PEMODELAN SPASIAL DAN PENGINDERAAN JAUH UNTUK EVALUASI DAMPAK REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN BERDASARKAN TINGKAT KEHIJAUAN DAN EROSI DI SUB DAS PUTIH, KENDAL
Yaasiin Hendrawan Tri Hutomo, Emma Soraya
2023 | Tesis | S2 Ilmu Kehutanan
Sampai
saat ini permasalahan lahan terdegradasi masih belum teratasi di Indonesia.
Upaya Rehabilitasi Lahan dan Hutan (RHL) dengan memanfaatkan Daerah Aliran
Sungai (DAS) sebagai satuan pengelolaannya masih terus dilakukan. Salah satu
DAS yang memiliki lahan terdegradasi dan dilakukan kegiatan rehabilitasi adalah
DAS Bodri. DAS Bodri pernah berstatus sebagai DAS Prioritas namun saat ini
telah dikeluarkan dari status tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk
melakukan evaluasi dampak dari kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan pada
sebagian DAS Bodri, yaitu pada Sub DAS Putih dengan didasarkan pada Tingkat
Kehijauan dan Tingkat Bahaya Erosi. Analisis Tingkat Kehijauan menggunakan
metode Indeks Vegetasi NDVI dengan memanfaatkan platform Google Earth Enggine.
Analisis tingkat bahaya erosi memanfaatkan metode USLE yang dikombinasikan
dengan penginderaan jauh untuk bisa menyajikan dan mengolah data biofisik
secara spasial.
Hasil
analisis menunjukkan bahwa terjadi kenaikan nilai average indeks vegetasi. Pada
level sub DAS, average NDVI mengalami kenaikan dari 0,66 menjadi 0,69. Lokasi
rehabilitasi A mengalami kenaikan dari 0,66 menjadi 0,67, lokasi rehabilitasi B
mengalami kenaikan dari 0,60 menjadi 0,66, dan lokasi rehabilitasi C mengalami
kenaikan dari 0,63 menjadi 0,69. Analisis tingkat bahaya erosi menujukkan pada
level sub DAS Putih, secara keseluruhan terjadi sedikit peningkatan skor
tingkat bahaya erosi yaitu dari 20,13 menjadi 22,36. Pada lokasi rehabilitasi
tingkat bahaya erosi juga cenderung naik. Kenaikan kondisi Tingkat Bahaya Erosi
disebabkan oleh tingginya nilai erosivitas pada kondisi before dibandingkan
after kegiatan RHL. Selain itu juga terjadi peningkatan penutupan lahan berupa
pemukiman yang membuat penutupan oleh vegetasi berkurang dan dapat memperbesar
Erosi.
Keywords: DAS, RHL, NDVI, USLE, GEE
To this day, the degraded land problem has not been
entirely resolved in Indonesia. Efforts for Land and Forest Rehabilitation
(RHL) using watersheds (DAS) to manage are still progressing. One of the DAS
systems that has degraded land and been rehabilitated is the Bodri DAS. Bodri
DAS was once prioritized; however, it is now excluded from such status. This
study aimed to evaluate the impact of forest and land rehabilitation in Bodri
DAS, namely in the Putih sub-DAS site, based on vegetation and erosion hazard
levels. Analysis of Vegetation Level used the NDVI Vegetation Index method assisted
with Google Earth Engine platform. Erosion hazard level analysis employed the
USLE method combined with remote sensing to present and process biophysical
data spatially.
The results showed that there was an increase in the average
value of the vegetation index. At the sub-DAS level, the average NDVI improved
from 0.66 to 0.69. Rehabilitation site A rose from 0.66 to 0.67, rehabilitation
site B increased from 0.60 to 0.66, and rehabilitation site C grew from 0.63 to
0.69. Erosion hazard level analysis implies that at the Putih sub-DAS level,
there was a slight increase in the erosion hazard level from 20.13 to 22.36. At
the rehabilitation site, erosion hazard evel showed an increasing trend. The
increase in erosivity prior to RHL activities as compared to that after RHL
activities causes the trend in Erosion Hazard Level. Additionally, there was an
accumulation in the land cover of settlements that allowed the vegetation cover
to be reduced and could aggravate erosion.
Kata Kunci : Keywords: DAS, RHL, NDVI, USLE, GEE