Determinan Pengendalian Vektor Dengue di Kabupaten Kebumen Tahun 2021
Tutik Inayah Susilaningsih, Bayu Satria Wiratama, MPH, PhD ; dr. Citra Indriani, MPH ; Akhmad Mukhibin, SKM, MPH
2023 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Latar belakang : Case Fatality Rate (CFR) dengue Kabupaten Kebumen melebihi target renstra yaitu sebesar 13,33% pada tahun 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi determinan faktor pengendalian vektor dengue di Kabupaten Kebumen tahun 2021.
Metode penelitian : Penelitian bundling tesis ini terdiri dari tiga sub-studi. Sub-studi evaluasi surveilans (evasur) vektor (silantor) dengue dan evaluasi program (evapro) dengan desain studi deskriptif menggunakan kuesioner pada pengelola program DBD sebanyak 36 orang dan ditambah stakeholder untuk sub-studi evapro. Variabel yang diteliti dalam evasur vektor berdasarkan kerangka konsep CDC WHO sedangkan evapro berdasarkan pendekatan logic model. Penilaian dilakukan dengan memberikan skoring dalam tiga kategori yaitu baik (>80%), sedang (60-80%) dan kurang baik (<60>cross sectional. Pengumpulan data primer menggunakan kuesioner dan observasi jentik kepada 485 rumah tangga melalui cluster random sampling. Variabel yang diteliti yaitu keberadaan jentik yang akan dihubungkan dengan variabel sosiodemografi, pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat. Data yang diperoleh akan dianalisis secara univariat, bivariat, dan multivariat menggunakan logistic regression.
Hasil Penelitian : Pengelola program DBD di Kabupaten Kebumen sebagian besar adalah perempuan (67%), berpendidikan diploma, dan lama tugas 1-5 tahun. Variabel komponen jejaring dan kerjasama (79,2%) dan pelaporan hasil pemantauan jentik (72,2%) menjadi kekuatan pada evasur. Hasil evapro pengendalian vektor dengue menunjukkan hasil baik pada komponen sumber daya manusia (92,9%), anggaran dana (100%), jejaring (82,1%), perencanaan kegiatan (80%), kelengkapan dokumen fogging (100%), fogging tepat sasaran (95,8%), dan koordinasi (88,9%). Pada sub-studi analitik, sebanyak 485 responden berhasil dilakukan wawancara dan sebanyak 84 (17,32%) rumah tangga ditemukan jentik. Dari hasil analisis multivariat, menunjukkan bahwa variabel kategori pekerjaan, topografi wilayah, sikap dan perilaku memiliki hubungan dengan keberadaan jentik di rumah tangga pada masyarakat.
Kesimpulan : Pelaksanaan pengendalian vektor dengue di Kabupaten Kebumen belum maksimal sehingga kasus dengue masih fluktuatif. Pada akhirnya kategori pekerjaan yang berisiko, topografi wilayah, sikap yang tidak baik, dan perilaku pengendalian vektor yang kurang baik adalah determinan faktor yang mempengaruhi masyarakat untuk tidak melaksanakan kegiatan pengendalian vektor di Kabupaten Kebumen.
Background : Case Fatality Rate (CFR) dengue in Kebumen District exceeds 13.33%. This study aims to identify determinant of dengue vector control in Kebumen District, 2021.
Methods : Thesis bundling research on Field Epidemiology Training Program (FETP) consists of three sub-studies. Evaluation of dengue vector surveillance (Silantor) and dengue vector program with a descriptive study design using questionnaires to 36 dengue program managers and stakeholders for program evaluation. Evaluation of dengue vector surveillance based on WHO CDC conceptual framework while logic model approach for the program evaluation. Data analyzed by scoring and divided into three categories, good (>80%), moderate (60-80%), and poor (<60>
Results : Most of dengue program managers were female (67%) with diploma education, and 1-5 years of service. The components of networking and collaboration (79.2%) and reporting (72.2%) were the strengths of the surveillance evauation. The results of dengue vector control program evaluation were good in the components of human resources (92.9%), budget (100%), networking (82.1%), planning (80%), completeness of fogging documents (100%), targeted fogging (95.8%), and vector control coordination (88.9%). In the analytic sub-study, a total of 485 respondents were successfully interviewed and 84 (17.32%) households were found larvae. From multivariate analysis, showed that the variables of occupational category, topography, attitude and behavior had a significant associated with the presence of larvae.
Conclusion : Dengue vector control implementation in Kebumen District needs to be improved. Finally, the work category, topography, poor attitude, and lack of vector control behavior were determinant factors of vector control activities in Kebumen District.
Kata Kunci : Kebumen, dengue, Silantor, surveilans, program