geotourism dengan menggunakan standarisasi Badan Geologi tahun 2017 yang selanjutnya dilakukan perhitungan analytical hierarchy process menggunakan parameter yang telah disusun serta dipertimbangkan hasil survei lapangan geomorfologi, petrologi, dan petrografi. Berdasarkan hasil penelitian, kawasan Gunung Budheg terbagi menjadi tiga satuan geomorfologi, yaitu Perbukitan Sisa Gunung Api Budheg, Satuan Punggungan Piroklastik dan Lava Wajak Kidul beserta Satuan Dataran Aluvial Pojok. Stratigrafi kawasan Gunung Budheg dari tua ke muda yakni: satuan breksi andesit, satuan lava andesit, dan satuan intrusi andesit. Parameter yang dipakai dalam penilaian geowisata ini adalah nilai saintifik, nilai edukasi, nilai pariwisata, dan nilai degradasi. Berdasarkan hasil perhitungan analytical hierarchy process potensi geosite kawasan Gunung Budheg ditentukan empat bernilai sedang dan enam bernilai tinggi dengan nilai tertinggi kawasan puncak Gunung Budheg serta terendah merupakan Watu Jaran. Keunikan pada geowisata Gunung Budheg adalah hubungan antara batuan vulkanik tua dengan budaya yang berkembang serta bangunan arsitektur masa lampau yang jarang ditemui di tempat tempat lain sehingga berpotensi dikembangkan lebih lanjut menjadi kawasan geowisata Gunung Budheg.

Tulungagung Regency is part of the National Tourism Destination (DPN) of Bromo-Malang and its surroundings. This DPN consists of three National Tourism Development Zones (KPPN) (KPPN Surabaya City and its surroundings, KPPN Batu-Malang and its surroundings, and KPPN Blitar Kediri and its surroundings) and one National Tourism Strategic Zone (KSPN Bromo Tengger Semeru and its surroundings). Mount Budheg is one of the mountains in Tulungagung that is included in the Mandalika Formation. Mount Budheg has a main lithology of volcanic rocks that range in age from Late Oligocene to Early Miocene, making it classified as an ancient volcano. Based on this, an inventory and identification of geotourism potential were conducted using the Geological Agency's 2017 standardization, followed by an analytical hierarchy process calculation using the compiled parameters and considering the results of field surveys of geomorphology, petrology, and petrography. According to the research findings, the Mount Budheg area is divided into three geomorphological units, namely the Budheg Caldera Wall, Wajak Kidul Pyroclastic Ridge and Lava Unit, and the Pojok Alluvial Plain Unit. The stratigraphy of the Mount Budheg area, from oldest to youngest, consists of the andesite breccia unit, the andesite lava unit, and the andesite intrusion unit. The parameters used in this geotourism assessment are scientific value, educational value, tourism value, and degradation value. Based on the results of the analytical hierarchy process calculation, the geosite potential of the Mount Budheg area is determined to have four moderate-value sites and six high-value sites, with the highest value being the Mount Budheg Peak area and the lowest being Watu Jaran. The uniqueness of Geotourism at Mount Budheg lies in the connection between ancient volcanic rocks and the local culture, as well as the rarely found architectural structures from the past, which have the potential to be further developed into the Mount Budheg Geotourism area. 

Kata Kunci : Geowisata, Gunung Budheg, Geokonservasi, Inventarisasi, Potensi

  1. S1-2023-415163-abstract.pdf  
  2. S1-2023-415163-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-415163-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-415163-title.pdf